Mungkin jika briana mempunyai hari terbaik.
Maka dia akan menyebut hari ini lah hari terbaik nya sebab semua nya telah berubah.Semua murid di sekolah nya mulai menyapa nya lagi dan baik dengan briana,mungkin karena mereka sudah tau kenyataan nya.
"Boo"
Briana terkejut karena seseorang meniup kuping nya.
"Abangg!" Teriak briana.
Semua murid di kantin hening saat briana berteriak.
"Eh maaf yaa" briana meminta maaf kepada para murid lalu duduk kembali."Ish abang apaan sih,aku malu tau" briana berbicara dengan berbisik dan nathan tergelak lalu tertawa,semua kaum hawa di kantin terpekik pelan lalu heboh saat melihat nathan tertawa apa lagi tersenyum sebab nathan jarang sekali tersenyum.
Nathan yang menyadari itu pun mengabaikan nya.
"Na,kamu gak sama aura?" Kata nathan.
"Aura lagi di perpus kayaknya" briana berbicara tanpa mengalihkan fokus nya dari makanan.nathan ber-oh ria.
Lalu mereka berdua mengobrol ringan.Dari jauh alden melihat nathan dan briana tertawa,alden tersenyum walaupun masih ada rasa sakit sedikit melihat briana tertawa dengan lelaki lain.
"Jangan cemburu keleus,itu kan abangnya.yakali lu cemburu sama abangnya" kata dimas yang sedari tadi memperhatikan alden.
Fauzi dan adit yang sedang bermain getrich pun memberhentikan permainannya dan mulai simpati dengan apa yang di bicarakan oleh dimas."Aya naon?"kata fauzi.
"Ish muka doang dah bule ngomong mah sunda" kata dimas.
"Lah situ saha?" Jawab fauzi.
Dimas hanya mengangkat pundaknya."Kalo emang bener2 serius suka ya tembak jangan di diemin aja" kata adit.
Alden mendengus kesal.
"Ngomong doang mah enak,lah ngelakuinnya susah aditttt" gerutu alden.Adit terkikik mendengar jawaban alden.
"Masalahnya gue belum pdkt,masa udah main gas aja.udah kayak apaan tau." Alden meminum jus mangganya."Yaa minta maaf dulu aja dah,baru pdkt" ucap dimas.
"Betul betul betul" saut fauzi.Alden mengangguk lalu berdiri dan menuju ke meja nya briana.
"Lah bego bukan sekarang oon" pekik fauzi.
Dimas dan adit hanya melongo melihat alden seperti itu.Saat alden sudah sampai dia berdeham membuat nathan dan briana menengok lalu alden memberi tatapan ke nathan dan nathan mengerti itu,lalu nathan berdiri dan mengacak-acak rambut briana.
"Dah,nnti pulang sama gu--"
"Dia pulang sama gue aja" omongan natham terhenti karena di potong oleh alden.
Nathan mengangguk sebelum pergi nathan membisikan sesuatu ke alden.
"Jaga dia,lu rusak dia.pala lu gue serut" kata nathan lalu pergi.Alden menelan ludah saat mendengar ucapan nathan,lalu dia mengatur nafas dan duduk di samping briana.
Briana menunduk karena malu.
"Hai" sapa alden ke briana.
Briana pun menengok dan menyapa balik alden.
"Hai juga" kata briana salah tingkah.Dan kemudian hening.awkward.
Alden benci keadaan seperti ini.
"Maaf" kata alden akhirnya.
Briana menaikan alisnya.
"Maaf untuk apa?emangnya lo punya salah?" Tanya briana."Maaf gue kemakan gosip murahan kaya gitu,maaf gue jauhin lu tanpa alasan,maaf gue udah salah sangka sama lo" kata alden dengan cepat.
Briana melongo dan akhirnya tersenyum.
"Santai aja kali,gue maafin kok" kata briana.
Alden pun bernafas lega.
"Oke,nanti lu pulang sama gue ya?" Tawar alden dan briana mengangguk.
Setelah itu alden pergi kembali ke teman2nya.******
"Alden,ini kita mau kemana?katanya mau anterin gue balik.kok malah gajelas gini?" Briana sedari tadi terus bertanya kepada alden pasal nya alden tidak langsung mengantar briana tetapi mengajak dia ke suatu tempat."Sabar dong,nnti kalo gak sabar gak di sayang tuhan" kata alden dan briana memutar bola matanya.
Alden yang melihat lewat spion briana seperti itu pun terkekeh."Nahh udah sampe" ucap alden.
Briana melongo dan sedetik kemudian briana pun melompat ria."Wah aldennn!!kok lu tau gue suka banget sama pasta!!" Jawab briana.
"Nebak aja.soalnya gue juga suka pasta hehe" alden menggaruk tengkuknya karena dia tidak tau bahwa briana juga suka pasta.Ya,alden membawa briana ke tempat makan yang terdapat banyak jenis pasta.
Mereka berdua pun masuk lalu duduk di meja paling pojok karena meja itu dekat dengan kaca tembus pandang yang bisa melihat keadaan luar.
"Selamat datang,mau pesan apa?" Tanya pelayan.
"Fettucine carbonara" jawab mereka serempak.pelayan pun terkekeh lalu menulis pesanannya.
"Kalau minumnya?"tanya sang pelayan lagi."Milkshake coklat" lagi dan lagi briana dan alden memesan sesuatu yang sama.
Dan pelayan pun terkekeh lagi.
"Emang ya kalau kembar suka rata2 sama gitu kesukaannya" ucap sang pelayan sambil menulis pesanan mereka.Briana dan alden tatap-tatapan.
"Kita temenan mba,bukan adek-kakak" kata briana.
Lalu pelayan pun terkejut dan memperhatikan muka mereka secara bergantian.
"Eh maaf kak.saya kira kembar soalnya mukanya mirip sih" kata sang pelayan dan membuat alden terkekeh."Yasudah,di tunggu 15 menit ya pesanannya" pelayan pun pergi.
"Ish nih ya kalau setiap orang yang bilang kita kembar terus gue dpet 50 ribu,pasti gue udah kaya raya" gerutu briana.
"Haha,santai aja.kalo kata orang tuh muka mirip itu jodoh" alden yang mengucapkan kata itu pun spontan malu.
"Eh-maksud gue--ehhh aduh anuu" ucap alden sambil menggaruk tengkuknya.
Wajah briana memerah.
"Eh itu mukanya merah.kepanasan ya?" Tanya alden panik.Briana hanya menggeleng.
Bego banget nih cwok,batin briana.Tak lama kemudian makanan pun datang.
Mereka makan dalam diam.
Setelah makan,briana mengajak alden pulang karena sudah terlalu sore.********
"Makasih ya alden,udh neraktir gue" ucap briana sambil memberi helm ke alden.
"Sama-sama,yaudah sana masuk...udah soree" kata alden lalu mengacak acak rambut briana
Dan kemudian pergi melajukan mobilnya.Briana hanya diam terpaku.
Dia lari ke dalam rumah dengan berlari."BUNDAA JANTUNG ANA MAU KELUAR"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldana.
Teen FictionMuka mirip itu jodoh,itu kata orang. Alden dan briana mempunyai muka yang begitu mirip tapi siapa sangka bahwa mereka tidak pernah kenal sebelumnya. Tapi saat mereka bertemu,alden langsung jatuh cinta terhadap briana.