part 10

119 7 0
                                    

"Gak nyangka aing teh,kok bisa ya nathan jadi abang nya briana" ujar fauzi.

Sore ini alden dan teman-temannya sedang berkumpul di cafe dengan bahan pembicaraan yang masih hangat.

Briana adalah adik dari nathan sang the most wanted kelas 12.

"Iya,mereka keliatan lebih kayak pacaran di bandingkan adek-kakak" saut dimas sambil mengambil kentang goreng adit.
"Ish ga modal banget sih lo,muka doang cakep,dompet mah kosong" adit mengambil kentang goreng nya lagi dari tangan dimas.

"Lah dari pada lo,tampang doang mantep benerrr,,jiwa sosial lu rendah banget.sama temen sendiri aja pelit" kata dimas.

Fauzi dan alden menggeleng kepala melihat kedua orang itu berdebat.

"Gue mirip mari nuos gini haha gapapa orang ganteng bebas" kata adit dengan percaya diri.
"Yahh oon,manu rios nengg MA-NU RI-OS,Bukan Mari nuos.selain jiwa sosial lu rendah ternyata daya ingat lu payah" dimas menyahuti perkataan adit lagi.

"Iya maksud gue juga itu,mani ruos" ucap adit.
"Ish,manuriossssssss!" Kata dimas sambil melempar tisu ke arah adit.
"Seluler dah,mas" ucap adit.

Alden menaikan alis nya.seluler?apa hubungannya?
"Apaan tuh seluler?" Tanya fauzi dengan heran.

"Serah lu lerrrrr" kata adit dengan kencang membuat para pengunjung lain menengok ke arah mereka dengan tatapan susah di artikan.

"Eh goblok bngt.malu banget gua..temen lu tuh den,buset dehh" kata fauzi sambil menyembunyikan mukanya.

"Lah?lah?lah?salah aing?salah nenek aing?salah keluarga aing?" Jawab alden.
Adit mendengus kesal.

Lalu mereka kembali ke topik awal.
Briana.

"Lu suka briana?" Cecer fauzi langsung.
Alden menengok dan menaikan alis nya.
"Biasa aja" jawab alden sambil meminum kopinya.

"Biasa aja tapi cemburu" gumam fauzi.
Alden berpikir,apa iya dia cemburu?
"Muka lu ga usah kaya orang mikir meras dah den,jelek bngt" kata adit.lalu seperdetik kemudian alden mengubah ekspresi wajahnya jadi datar.

"Lu suka briana" kata dimas.itu pernyataan bukan pertanyaan.
"Lu cemburu waktu liat briana jalan sama nathan" kata adit.
"Lu cemburu waktu nathan nolongin briana" kata fauzi.

Alden mengusap wajahnya kasar.
"Gua gak cemburu.gua cuma gak suka aja ngeliat dia jalan sama cowok lain..rasanya aneh" kata alden.

Ketiga temannya tergelak.
"Bedanya apaa?!!" Kata temannya bersamaan.

Alden berpikir lagi.
Apa iya dia cemburu?masa iya dia suka briana?

Alden menghela napas.
"Gua suka briana" jawabnya dengan santai.

"Yaudah tembak" ucap dimas.
"Kalo dia gak suka sama gue gimana?" Alden meragukan satu hal itu.

"Ya derita lo lah" kata adit dan mendapat cubitan dari fauzi.
"Ehh--maksud gue,lu kan belum nyoba..masa udah berpikiran gitu aja." Sambung adit lagi.

"Setujuuuu" jawab fauzi dan dimas.

"Oke gua coba" jawab alden dengan pasti.

"Yaa minta maaf aja dlu,udah ngejauhin briana berminggu-minggu tanpa alasan,cewek tuh harus di lembutin jangan di gas aja" kata adit,memang dari sejumlah teman yang di miliki alden.hanya adit lah yang omongannya menohok sampai hati.

"Aduh ituu mulut atau cabe?pedes amat" kata dimas.

"Okee gua cari cara buat dia maafin gue" kata alden sambil mengambil kunci motornya.
"Mau kemana bang?" Tanya fauzi.

Alden menengok lalu mendekati teman-temannya.
Ketiga temannya menaikan alis.

"Ini rahasia kita aja ya?jangan cepu"kata alden dan membuat temannya lebih mendekat.

"Serius,ini rahasia.kalian janji jangan cepu ya?" Sekali lgi alden meyakinkan teman nya.
Dan teman2nya mengangguk.




"Gue naber" jawab alden langsung lari keluar kafe dengan tertawa dan membuat ketiga temannya melongo.

"Bangsat"
"Bangke"
"O aja ya kan"

Jawab mereka serempak lalu duduk kembali.

*********
"Gitu lho bun.lucu banget kan si alden?masa dia kayak cemburu gitu hahahaha" kata nathan yang sudah menceritakan masalah alden yang cemburu.

Briana hanya memainkan hp nya dengan ekspresi cemberut.

Malam ini keluarga nya sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Lucu banget,ih itu mah fix deh alden suka sama kamu" kata bundanya dengan histeris.
Briana menengok.
"Apa deh bun?kenal belum lama juga..yakali dia suka sama aku"
Kata briana.

"Alah padahal ana juga suka tuh bun sama alden.tapi dia belum sadar-sadar juga" kata nathan sambil memeletkan lidah nya ke briana.

"Kamu suka dek sama alden?" Kata ayahnya yang mulai tertarik dengan masalah putrinya.
Briana menggeleng sambi memasang muka datar.

"Pretttttt" kata sang bunda.

"Gapapa kalo kalian saling suka,ayah setuju saja kalo menurut kalian berdua itu yang terbaik.tapi kalo udah jadian jangan kelewatan pacarannya" ayah nya memang tidak pernah menuntut aneh-aneh dari kedua anaknya.
Kalo menurut ayah nya terbaik pasti ayah nya setuju saja.

"Aduh topik nya gaasik,im done" kata briana lalu beralalu ke kamarnya dan membuat semua anggota keluarga tertawa.

Briana menatap langit-langit kamar.

"Gw suka alden?mana bisa?" Gumamnya.lalu dia mengingat kejadian saat alden menjemputnya,memberi dia makanan,dll.

Memikirkan alden saja membuat muka nya merah.lama kelamaan langit-langit kamarnya berubah menjadi wajah alden,padahal itu cuma imajinasinya saja.

"Astagfirllah,kayaknya gua harus sering-sering beribadah nih biar otak gue bersih" kata briana saat sudah tersadar dari lamunanya.

"Good night alden" kata briana dalam hati.

Lalu briana terlelap.

Tbc.

Aldana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang