"Pagi," sapa Taehyung pada Yerin saat mereka sarapan di dapur.Ah nyatanya tidak bersama. Ada kilatan kemarahan dimataYerin.
Rupanya Yerin masih kesal dengan insiden kemarin.Yap,insiden di mana Taehyung menitipkannya seenak jidat.
Yerin tak menjawab.Bahkan tak mempedulikan Taehyung.Seolah-olah pria itu tidak ada.Setelah mengambil beberapa roti,Yerin mengambil tasnya lalu dengan gaya sok cuek bebeknya ia meninggalkan Taehyung sendirian di dapur.
Taehyung dengan cepat menyusul Yerin yang nyatanya sangat marah.Mungkin."Kau marah?" tanya Taehyung saat langkah mereka hampir sejajar.
Yerin mendadak menghentikan langkahnya.Lalu berbalik dengan lambat dengan tangan yang di lipat di depan dada.Salah satu alisnya terangkat.Seolah-olah dia sedang mengatakan.Kau masih bertanya?
"Yerin-ssi." Taehyug mencubit pipi Yerin yang memang sedikit chubby dan menggoyangkannya kiri dan ke kanan.
"Maafkan aku yah," kata Taehyung dengan aegyonya.
Tak akan mempan-batin Yerin.
"Aku antar bagaimana?" tawar Taehyung melepas cubitannya di pipi Yerin.
Yerin tersenyum,senyum yang sangat di paksakan."Tidak perlu."
Lalu merubah kembali mimik wajahnya menjadi seperti semula,datar.
"Kau benar-benar marah?" Taehyung mulai putus asa.Ternyata menghibur seorang wanita lebih sulit dari yang Taehyung bayangkan.
Dengan malas Yerin menjawab,"tidak." Setelah itu melenggang pergi.Sesampainya di bibir pintu ia kembali menoleh.
"Tidak salah lagi."
Taehyung mengacak-acak rambutnya bingung.
.
.
.
.Yerin beristirahat sejenak setelah mengikuti pelajaran olahraga.Gadis itu meraih sebotol cola dingin yang di berikan oleh salah satu murid yang menyukai Yerin.
Soyoen langsung bergabung dan merebut kaleng itu dari tangan Yerin.
Yerin menatap tajam Soyoen lalu kembali merebut kaleng itu.
"Kau kenapa?" tanya Soyoen bingung.Yerin memang sedikit arogant tapi tidak pernah sampai menatapnya tajam seperti tadi.
"Bukan urusanmu," ketus Yerin.
Bahkan kekesalannya di limpahkan juga pada Soyoen.
"Wah jika sedang bertengkar dengan pacarmu,jangan libatkan aku," ejek Soyoen.
Yerin kembali menatap tajam Soyoen.Gadis yang di tatap itu hanya pura-pura membungkam mulutnya.
"Aku lupa,kau kan tidak punya pacar," ejek Soyoen.
"Soyoen," ucap Yerin penuh penekanan.
"Ups,maaf yah,kau tahu sendiri aku sangat suka menggodamu."
Soyoen memperbaiki duduknya lalu mengikuti pandangan Yerin yang sedang menyaksikan teman sekelas mereka bermain basket.
"Kita hampir lulus sekarang,waktu benar-benar tidak terasa yah?"
Yerin menoleh,mengangguki ucapan Soyoen yang memang benar.Keduanya terlihat lebih santai,seolah-olah kejadian tadi hanya ilusi semata.
"Oh iyya kau mau kuliah dimana nanti?" tanya Soyoen.
Yerin mendengus malas.
"Aku belum memikirkannnya."
"Bagaimana kalau kita ke London saja atau New York?"
"Nanti akan kupikirkan."
"Jangan terlalu banyak berpikir,cepat putuskan segala sesuatu mulai dari sekarang.Agar kelak tidak menyesal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kim Taehyung✔
Fanfiction[Completed] Sebagian cerita di private.Follow untuk membaca Berawal dari pernikahan bisnis membuat mereka terjebak dalam cinta yang rumit karena adanya orang ketiga dalam pernikahan mereka. Penulisannya belum sempurna, maaf. ©2016 by NightDandelion.