BAB 2

537 23 11
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat membosankan,aku yang tengah duduk disamping Lina dan terlihat sangat murung. Tentunya kami sudah berbaikan beberapa hari yang lalu.

"Kamu kenapa?"tanya Lina membuyarkan lamunanku."Hah? Nggak,aku nggak apa-apa kok.."jawabku rada dungu.

"Ya sudah ya,aku duluan ke kelas. Bye.."pamit lina dan meninggalkanku di kantin sekolah.

Aku terus melamun,pada waktu itu aku ingin sekali ke taman belakang sekolah. Disana banyak siswa/i,ada yang pacaran,nongkrong,main gitar,nge-rumpi,dan melamun–salah satunya itu aku.

Pada saat aku berjalan mendekati 1 bangku,sekelompok anak menghampiriku. Aku kenal mereka. Mereka adalah Flower girls.

"Ada apa?"tanyaku sinis."Tidak apa,kami hanya ingin melihatmu,"jawab dinar dengan nadanya yang menjengkelkan.

"Untuk apa? Bukankah kita sekelas? Bahkan kamu memperhatikanku terus,"sindirku tajam.

Tak butuh waktu lama,datanglah Sarah dan juga Lisa membawa ember berisi air. Air koya.

"Utuk..utuk..utuk...kamu takut? Jangan takut kami hanya ingin memandikanmu.."ujar puspa,melipat tangan di dada.

"Aku sudah mandi!"bentakku keras,kadang aku tak habus fikir. Apa mereka penguntit,setiap hari ada saja hal yang membuatku geram karena mereka. Contohnya kemarin,Dinar dan teman-temannya menaruh so klin di lantai dekat mejaku dan diberi air sepercik-dua percik.

Kalau saja Siska–anak kelas sebelah tidak memanggil mungkin dia akan terjatuh 2 detik yang lalu.

Aku melihat Dinar berbisik-bisik,mungkin dia ingin memberi aba-aba. Pengecut sekali,mainnya keroyokan! Batinku kesal,sangat kesal.

Aku pun ikut menghitung dalam hati saat hitungan yang tepat,langsung ku dorong ember berisi air comberan itu dan ternyata 'yeah!' mengenai baju mereka.

"Hahahahahaha!"tawaku lepas,melihat mereka berlumuran air koya mereka bau dan kotor sekali.

"Iww.. Geli bangett.... Ah pulang aja yo!"ajak lisa,yang hampir menangis."Awas kamu!"ancam dinar. Aku selalu waspada,batinku meledek. Tapi aku hanya mengendikkan bahu,tak peduli.

Mereka pun pergi dan langsung meminta izin kepada guru BP,guru saja sampai menutup hidung saat mereka datang.

Mataku terpaku dengan kaca kecil yang berbentuk telur,aku mengambilnya dan langsung mengantonginya.

-AWP-

Kring!! Bel sekolah berbunyi,tanda murid harus masuk. Aku yang masih di taman belakang,langsung berlari menuju kelas dan langsung duduk.

Aku masih membayangi wajah geng flower girls,terkena air koya. Tanpa kusadari aku tertawa sendiri di kelas,sahabatku langsung menghampiriku dan bertanya.

"Ada apa? Kok ketawa-ketawa sendiri? Jangan bilang kamu kesurupan setan taman belakang?"tanya lia,dia melempar buku tipis ke arah wajahku. Aku tak sempat menghindar langsung terkena wajahku yang suci ini.

"Ish,ya nggak lah.. Tau gak?ak-"belum selesai aku berbicara nuri memotong,

"Gak" Nuri hanya menyengir tanpa dosa.

"Tadi,aku ke taman belakang.. Terus tiba-tiba gengnya FG dateng,dia mau nyiram aku pake air koya. Tapi,ember koyanya aku dorong ke arah merekan dan langsung mengenai pakaian mereka."mereka ber-oh ria dan tertawa lepas.

"Lagian ada-ada aja!"ketus lia.

"Dan ada lagi yang ingin ku beri tau yai-"ucapanku terpotong karena,ada..

'Guru IPA'

"Ista'idu iqro biddu'a" Ketua kelasku menyiapkan.

"Iftahussallam..." Sambung ketua kelasku.

"Nah,anak-anak kali ini kita akan mempelajari tentang kimia. Mari kita ke lab!" Pak Ushama mengajak semua murid ke lab,kami mengikuti pak ushama ke lab sambil membawa buku penelitian khusus kimia.

"Lin.. Aku mau ngomong,tapi dari tadi terpotong mulu.."ujarku agak kesal. "Mau ngomong apa? Kita 'kan tadi udah ngomong..."tanya Lina yang menyeritkan dahi.

"Itu,lia kemana sih? Kok dari tadi gak keliatan?"tanyaku sedikit aneh,sepertinya menyembunyikan sesuatu."Lah,gak tau. Oh,iya ya? Aku baru sadar kalau lia gak ada,"kata lina yang celingak-celinguk.

"Nuri mana?"tanyaku lagi. "Lagi buang air kecil,sama..."kata Lina terpotong oleh seseorang.

"Nggak boleh ngomongin orang di belakang.." Nuri tiba-tiba ada di belakang Lina dan aku.

"Eh,ada nuri hehehe gak kok.. Aku gak ngomongin aku cuma nanya. Oh iya,btw kamu liat Lia kemana gak?"tanyaku sembari menghapus tuduhan Nuri.

-AWP-

-Di Lab-

"Ada apa? Kok rame banget?" tanya geng Dinar. "Ada 'mayat' di lab"jawab seorang murid.

"Apa!!!"pekik kami semua–yang berjalan paling belakang spontan menutup mulut,kaget."Astagfirullah,Innalillahi wa innailaihi rajiun.. Ya Allah..."ucap lina kaget.

Siapa yang dibunuh? Siapa yang membunuh? Dan apa masalahnya? Banyak banget pertanyaan yang menggumpal di kepalaku,aku melamun.

PARA GURU DAN STAF-STAF SEKOLAH MEMBANTU MENGELUARKAN MAYAT ITU DARI DALAM LAB. DI LANTAI BANYAK DARAH BERCECERAN.

"Ya sudah,berhubung lab sedang kotor. Jadi lebih baik kita bertilawah qur'an"ujar pak ushama.

"Baik pak!"ucap semua murid.

Aneh,kok pak sama gak sedih?

Di musholah anak-anak mulai bertilawah,anak yang tewas tadi sudah diantar pulang kerumah duka.

"Ngeri ya? Masa ada pembunuh di sekolah kita?" Rumpi geng Dinar,mereka sibuk memeluk diri sendiri. Entah karena dingin,atau kenapa. Siapa peduli?

Aku termenung dan merogoh kantong rok-ku. Lalu,mengambil kaca yang kutemukan aku memperhatikan kaca itu dan saat aku melihatnya aku seperti melihat lubang hitam di dalam kaca tersebut.

Sesuatu membuyarkan perhatianku pada kaca itu."Ada apa tya? Kok melamun terus dari tadi? Kamu trauma dengan kejadian itu?"

"Nggak kok,aku nggak apa-apa.."ucapku mengelak.

Kringg!! Bel berbunyi tanda para murid harus pulang.dengan keadaan yang sangat tegang,dan mata bengap.


***

Gimana? Seru gak? Kagak ya😢😂 sorry ya kalo cerita aku kurang menarik dan kadang gak seru seribu sorry dah:v

Butuh 'MOODBOOSTER' cuy. *Tapi Bodong*

Ahh,garing bat..budayakan VOTE before reading. Jangan lupa kritik dan saran.

~2 February 2017~

Adventure With Psyco.√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang