Part 16.

4.5K 219 2
                                    

Prilly sepulang nya dari cafe ia menjadi lesu bagaimana tidak kehilangan semua sahabat nya bukankah lah yang paling menyakitkan dan mengingat perkataan ia sangat kasar kepada ulle dan michelle, apakah semua sahabat nya akan memaafkan nya? ia terus bertanya tanya di dalam dirinya

"aku pulang" ucap prilly malas

"eh sayang kenapa kamu lemes gitu" ucap mama ully

"gapapa ma mungkin aku capek, aku ke kamar dulu ya ma" ucap prilly

"iya sayang" ucap mama ully

di dalam kamar prilly hanya diam dan termenung muncul berbagai pertanyaan di benak nya

apa benar ali hanya menjadikan ia pelampiasan?

apa benar perkataan sahabatnya?

apa benar ali masih mencintai ghina?

apa benar ali dan ghina masih berpacaran?

siapa yang harus ia percaya ali yang baru ia kenal beberapa bulan belakangan ini atau sahabat sahabatnya yang sudah bertahun tahun bersamanya?

ia mencintai ali tetapi ia juga menyayangi dan mencintai sahabatnya

prilly terlalu pusing memikirkan nya banyak pertanyaan yang muncul di pikirannya

hatinya berkata : percayalah kepada ali, bukan nya suatu hubungan harus di dasari dengan kepercayaan, lagipula belum ada bukti kalau ali menjadikan ia pelampiasankan?

tetapi...

logikanya berkata : tidak mungkin sahabatnya berbohong kepada dia kan? seharusnya ia lebih percaya sama sahabatnya, sahabat yang selama ini nemenin dia bertahun tahun dan ia tau benar sifat asli sahabat sahabatnya

entahlah ini sangat membingungkan

****

Pagi ini prilly tidak semangat sekolah masalah datang bertubi tubi, dari ia berantem dengan sahabat dekatnya mila dan teman kecilnya kevin lalu ia baru kemarin berantem dengan ulle dan michelle, di tambah lagi ali tidak menghubungi prilly semalam padahal prilly sudah menelepon ali tetapi tidak diangkat di chat juga gak dibalas kemana ali? apakah yang di katakan sahabatnya benar? gimana kalau benar prilly sangat mencintai ali, apakah ia harus meninggalkan ali?

eh kenapa ia harus meninggalkan ali, cinta bukannya butuh pengorbanan? walaupun ali pacarnya ghina, prilly tidak peduli toh ia juga pacarnya ali, ali yang bilang sendiri bukan? kalau ia sudah putus sama ghina berarti ali sudah tidak ada rasa dong terhadap ghina.

saat prilly memasuki kelas ia melihat ulle, michelle, dan mila sedang tertawa tawa bersama tanpa dia. sakit? iya sangat sakit ketika melihat sahabat kita tertawa lepas tanpa ada kita, dulu sebelum mereka berantem mereka selalu bersama sama, bercanda, menggoda satu sama lain, dulu bahkan prilly berfikir tanpa adanya sahabat prilly bukan apa apa.

sahabat prilly menghentikan tawa mereka dan menoleh ke arah prilly

"mil, le gue mau nanya deh, kalau kalian di suruh pilih lebih baik pilih pacar atau sahabat" ucap michelle

"gue si sahabat" ucap mila

"gue juga" ucap ulle

"lu lebih percaya mana si pacar atau sahabat" ucap michelle

"ya sahabatlah" ucap mila

ulle mengangguk

"sahabat gak mungkin berbohong dan mengkhianatin kita kan? kalau pacar kadang ada khilaf nya" ucap ulle

ohh noo mereka menyindir prilly

prilly merasa telinganya sudah panas dan merasa tersindir ia pun memutuskan jalan jalan keliling sekolah sambil menunggu bel daripada mendengar sindiran yang menyelekit di hatinya sendaritadi ia juga menahan air matanya agar tidak jatuh, matanya sudah berkaca kaca

PRILLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang