Bab 4: Setahun Yang lalu

15 1 0
                                    


Randy serius mengerjakan proyek pengadaan komputer beserta jaringannya di sebuah sekolah di SMA Negeri. Sudah dua hari ini dia tak tidur sama sekali. Dalam benaknya yang terbersit hanyalah segera menyelesaikan tugas tersebut. Dia ingin segera istirahat dan menyelesaikan tugas skripsinya yang sudah terbengkalai berbulan-bulan.

"Sudahlah Ran... Kamu istirahat saja... biar dilanjutkan sama Hendra untuk urusan instal ini. Sebentar lagi dia datang untuk menyelesaikan sisa komputer yang belum diinstal. Kamu tinggal memberi catatan, program apa saja yang akan dimasukkan. Sekarang kamu pulang saja." Sapa Bobby sebagai pimpinan dari usaha kecil dalam perakitan komputer.

Randy, Hendra dan Bobby bersahabat sejak menginjakkan kaki di Bali untuk kuliah. Meskipun mereka bertiga berbeda fakultas tapi kebetulan mempunyai hobi yang sama yaitu hobi mengutak-atik komputer. Dari hobi itulah akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan usaha dalam bidang komputer yaitu dalam hal penyedia dan perawatan komputer. Semua dilalui mereka mulai dari nol sampai bisa besar seperti sekarang.

"Sebenarnya tak masalah aku kerjakan semua sekarang, tapi aku lagi suntuk. Dari kemarin papaku selalu menelpon untuk memintaku segera menyelesaikan kuliah. Aku sudah jelaskan, semuanya pasti beres. Aku tinggal menyelesaikan skripsi saja. Makanya aku harus segera selesaikan ini semua. Aku tak ingin punya tanggungan pekerjaan, karena pengadaan komputer untuk laboratorium sekolah ini adalah tanggung jawabku. Pusing kepalaku kalau diteror terus." Jelas Randy panjang lebar sambil matanya terus menerus memelototi layar komputer.

Bertiga tidak hanya punya ikatan dalam hal pekerjaan, tapi mereka sudah seperti sahabat. Bahkan bisa dikatakan melebihi sahabat. Seperti saudara. Awalnya pertemanan mereka biasa saja. Kost di tempat yang sama. Kemudian Hendra mempunyai keinginan untuk membeli komputer dan meminta tolong kepada Randy untuk membantu mencarikannya. Ketika itu Randy yang kurang menguasai komputer, meminta tolong kepada Bobby. Dengan bantuan Bobby, Hendra mendapatkan komputer yang bagus dengan harga yang lumayan murah.

Randy yang selalu penasaran dengan hal-hal baru, tak mau ketinggalan. Dia pun membeli sebuah komputer yang bekas dengan harga murah, kemudian dia mencoba mengutak-atiknya kembali dan mengganti beberapa komponen untuk menjadikannya komputer yang bagus dan berkualitas. Itupun juga tak lepas dari bantuan Bobby. Dengan ketekunan Randy untuk mencoba memperbaiki sendiri kalau komputernya sedang dalam masalah, akhirnya diapun piawai dalam menghadapi kerusakan komputer.

Dari sanalah akhirnya Bobby mengajak Hendra dan Randy untuk mendirikan toko komputer kecil-kecilan. Lama kelamaan, orang banyak tahu bagaimana kualitas dari kinerja mereka bertiga. Akhirnya, mereka bertiga tak perlu bersusah payah untuk mencari pelanggan, tetapi pelangganlah yang mencari mereka.

Sekarang, ditengah kesuksesan mereka, Randy mengalami masalah. Kuliah yang hanya tinggal menyelesaikan skripsi, tapi sedikit terbengkalai dengan kesibukan kerja. Papanya yang keras kepala, tak mau tahu dengan keadaan Randy. Maklumlah, sudah tujuh tahun Randy kuliah, dan memang sudah saatnya untuk Randy menuntaskannya.

Sebenarnya, Randy termasuk mahasiswa yang pandai. Nilai-nilainya selama kuliah tak ada yang mengecewakan. Selama dia menjadi mahasiswa hanya dua mata kuliah saja yang harus dia ulang. Selebihnya, nilainya tak pernah mengecewakan.

Permasalahan muncul ketika Randy mulai mengerjakan skripsi. Dari berbagai judul yang ditolak oleh dosen pembimbing, sampai kepada dosen yang tuntutannya selalu aneh menurut Randy. Dia pun sempat cuti kuliah untuk konsentrasi pada pekerjaan. Berharap setelah pekerjaannya pada kondisi yang tidak terlalu mengganggu aktifitasnya lagi, dia akan kembali lagi mengerjakan skripsinya.

Apa mau dikata? Keputusan untuk kembali mengerjakan skripsinya agak terlambat. Cuti yang semestinya dia ambil hanya setahun saja ternyata membengkak sampai dua tahun. Setelah dua tahun, dia harus konsentrasi kembali menyelesaikan skripsinya yang tertunda.

Ketika cinta tak bertepuk sebelah tanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang