Nine

714 44 1
                                    

2016
Yoongi mengelus surai brunette Jungkook sayang. Pemuda manis itu sedang tertidur di pangkuan Yoongi.

"Kuatkan dirimu Jungkookie, aku tau, meninggalkan cintamu itu sulit"

Jimin tiba-tiba datang, memeluk Yoongi dari belakang.

"Dia baik-baik saja hyung?"
"Mungkin, Jim"
"Aku merasa seperti ayahnya dan kau ibunya hyung"
"Ada-ada aja"

Jimin terkekeh, duduk tepat di sebelah Yoongi, mengistirahatkan kepalanya di bahu sang kekasih.

"Sekarang aku merasa seperti ibu kalian berdua"

Jimin terkekeh, menyelipkan tangannya di pinggang Yoongi. Memeluknya erat. Sementara Yoongi hanya tersenyum.

1877
Taehyung duduk berhadapan dengan bakal permaisurinya. Anak dari bendahara kerajaan.  Cantik dan sopan tapi pada Taehyung masih cantik Jungkook.

"Bae Juhyeon,namamu cantik seperti orangnya"
"Terima kasih tuanku"

Taehyung diam. Menyesap tehnya.

"Tuanku Raja sudah menetapkan tanggal pernikahan kita"
"Bila?"
"Sebulan dari sekarang"

Taehyung diam. Hening tercipta di antara mereka. Tidak ada lagi yg membuka bicara, masing-masing diam membisu.

'Ah, aku merindukanmu Jungkookie'

2016
Jungkook memakan sarapannya tergesa. Kepala kantor mereka mengarahkan Jungkook ke kantor dan mau tidak mau Jungkook terpaksa menurutinya.

"Uhuk uhuk!"

Jungkook tersedak,tangannya meraih segelas air dan meneguknya. Jungkook mendadak mengingat Taehyung. Di pagi seperti ini, mereka pasti jalan-jalan di taman atau menghabiskan masa di perpustakaan. Jungkook menunduk.

"Hiks aku merindukanmu hiks Taehyung"

Jungkook mengusap wajahnya, menghilangkan jejak air mata dan buru-buru mengemas meja makannya dan keluar dari rumah.

ParkBunnyLuna

"Jungkookie"
"Ada apa Jim?"
"Kajja, kita ketemu dengan perompak hari itu"

Jungkook menegang. Jimin mengusap bahunya mencuba menenangkan sahabatnya itu.

"Nah, masuk"

Jungkook melangkah masuk. Duduk di bangku yg berhadapan langsung dengan pelaku yg melemparnya ke Joseon.

"Ck,sudah kembali? Apa rasanya meninggalkan Joseon?"
"Diam"

Jungkook sangat ingin merobek mulut kurang ajar itu. Tapi dia menahannya, tidak boleh melukainya sebelum mendapat penjelasannya.

"Sekarang, jelaskan padaku, kenapa kau melakukan itu?"
"Ck, masa lalu hanya masa lalu Tn. Jeon"
"Jelaskan. Padaku"

Rahang Jungkook mengetat.

"Kalau kau ingin tau, pulang ke Busan,ke rumah orang tuamu, ada kamar rahasia di belakang cupboard Ny. Jeon"
"Gimana kau bisa tau?"
"Tidak penting"

Jungkook menggebrak meja kasar. Menghampiri si pemuda misteri dan melayangkan tinjunya.

"Kau sialan"
"Aku Kim Yugyeom, Jungkook-ah"
"Cuih, aku ga tanya"

Jungkook langsung berlalu keluar.

"Yak! Jungkook-ah!"

Jimin mengejar Jungkook yg keluar dari kantor dengan langkah besarnya. Mencuba meraih pergelangan tangan sang sahabat dan menghentikannya.

"Mau ke mana Kook?"
"Busan"
"Untuk?"
"Ada hal yg harus ku selesaikan, sampai jumpa, Jim"
"Sekarang?"
"Ya"

Jimin memeluk Jungkook.

"Hati-hati"
"Ya"

Jimin melepas Jungkook, membiarkan pemuda itu berlari ke stasiun kereta.

1877
Juhyeon mengikuti Taehyung. Dan Taehyung risih. Katanya supaya mereka makin dekat.

"Pulanglah Juhyeon,sudah larut"
"Baiklah tuanku"

Gadis cantik itu berlalu dari hadapan Taehyung. Sida-sida Jang menghampiri Taehyung.

"Ah, aku lelah,kajja balik ke kamar"

Taehyung meregangkan tubuhnya. Masuk ke dalam kamarnya dan beristirahat.

"Keluarlah sida-sida Jang,aku butuh istirahat"
"Baiklah,tuanku"

Taehyung meraih berus dan kertas. Melukis wajah seseorang. Seseorang yg sangat dirindui Taehyung. Air matanya tidak berhenti meluncur membasahi pipinya sepanjang acara melukisnya. Setelah siap,Taehyung tersenyum getir.

"Jungkook,aku merindukanmu"

Taehyung menyimpan lukisannya di dalam box sederhana yg isinya semua tentang Jungkook.

"Aku akan mengingatmu selamanya, Jungkook"
.
.
TBC

Sumpah deh, ceritanya makin aneh, bunny sebenarnya lupa alur ceritanya hehe. Jadi sekarang mencuba untuk mengingat kembali alurnya, kalo ga berjaya, booknya dihapus. Maafkeun typonya dan voment juseyo~

Joseon Prince And Mr. PoliceWhere stories live. Discover now