Seven

769 43 1
                                    

Jungkook merenung ke dalam mata Taehyung. Dia sedang berlawan mata dengan Taehyung.

"Jangan larikan matamu,Taehyung"
"Tidak,aku sedang menatapmu,Jungkook"

Mereka berdua masih saling menatap sampai Jungkook tidak dapat menahan dirinya dari melarikan matanya daripada tatapan Taehyung yang seperti ingin menelanjanginya.

"Kau kalah hehe"
"Tatapanmu mesum tau!"
"Oh ya"

Taehyung memajukan badannya,mendekatkan wajahnya dengan wajah Jungkook. Jarak mereka sangat dekat sampai Jungkook dapat merasakan hembusan nafas Taehyung yang menerpa wajahnya.

"He..hei apaan?"

Taehyung memajukan lagi wajahnya. Jungkook semakin memerah dan Taehyung menyeringai.

"Kau tidak kisah kalau aku mengecupnya?"
"Siapa? Sida-sida Jang?"
"Bukan itu"

Jungkook melirik ke arah yang ditunjuk Taehyung. Bibirnya.

"Tidak! Dia masih suci!"
"Boleh yaa~~"
"Mesum!"
"Aku mesum ya?"

Taehyung makin dekat dan hidung mereka bersentuhan. Taehyung memiringkan kepalanya ke kanan dan

Cup.
Bibir mereka bersentuhan. Mata Jungkook membelalak tapi seketika kemudian Jungkook memejamkan matanya menikmati sensasi bibir tebal Taehyung yang menempel di bibirnya.

"Menikmatinya eoh? Siapa yang mesum sekarang?"
"D..diamlah!"

"Tuanku"
"Ya sida-sida Jang?"
"Putera Seokjin dalam perjalanan"
"Baik"

Taehyung mengecup kilat bibir Jungkook lagi.

"Berdiri di sana,hyungku dalam perjalanan"
"Baik,tuanku"

Seokjin melangkah dengan semangat menuju ruangan adiknya. Setelah pengawal membukakan pintu untuknya,Seokjin masuk dan dia langsung disuguhi pemandangan di mana adiknya sedang duduk di depan mejanya dan sida-sida Jeon di sisi mejanya.

"Hyung"
"Tae,coba tebak,hyung bahagia banget"
"Kenapa hyung? Namjoon menembakmu?"
"Kyaa!! Macam mana kau bisa tahu?!"
"Ermm dari wajah terlampau senangmu hyung?"
"Taetae! Dia nembak hyung pas di taman belakang istana! Astaga!"
"Selamat ya hyung"
"Terima kasih,hyung pergi dulu,ne?"
"Ne"

Seokjin melangkah dengan semangat menuju pintu keluar.
Tapi dia berhenti sebentar dan menoleh pada Taehyung.

"Tae,cari pacar secepatnya"
"Apaan kau hyung?"

Seokjin terkikik dan berlalu pergi. Taehyung hanya mendengus kesal.

"Kook-ah,ke mari"

Jungkook menghampiri Taehyung.

"Kau rasa kita patut pacaran atau nggak?"

Jungkook sweatdrop.

"Apaan kau bertanya hal begituan dengan wajah sok polos begitu"
"Tinggal dijawab kan"
"Nggak"
"Ok"

Taehyung menarik lengan Jungkook dan menyeretnya keluar.

"Kajja kita jalan-jalan"
"Ya tuanku"

Jungkook menggerutu kesal dalam hati.

'Suka seenaknya, untung tampan untung sayang'

Taehyung membawa Jungkook ke taman belakang istana, seperti biasa, duduk berduaan di bawah pohon sakura.

"Kookie, kau benar-benar pengen pulang?"
"Aku punya teman dan masa depan di sana, Tae"
"Bila?"
"Ermm kalau kau?"
"Aku tidak mengizinkanmu pulang"

Jungkook terkejut.

"Aku terlanjur sayang padamu"
"Tae, kalau aku, aku benar-benar pengen pulang sekarang, karna semakin lama aku tinggal, semakin dalam juga perasaanku"
"Gimana kalau lusa aja,biarkan aku bermanja-manja dulu yaa~"

Taehyung mengedipkan matanya. Jungkook memutar bola matanya malas.

"Baiklah, Tuanku"

Taehyung bangkit dari duduknya. Satu kelopak bunga sakura yang sudah mekar jatuh ke tangannya.

"Tampa sadar, sudah musim bunga"

Taehyung menghampiri Jungkook dan meletakkan kelopak bunga sakura itu di atas kepalanya.

"Kau sangat cantik, seperti bunga sakura"
"Dasar gembel"
"Apa?"

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. Taehyung menggenggam tangan Jungkook.

"Kajja kita masuk, di luar dingin, malam ini tidur di kamarku"
"Kenapa?"
"Jangan melanggar perintah, Sida-sida Jeon"
"Baiklah tuanku"

Mereka berdua masuk ke ruangan Taehyung, di sana sudah tersedia makan malam untuk sang putera mahkota.

"Tae, aku pamit ya"
"Kemana? Makan? Nggak usah sini duduk"
"Ta...tapi"
"Satu perintah"

Jungkook menghela nafasnya dan duduk di hadapan Taehyung.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di situ? Sini duduk di sebelahku"

Jungkook menuruti perintah Taehyung. Wajahnya sudah ditekuk gara-gara kesal dengan sikap Taehyung yang suka seenaknya.

"Buka mulutmu"
"Tapi inu makan malammu"
"Jangan protes! Buka mulutmu! Aku bisa memakanmu saja nanti"
"Apa?"

Taehyung langsung memasukkan makanan ke mulut Jungkook.

"Kunyah pelan-pelan, sayang, nanti kau tersedak"

Mendengar Taehyung memanggilnya sayang, Jungkook langsung terbatuk-batuk keras.

"Tuh kan sudah dibilang, pelan-pelan kali"

Taehyung menyodorkan segelas air pada Jungkook yang lansung disambutnya dan meminum airnya hingga tandas.

"Salahmu! Siapa suruh manggil-manggil sayang? Kan aku kaget"
"Malu yaaa"

Rona merah sontak menjalari pipi mulus Jungkook. Taehyung gemas sendiri melihatnya.

"Aigoo manisnyaa"

Jungkook menutup wajahnya saking malunya, Taehyung hanya terkekeh gema melihatnya.

'Astaga Kook, kau buat aku makin cinta'
'Aishh gimana caranya mupon kalau kau buat aku makin sayang Kim Taehyung?!'

Mereka berdua diaman selama beberapa detik.

"Kookie"
"Ne?"

Pas Jungkook angkat kepalanya buat melihat Taehyung, hidungnya bertabrakan dengan hidung Taehyung. Ternyata dari tadi, wajah mereka itu sangat dekat. Mereka berdua saling merenung ke dalam mata lawan bicara mereka. Jungkook mengutuk semaunya pada jantungnya yang tidak bisa berdetak sedikit perlahan. Taehyung memajukan wajahnya sedikit sampai hidung mereka bersentuhan.

"Jungkook-ah, ijinin aku ngelakuin hal yang lebih"

Jungkook langsunh merona parah. Dengan terbata-bata, Jungkook mengangguk.

"Terima Kasih, selamat kembali Jungkookie"

Taehyung meraup bibir plum Jungkook. Kristal bening perlahan membasahi pipi mereka berdua.

'Aku nggak mau ini tapi demimu, Jungkook'
'Hiks Tae maafin aku'
.
.
TBC

Maafkeun typo dan late updatenya, bunny baru aja selesaiin sati fic makanya baru punya waktu buat fic ini, maafin bunny ya~ voment juseyo~

Joseon Prince And Mr. PoliceWhere stories live. Discover now