Six

701 42 3
                                    

1876
Taehyung bangun dari tidurnya. Dia meregangkan badannya yang terasa pegal-pegal. Taehyung baru saja ingin bangun tapi dia melihat pakaiannya dan pakaian seseorang tergeletak di lantai. Taehyung melirik ke sebelahnya. Seseorang sedang memunggunginya dan dia namja. Taehyung masih memerhatikannya sampai dia berbalik menghadap Taehyung.

"Jung...Jungkook?"
"Eunghh"

Jungkook menggeliat dan mengerjapkan matanya. Dia tersenyum ke arah Taehyung. Sementara Taehyung membeku. Jungkook duduk dan memeluk Taehyung erat. Taehyung menatap horror pada badan Jungkook yang semakin menghilang.

"Jangan membohongiku lain kali Taehyung,jumpa lagi di masa lain"
"Andwaeee Jungkook!!"
"Mianhaeyo,saranghae"

Jungkook benar-benar menghilang dan Taehyung menangis segugukan.

"Andwaeee!!"

Taehyung terbangun dari tidurnya. Dia melirik ke sebelah tiada Jungkook,hanya dia. Taehyung menghela nafasnya berat. Hanya mimpi tapi lebih mengerikan dari apa pun.

"Sida-sida Jeon"

Jungkook masuk dalam keadaan berantakan. Topinya tidak terpasang dengan benar,pakaiannya tidak terpasang dengan benar.

"Ya tuanku"
"Masuk ke dalam jangan berdiri di sana"

Jungkook melangkah masuk. Ditutupnya pintu ruangan Taehyung. Jungkook kembali berbalik apabila melihat  Taehyung topless.

"Wae? Malu? Pusing sini"
"N..nde tuanku"

Dengan ragu Jungkook berpusing menghadap Taehyung. Dia terkejut,bukan karna Taehyung topless tapi karna tatu di lengan Taehyung. Phoenix.

"Tuanku,tuanku seorang Louis?"

Taehyung membeku. Bodohnya dia sampai lupa menutup tatu di lengannya.

"Kook,maaf,ya aku seorang Louis"
"Kenapa membohongiku?"
"Aku hanya tidak ingin kau pergi terlalu cepat"
"Aku ingin pulang"
"Tapi kau harus belajar mencintaiku dan rela untuk kau tahu denganku"
"Setidaknya jangan membohongiku"
"Maafkan aku"

Taehyung berdiri. Jungkook hanpir menjerit. Taehyung menyengir. Dia tidak mengenakan bawahan. Sumpah dia naked.

"Tu...tuanku..celana"
"Maaf Kook"

Taehyung langsung berlari ke ruang gantinya. Memakai pakaian dalamnya.

"Jalankan tugasmu Jungkook"

Jungkook menyarung pakaian luar Taehyung dan ikat pinggangnya lalu mahkotanya.

"Jalan-jalan yuk"

Taehyung langsung menyeret Jungkook keluar. Sida-sida Jang dan para dayang mengikuti Taehyung dan Jungkook.

"Sida-sida Jang,bawa para dayang ke tempat lain,ada yang perlu saya bicarakan dengan Sida-sida Jeon"
"Baik tuanku"

Setelah mereka semua pergi,Taehyung langsung menarik Jungkook duduk di salah satu bangku di taman belakang.

"Jungkook"
"Ne?"
"Kau benar-benar ingin balik?"
"Tentu"
"Kau sudah tahu bukan,aku seorang Louis,jadi mulai sekarang kau harus belajar mencintaiku"
"Aku sedang berusaha"
"Dan setelah itu,kau taukan kita harus melakukan apa?"
"I..iya"

Mengingat itu Jungkook langsung blushing. Taehyung terkekeh kecil,tangan nakalnya mencubit pipi Jungkook.

"Kau tahu,Kook?"
"Tahu apa?"
"Aku mencintaimu"

Jungkook diam.

"Jadi aku sekarang sedang berusaha membuat kau jatuh cinta padaku"

Taehyung memajukan kepalanya dan menangkup pipi Jungkook. Mencium pelipisnya. Jungkook langsung blushing parah. Tanpa mereka sadari seseorang sedang memerhatikan mereka dari kamarnya. Orang itu memekik gemas melihat adiknya semakin dewasa.

"Saranghaeyo,Kim Jungkook"
"Na..nado Kim Taehyung,dan aku belum bertukar marga"

Skip

Taehyung memenjara Jungkook dengan lengannya. Jungkook diam tidak berkutik. Dia gugup setengah mati. Dalam hati dia merutuk Taehyung.

"Tu..tuanku?"
"Hmm"

Jungkook makin blushing mendengar suara berat Taehyung. Mereka saat ini berada di dalam ruangan Taehyung. Taehyung iseng memajukan wajahnya mendekati wajah Jungkook sampai hidung mereka bersentuhan. Taehyung semakin memajukan wajahnya dan Jungkook refleks menutup matanya. Taehyung hampir tertawa melihat reaksi Jungkook. Taehyung meniup bibir Jungkook dan memundurkan wajahnya. Jungkook yang merasakan tiada apa-apa yang berlaku membuka matanya. Taehyung tersenyum jahil.

"Kau benar-benar inginku cium,eoh?"
"Ti..tidak kok"
"Oh iya?"

Taehyung menaikturunkan alisnya menggoda Jungkook. Dengan geram Jungkook memukul dada Taehyung keras. Taehyung sampai mundur beberapa langkah ke belakang. 

"Pelan,Kook,aku masih putera mahkota di sini"
"Ma..maaf"
"Jungkook,kau kenapa gengsi sekali? Macam mana aku tahu kalau kau sudah mencintaiku kalau kau seperti itu?"
"Itu namanya tsundere,tuanku"
"Apaan? Punya kode yang bisa dipake?"

Jungkook berpikir sebentar dan dia mendapat ide.

"Apa?"
"Itu,kalau aku hmm memerah........m..maksudnya..aku  ...aishh lupakan!!"
"Tu liat"
"Tuanku mengerti sendiri kode dariku"

Jungkook pamit dan keluar dari ruangan Taehyung. Taehyung bengong sendiri. Jungkook merutuki jantungnya yang tidak berhenti berdetak laju.

"Aishh,aku kenapa sih?"

Jungkook memegang pipinya yang terasa panas dan jantungnya yang masih berdetak laju. Dia sendiri bingung kenapa dia sampai sebegitu jika berada di dekat atau digoda oleh Taehyung. Apa dia sudah jatuh cinta? Jungkook malas memikirkannya tapi dia ingin kembali,dia merindui Jimin. Apa khabar sahabatnya itu dan gebetannya. Taehyung menatap Jungkook yang asik dengan dunianya dengan pandangan aneh.

"Sida-sida Jeon? Kau baik-baik saja?"

Taehyung menjitak jidat Jungkook keras sampai sida-sida manis itu tersentak.

"Eh? Sejak kapan tuanku di luar?"
"Sejak kau tersenyum sendiri,melamun tentang aku?"
"Yakin diri sekali"

Taehyung memajukan wajahnya mendekati wajah Jungkook. Refleks Jungkook mundur beberapa langkah.

"Eits penakut"

Taehyung menyentil hujung hidung Jungkook dan berjalan mendahuluinya.

"Cepat ikut,sida-sida Jeon"
"Nee"

Jungkook berlari kecil untuk mengekori Taehyung. Dalam hati,Jungkook akui dia mulai menyukai Taehyung.

'Aku tidak sabar ingin pulang'
.
.
TBC

Huahh lelahhh ngetiknya. Mana nambah lagi lima ff dalam draf huhhh 😭😭 makasih reader and vomenter 😘🐰 maafkeun typo bunny. Semua orang melakukan kesilapan 😘🐰

Joseon Prince And Mr. PoliceWhere stories live. Discover now