8

128 5 0
                                    

"Yaudah gue aja yang buka dah",ucapku memberanikan diri membuka gorden. Aku terkejut melihat apa yang kulihat. Aku sangat bingung.

"Jadden, revan ngapain mereka kesini malam malam?",ucapku. Kulihat saat ini mereka tengah beradu mulut didepan teras rumahku. Tanpa berbasa basi langsung ku buka pintu rumahku.

"Lo kenapa sih, lagian juga itu udh jadi masa lalu kan? Ga bisa gitu lo lupain aja?",ucap jadden.

"Lo pikir gampang? Hah?!",ucap revan.

"Kalian ngapain disini malam malam?",tanyaku sontak mereka yang sedang beradu mulut itu langsung menoleh kearahku.

"Gue mau ambil barang gue ketinggalan",ucap revan lalu langsung masuk ke dalam rumahku dengan enaknya.

"Lo ga sopan banget sih di rumah orang!",teriakku pada revan namun tak ada sahutan.

"Kalo Lo ngapain disini malem malem?",tanyaku pada jadden.

"Gue mau mastiin lo aman sampe rumah",ucap jadden. Aku tersenyum.

"Thanks, btw kalian berdua kenapa sih? Gue liat tadi kalian berdua berantem",tanyaku.

"Kita gapapa kok, maaf ya udah bikin keributan dirumah lo",ucap jadden.

"Halah gausah sok kalem deh lo!",ucap revan yang tiba tiba datang lalu berjalan keluar pagar rumahmu namun langkahnya terhenti sejenak.

"Dan satu lagi gue ga suka lo deket deket sama dia",ucap revan sebelum benar benar meninggalkan rumahku dengan motornya.

"Dia?",tanyaku bingung.

"Bukan apa apa kok lo tenang aja",ucap jadden. Dan dengan sikap ketakperdulianku akhirnya aku tak kepo kepo lagi soal itu.

"Hm, ok kalo gitu lo mau masuk dulu?",tanyaku.

"Ga deh gue pulang aja sekarang",ucap jadden.

"Lo yakin? Yakin Ga mau mampir dulu?",tanyaku lagi.

"Ga usah gapapa kok, yang penting gue udah tau lo aman aja udah cukup kok. Kalo gitu gue pulang dulu ya",ucap jadden.

Aku tersenyum. "Okay, hati hati ya",ucapku. Ia membalasku dengan senyuman lalu melambaikan tangannya. Ku tunggu ia benar benar pergi dari teras rumahku lalu aku masuk kerumah dan menutup pintu.

"Cieee cieeeeeee",goda veraya beserta teman temanku yg ada diskype.

"Apaan sih kalian",ucapku sambil menahan senyumku.

"Cie bentar lagi bakalan ada yang jadian deh tapi harus milih tuh salah satu",ucap johanna dari dalam layar.

"Iya cieeee maurel ciee",ucap viona.

"Baru kenal beberapa hari udh nge gas aja tuh jadden",ucap caroline.

"Apasih kalian",ucapku.

"Eh tapi gue lebih srek lo sama revan deh rel",ucap johanna.

"Revan? Idih anak gila itu? Hadeh mikir apa sih lo han, lagian gue yakin dia ga suka sama gue",ucapku.

MaurelieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang