Aku menuruni tangga dengan amat senang sambil sesekali aku bersenandung dengan ceria. Namun aku berhenti saat melihat rumah sudah rapi dan mama sudah membawa sebuah koper besar.
"Eh maurel kamu udh bangun?",tanya mama. Aku mengangguk lalu mata ku menyapu seisi rumah yg sudah bersih ini.
"Lo mending beres beres deh kita mau pindah rumah rel ",ucap bg nath sambil tersenyum senang.
"P-pindah?",tanyaku.
"Iya rel ntar rumahnya tetanggaan sama rumah raven jadi gue bisa sering main ps bareng deh!",ucap bg nath girang.
"Raven?",tanyaku lagi tak percaya.
"Udah maurel kamu beres beres gih",ucap mama sambil mendorong badanku pelan.
"Eh iya ma",ucapku lalu berjalan naik ke atas. Ku kemasi barang barangku dengan heran. Aku bertanya tanya sendiri, kenapa kita harus pindah sedangkan rumah inu sudah nyaman sekali. Ntah lah mungkin mama, bg nath dan papa mau mencari suasana baru.
Aku turun dari mobilku dan melihat dua buah rumah yang berdampingan.
"Ini ma rumahnya?",tanyaku sambil memandang rumah tersebut.
"Iya rel, kamu pilih kamar dulu sana gih sebelum abgmu ambil tempat kamu, mama mau ngarahin orgnya taruk barang barangnya",ucap mama. Aku lalu mengangguk dan langsung masuk kedalam rumah dan langsung memilih kamar dan meletakkan barang barangku. Ku turuni tangga dengan perlahan. Lalu ku dengar suara tawa mengema dirumah ini.
"eh maurel, udah lama tante ga ketemu sama kamu. Kamu udah gede ya sekarang perasaan dulu masih sepinggang tante deh",ucap tante Rena.
"Hehehe iya tan",ucapku.
"Kamu jalan jalan dulu gih sana sama raven buat lihat pemandangan sekitar",ucap tante rena lagi.
"Eh?"
"Yok rel",ucap raven sambil menyuruhku ke arahnya. Kami lalu berjalan keluar rumah. Lalu raven membawaku ketaman. Aku berjalan lebih cepat darinya ntah kenapa tapi rasanya aku tidak mau dekat dekat dengannya. Tiba tiba kurasakan sebuah tangan merangkul bahuku yang membuatku langsung menoleh. Dan langsung saja ia mencium keningku yang membuat jantungku berhenti berdetak. Lalu ku pandang mata coklat elangnya itu.
"Gue sayang sama lo rel",ucap raven. Aku yg mendengar itu langsung tersenyum.
Tiba tiba seorang anak kecil dengan sepedanya melaju kencang kearah kami. Yg membuatku dan raven melepas rangkulan dan akhirnya aku terjatuh.
"Aduh! Pala gue",ucapku sambil mengelus kepala ku.
"Woy rel bangun, makan malam",panggil bg nath dari luar kamarku.
"Iya iya bg sabar",ucapku sambil bangkit dari lantai nan dingin ini.
•••
Johanna : Hai gurls, besok reunian yok
Veraya Amandda🌸 : AYOKKK
Viona P. : Ayokkk dimana dan jam berapa
Car(oline) : Aaaa i miss you guys so bad
KAMU SEDANG MEMBACA
Maurelie
Teen FictionMaurelie Cassidy Halle, seorang gadis cantik yang baru saja memasukki masa masa putih abu abunya. Masalah masalah pun mulai bermunculan disana mulai dari telat masuk hari pertama sekolah lalu dihukum oleh wakil ketua osis a.k.a. Kakak kelas galak ya...