Sedikit informasi tentang Gunung Rinjani.
Gunung Rinjani, siapa yang tidak tahu dengan nama gunung yang paling eksotis ini? Gunung tercantik di Indonesia yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 3726 Mdpl. Gunung Rinjani juga merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Jaya Wijaya di Papua. Puncak Gunung Rinjani bernama Puncak Anjani.
Pada ketinggian 2000 Mdpl terdapat sebuah danau yang sangat indah, namanya Danau Segara Anak. Terdapat anak dari Gunung Rinjani yang disebut Gunung Barujari dan status gunung tersebut masih aktif.
Ada dua jalur resmi yang sering digunakan untuk pendakian, yaitu Pintu Senaru dan Pintu Sembalun.
Dari dua jalur pendakian tersebut, jalur Pintu Senarulah yang paling ramai. Selain untuk jalur pendakian, jalur ini juga kerap digunakan sebagai jalur pendakian oleh masyarakat adat yang ingin melakukan ritual adat atau keagamaan.
Rute Pendakian yaitu Senaru - Plawangan Senaru - Danau Segara Anak dengan berjalan kaki memakan waktu kurang lebih 10-12 jam.
Dari pintu gerbang Senaru sampai Danau Segara Anak terdapat tiga pos sepanjang jalan trail. Pengunjung juga dapat menikmati keindahan hutan belantara dan bebatuan yang menakjubkan.
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan. Kekurangan datang dari saya dan kelebihannya datang dari Allah. Apabila ada kesalahan, mohon dimaafkan. 😂
Oke, kembali ke cerita....
***
Pagi ini Fatur dan Shafira tengah disibukkan dengan mempersiapkan barang-barang yang diperlukan dalam pendakian. Sore ini mereka akan berangkat menggunakan pesawat ke Lombok.
"Bapak sama Ibu sendiri lagi dong, rumahnya sepi tidak ada kalian," ucap Pak Yusuf.
Fatur tersenyum kemudian mendekati Pak Yusuf dan Bu Zulaika. "Kan hanya satu minggu Pak, Bu ... doakan saja untuk keselamatan kami, semoga tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan," jelas Fatur. Shafira hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalian sudah ibu anggap seperti anak sendiri, berat rasanya jika kalian harus pergi selama itu. Sepulang dari Rinjani, kalian balik ke rumah ini lagi kan?" ucap Bu Zulaika.
"Trimakasih Bu, insya Allah kita pulang ke rumah ini lagi Bu. Trimakasih, kalian sudah sangat baik kepada kami, alhamdulillah," jawab Fatur.
"Iya Ibu, Pak," tambah Shafira dengan senyum meyakinkan.
Setelah dirasa persiapannya sudah lengkap, Fatur dan Shafira istirahat sejenak. Dan mereka terlelap di kamar masing-masing.
Hari sudah semakin sore. Dan semua anak yang ikut dalam pendakian sudah berkumpul di Bandara untuk menunggu keberangkatan pesawat.
Ada sekitar lima belas anak yang ikut dalam pendakian ke Gunung Rinjani, termasuk Zahra dan Fakhri.Keberangkatan Fatur dan Shafira ke Rinjani juga karena akomodasi dari teman-teman mereka. Teman-teman Mapala memaksa Fatur dan Shafira ikut dalam pendakian ini. Karena pengalaman Fatur dalam dunia pendakian cukup ahli. Tapi untuk pendakian ke Gunung Rinjani ini adalah pertama kalinya.
"Hai Shafira," sapa Fakhri sambil melambaikan tangan dan memperlihatkan mata genitnya.
"Iya Bang Fakhri," jawab Shafira kikuk.
"Dasar cowok genit. Jaga pandangan Fakhri," ejek Fatur pada Fakhri dan diikuti gelak tawa Fatur.
"Ah kau ini buatku malu saja di depan adikmu. Di mana harga diriku Fatur?" ucap Fakhri sambil memasang wajah sedih. Sedih yang dibuat-buat.
Dan semuanya tertawa atas kelakuan Fakhri.
Di dalam pesawat
Shafira duduk di samping Fatur. Matanya tidak jemu memandang hamparan awan yang sangat dekat dengan dirinya.
"Pemandangannya indah bukan jika dilihat dari atas?" pertanyaan Fatur membuyarkan lamunan Shafira.
"Eh ... Bang," jawab Shafira singkat. Kemudian pandangannya kembali mengarah pada gumpalan awan di luar pesawat.
Tidak terasa sebutir air mata menetes dipipi Shafira. Fatur yang menyadari akan hal itu segera menggenggam jemari Shafira untuk menguatkannya.
"Sudah, Ra, ikhlaskan. Abang tahu rasanya, pasti sakit. Kamu masih punya Abang di sini. Abang akan selalu ada untukmu, Ra," ucap Fatur sambil mengusap air mata di pipi Shafira.
"Kenapa dia tega melakulan semua ini sama Fira Bang? salah Fira apa?" ucap Fira dengan air mata yang masih terus mengalir.
"Tidak ada yang salah darimu Dek, kamu sudah melakukan hal yang benar dengan menolak ajakannya. Jangan kamu buang air matamu untuk menangisinya."
Shafira hanya mengangguk dan mengusap air matanya yang membasahi pipi mulus Shafira.
"Abang, Fira sangat beruntung memiliki kakak seperti Abang," ucap Shafira sambil menyenderkan kepalanya di pundak kekar Fatur.
"Abang juga beruntung memiliki adik sepertimu," balas Fatur sambil mengusap lembut kepala Shafira yang berbalut jilbab abu-abu.
Shafira pun terlelap dalam pelukan Fatur. Setelah abi dan umi tidak ada, bahu inilah tempat yang paling nyaman untuk bersadar bagi Shafira.
Maaf kalau masih banyak typo.... 😂
Jangan lupa tinggalkan jejak para #TimReader....
KAMU SEDANG MEMBACA
Pintu Senaru
SpiritualKisah kebersamaan kakak beradik yang kesehariannya penuh lika-liku. Sabar, kunci untuk menghadapi semuanya. Mereka percaya janji Allah ; فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan," (QS. Al-Insyirah 94: Ayat...