"Sudah selesai?" Luhan sesungguhnya hanya berniat berbasa basi sebentar tapi jawaban Baekhyun sangat membuatnya jengkel
"Kau buta? Seperti yang kau lihat,aku sudah selesai" Baekhyun hanya sedikit mendendam karena Luhan menjebaknya.
"Menyebalkan,ini dress yang sudah kusiapkan,ukuran tubuh kita tak berbeda jauh,dan aku yakin kau pasti akan terlihat seperti konglomerat dipesta menggunakan gaun ini nanti"
Baekhyun menatap kagum kearah dress berwarna bulan pucat yang Luhan tunjukkan"Wow!!,aku tak percaya kau akan meminjamkannya untukku,kau tahu? Dre-dress ini pasti mah-"
Luhan berdecak malas yang membuatnya memotong ucapan Baekhyun"kau terlalu berlebihan,baek... itu yang kutahu"
Seketika wajah takjub Baekhyun luntur digantikan ekpresi 'kau menyebalkan'"Dasar nona muda" Luhan menarik sudut bibirnya mendengar sindiran Baekhyun
"kau tahu itu,jangan memegangi dress itu terus,biarkan aku mendandanimu" Luhan menarik lengan Baekhyun dengan kasar yang membuat Baekhyun menjulurkan tangan kearah dress tersebut dengan tak rela untuk berpisah
Kualitas dress tersebut sangat lembut dan bagus,kalau Luhan mau memberikannya untuk Baekhyun,ia berpikir akan menggunakannya untuk membuat alas ranjangnya (author : Luhan pasti akan memukulinya kalau ia mendengar rencana ini)
Akhir-akhir ini Baekhyun tak dapat tidur nyenyak karena ranjangnya (author : begitulah alasannya)
Selang beberapa jam yang tak bisa dibilang sebentar,sungguh menurut Luhan ini akan sangat cepat bila Baekhyun dapat diatur,namun nyatanya gadis itu selalu aktif bergerak dan menghapus riasan yang sudah susah payah ditorehkan oleh Luhan
"Astaga,baek! Aku bisa gila..... kau tak bisa diam dan bukan hanya itu saja,kulitmu kasar dan kusam! Kau tak benar-benar merawat dirimu benar? Kecantikkan adalah senjata utama seorang gadis!" Baekhyun memutar bola matanya kesal yang langsung membuat Luhan bertambah mendidih
"Uang adalah senjata semua orang!" Balas baekhyun
Baekhyun hanya anak yang tak punya penghasilan banyak,sehingga membuatnya bisa membeli banyak peralatan untuk memoles diri,dan alat itu sungguh membuatnya tak nyaman,Baekhyun berulang kali menjilati bibirnya yang dipolesi lipgloss yang langsung membuatnya mengernyit
"Pahit dan lengket!, kau bilang itu lipgloss strawberry" Baekhyun menatap tajam kearah Luhan
"Tentu saja,itu bukan sesuatu yang enak untuk dijilati,wanginya saja yang strawberry!" Luhan lekas membersihkan peralatannya walau kadang dia berhenti sebentar untuk mengomel karna Baekhyun dengan jahil merusak peralatannya.
Setelah selesai,Luhan berdiri didepan Baekhyun yang terlihat menakjubkan
"Kau akan menggantikanku,jangan membuatku malu,atau aku akan benar-benar mengirimmu keneraka" Baekhyun mengernyit ngeri mendengar ancaman Luhan,apalagi didukung oleh ekpresi Luhan yang seperti dewa kematian walau ia tak perna melihat dewa kematian,itu hanya imajinasi sepihak Baekhyun
"Tapi aku benar-benar berharap kau dapat bersenang-senang dipesta,dan jangan membungkus makanan untuk dibawa pulang,disana kau akan dianggap tak punya tata krama" sudut bibir Baekhyun mengerut karena Luhan dapat menebak rencananya dengan tepat
"Aku tidak berpikir untuk berbuat demikian" Luhan memicingkan matanya tajam "ahaa? Aku tak dapat mendengarmu lebih jelas,katakan sekali lagi" Baekhyun langsung tertawa cengengesan
"Oke,aku memang merencanakan hal itu,puas?" Baekhyun merengut tak suka yang langsung disambut senyuman puas Luhan
"Jangan lakukan itu" Baekhyun mengangguk tak rela
Tinn tinn...
Keduanya menoleh
"Kereta labu menjemputmu Cinderella,kau tak harus pulang sebelum jam 12"
Setelah Luhan berkata demikian,keduanya cekikikan"Sampai nanti,ibu peri" Baekhyun menanggapi dengan sok serius dan melambai dramatis yang langsung disambut goyangan kiri kanan pensil alis bak tongkat sihir oleh Luhan
Baekhyun Pov
Luhan berbohong padaku hey! Ini bukan kereta labu,tapi mobil panjang yang tak kuketahui merknya,
Satu kata untuk mengambarkannya 'Mahal!'
Kuangkat sedikit dress pinjaman ini agar tak menghalangiku memasuki mobil ketika pintu dibuka oleh sopir pribadi Luhan,aku merasa bahwa malam ini aku adalah seorang putri dari keluarga terpandang.Setelah menaiki mobil mewah ini,sang sopir berlari pelan untuk segera mengemudi,
Berulang kali ku naikkan bagian atas dress ini menutupi dadaku yang hampir terekspos (author : siapa yang akan melihat dadamu yang kecil? #DiTanparBaekhyun)
,ini tidak nyaman,aku mencoba sabar karena ini akan menjadi terakhir kalinya aku memakainya,walau ini adalah dress yang mahal dan cantik (author : kalau Luhan memberikannya,ia akan menjadikannya alas ranjang tentu saja)Perjalanan menuju pelabuhan itu memakan waktu yang cukup lama,aku heran kenapa orang kaya itu begitu aneh,mengadakan pesta dikapal,bukankah pesta diadakan di rumah? Apalagi mereka memiliki rumah luas melebihi 3 lapangan golf bila disatukan,atau aku saja yang terlalu kampungan untuk urusan ini?
Ya biarlah,ini juga bukan hal yang penting.
Kapal pesiar didepanku ini sungguh menakjubkan! Besar dan mewah,kulirik jam ditanganku,kapal akan segera dilepaskan dilautan,aku berlari menaiki tanjakan kapal tersebut,walau berkali-kali tersandung karena tak terbiasa memakai high heels pinjaman Luhan tak peduli nanti akan rusak 'I don't car-'
"Awww..." kupegang dahiku yang bertabrakan dengan sebuah dada yang memancarkan aroma yang bagus"Perhatikan langkahmu" suaranya rendah penuh ancaman yang langsung membuat bulu kudukku berdiri
Perlahan kuangkat kepalaku menatap langsung ke Pria yang kutabrak,dunia disekitarku seolah berhenti ketika aku menatap wajahnya yang rupawan,aku yakin perna melihat wajahnya di suatu tempat
"Ka-kau..."
T
B
CSiapa ya yang ditabrak Baekhyun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Mine
FanfictionByun Baekhyun (19th) seorang gadis sederhana yang pemberani menggantikan temannya untuk menghadiri pesta ulang tahun CEO Park Intercorp yang malah membuatnya terjebak dalam obsesi Park Chanyeol (22th)