"Tuan muda kedua ada disini,nyonya" ucap Kyungsoo dengan sopan bersamaan seorang pria berbalut kemeja putih yang kini memegang beberapa tas karton
"Anakku,kau pasti lelah.. kemarilah duduk disamping ibumu ini" sambut Nyonya Park dengan senyum lebar
".... wah lihat siapa yang suka menakuti orang ini, lama tidak jumpa" sambut Baekhyun seolah sudah terintegrasi ke dalam keluarga tersebut
"...." Sehun dan Nyonya Park agak tidak bisa berkata-kata
".... kau harus ingat kalau kau masih memiliki asuransi biaya jantungku, ohh jantungku! Ukh.n..." Baekhyun berusaha mendalami perannya, memegangi jantungnya dan mengulurkan tangannya kesakitan
"ini kue kering untukmu" ucap Sehun datar menyerahkan kantong karton berisi kue kering
"...." Baekhyun tidak ragu untuk mengambilnya
"hmph! apa kau kira biaya merusak jantungku hanya senilai kue kering murahan seperti ini? dan bagaimana sekarang kau bisa berbicara?" Baekhyun agak takjub dan tak bisa berkata-kata
"..... itu merk terkenal dan mahal yang khusus kupesan dari seorang pembuat koki terkenal di Prancis" jawab Sehun kemudian melanjutkan dengan ekpresi gelap"aku tidak ingat untuk perna menjadi bisu, hanya tidak bisa berbicara dengan lantang" konfirmasi Sehun
"..... kau adalah orang pertama yang akan memesan kue kering boros seperti ini, siapa yang akan menyangka?" gagap Baekhyun namun tetap merasa jengkel
'jantungku hanya seharga itu? taukah kamu betapa banyak orang yang sangat memerlukan donor jantung, bisa dibilang jantungku ini diincar oleh banyak orang diluar sana dan tak tertandingi berharga, kue keringmu itu hanya kentut dibanding kue keringku' batin Baekhyun
"ah, aku ingat.. sepertinya kau memang perna menderita penyakit, ckck masi muda tetapi menderita hal seperti itu, kau harus menjaga kesehatanmu. apapun sekarang bisa membuatmu sakit, jaga kesehatanmu atau kau akan mati sebagai hantu perawan" nasihat Baekhyun sedikit prihatin
"KAU! APA KAU MENGUTUK ANAKKU?!" teriak nyonya Park
"darimana ini disebut mengutuk? aku hanya berusaha memperingatinya untuk kepentingan dirinya" bela Baekhyu, emang Baekhyun berniat baik namun benar-benar tak bisa mengungkapkannya dengan baik
".... kau sedikit berubah" gmam Sehun
"tentu saja" balas Baekhyun
Sehun berusaha menahan senyumnya "aku lelah,aku akan naik keatas dulu" ucap Sehun kemudian menaiki tangga diikuti Kyungsoo dan Nyonya Park yang terus mengoceh
"sayang,jangan dengarkan ucapan wanita kampungan itu, bahkan kalau kamu bisu Ibu tetap mencintaimu" panik Nyonya Park mengira Sehun sedih atas ucapan Baekhyun dan memelototi Baekhyun seolah ingin menembus kepalanya dengan X-Ray
"...." Sehun
"...." Baekhyun
Sehun menggertakkan giginya, "aku tidak perna menjadi bisu,bu"
Nyonya Park kebingungan "kenapa kau mempermasalahkan itu? bisu atau berbicara pelan tidak ada bedanya"
"...." Sehun tak bisa berkata-kata kemudian mereka menghilang dari pandangan Baekhyun
jadi sebenarnya siapa yang dibela Nyonya Park?
----------------------------------------------
Sehun membaringkan tubuhnya ke ranjang king size yang telah dibersihkan Kyungsoo
Sehun mengulurkan telapak tangannya yang pucat kearah langit-langit didalam kamarnya kemudian memandang cela cela jarinya lalu akhirnya memilih untuk memejamkan matanya dengan perasaan bercampur aduk
ketika ia memejamkan matanya, bayangan gadis kecil yang selalu memegangi tangannya dengan erat selalu terlintas
kala itu ia yang masi muda menuliskan sesuatu dibuku catatannya untuk diberikan kepada gadis itu dengan wajah memerah samar yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih bersih, tapi kemudian gadis itu memandangnya dengan wajah tidak enak namun tidak menanggapi lebih lanjut,seketika senyum Sehun kecil memudar dan saat itulah gadis kecil itu tidak lagi memegangi tangannya lagi. saat itu Sehun tidak tahu alasan gadis itu memandanginya demikian, namun akhirnya dia mengerti ketika melihat semburat kemerahan dipipinya yang lembut hingga bahkan bisa memeras air disana, ia tau semburat merah itu ditujukan untuk saudara kembarnya yang sempurna dalam segala bidang.
jika saudara kembarnya dalah cahaya maka dia hanyalah bayangan gelap yang tidak berarti, ia mempunyai senyum lebar seperti matahari yang bisa mnginfeksi orang disekitarnya, tubuhnya bugar dan ia terlihat lebih berkilau ketika berada dilapangan untuk menggulirkan bola dan mencetak gol, gadis-gadis mengirimkan tatapan cinta, dan anak laki-laki semua menganggapnya sebagai orang yang ingin mereka ajak berteman
'apakah gadis itu bersikap baik dengannya karena ia menyukai saudaranya?'
saat itu Sehun kecil tak lagi tertarik untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya, ia menghabiskan harnya dengan membaca banyak buku diusia mudanya, itu juga karewna orang tidak ada yang mau berbicara dengannya karena menurut mereka itu sangatlah merepotkan untuk berbicara dengannya yang seperti itu, ia juga tidak peduli, hingga penyakitnya yang lebih parah mengharuskannya untuk tidak bisa meninggalkan rumah seperti yang ia inginkan.
Sehun perlahan membuka matanya dengan perlahan dan bayangan tersebut semua hilang bagaikan debu. lalu ia menampilkan senyum mengejek ketika memandangi foto yang berisi dua orang anak yang mempunyai wajah serupa namun bahkan bisa terlihat berbeda, yang satu memegang bola kaki ditangan kirinya dengan pakaian sepak bola bertuliskan angka 10,ia tampak tersenyum selebar dan secermelang matahari, berbeda dengan anak lelaki lain yang dirangkulnya,ia memakai pakaian rapi dengan buku ditangannya, tidak ada senyum,hanya wajah datar.
jujur, ia tidak bisa dibilang sebagai orang baik, ia tidak merasa sedih atas kematian saudaranya, namun berusaha keras untuk terlihat paling terguncang atas kematian saudaranya, karena saat itulah adalah saat ia terbebas dari bayang-bayang saudaranya.
t
b
c
akhirnya Sehun muncul ya guys....
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Mine
FanfictionByun Baekhyun (19th) seorang gadis sederhana yang pemberani menggantikan temannya untuk menghadiri pesta ulang tahun CEO Park Intercorp yang malah membuatnya terjebak dalam obsesi Park Chanyeol (22th)