Misi Penyelamatan

100 8 1
                                    

Siapa yang bisa menduga jika X.A.N.A. sudah merencanakan semua ini, para LW kini kewalahan lantaran misi penting yang seharusnya berjalan mulus harus dikacau kan begitu saja.

Dengan Hasbih dan Yumi yang sudah dikuasai oleh X.A.N.A., harapan satu-satunya para LW adalah instruksi terbaru perihal misi ini.

Saat itu Aelita dan Sky berhasil menemukan sebuah menara yang nonaktif sebagai tempat persembunyian mereka, dengan rasa kaget yang masih tersimpan mereka beristirahat. Tak lama Jeremy mengambil alih super komputer untuk mengatakan sesuatu.

"Aelita, Sky, bisa dengar aku"

"Jeremy..." Sky terkejut.

"Jujur, aku pun tidak tahu apa instruksi yang dia maksud, tetapi ada sesuatu yang mengganjal pikiran ku saat itu"

*flashback*

"Yumi saat ini terkurung di markas X.A.N.A."

"Markas X.A.N.A., dimana itu" tanya Ulrich.

"Lebih tepatnya, di luar jaringan ini."

"Berarti kita mesti..."

*flashback end*

"Luar jaringan huh..." Jeremy mulai berpikir keras.

Selagi Jeremy berpikir keras, beberap megatank mulai menyerang menara tempat mereka bersembunyi. Aelita dan Sky kaget karena menara nya berguncang, "pasti ada yang menyerang kita dari luar," seru Sky, "benar! Kita harus melawan mereka," balas Aelita.

Mereka memutuskan untuk keluar dari menara untuk mengalahkan megatank-megatank yang menyerang mereka. Kedua pemilik serangan energy field ini mulai menggunakan sayap mereka kemudian terbang membentuk lingkaran. Tak makan waktu lama Aelita menghancurkan satu megatank dengan mudahnya, disusul dengan Sky dan dengan kompaknya mereka berhasil membersihkan menara dari pengacau-pengacau itu.

Setelah makan waktu cukup lama Jeremy akhirnya mengerti maksud perkataan Hasbih waktu itu. Dia langsung mengambil mic dan memberikan 'instruksi terbaru' versinya sendiri.

"Aelita, Sky kalian baik-baik saja?"

"Iya, kami baik," balas Aelita.

"Begini, yang harus kalian lakukan adalah mencari sebuah menara yang terbilang cukup aman di sektor gurun ini"

"Untuk apa?" Tanya Sky.

"Kita akan menggunakan skidbladnir!"

Aelita tercengang, "bukannya sudah hancur saat kejadian itu?" (1)

"Kita gak akan pernah tau si Hasbih ini, bisa aja dia udah bikin yang serupa"

"Benarkah itu, Sky?" Tanya Aelita.

"Umm... aku tidak pernah tahu proyek apa yang dia kerjakan, lagipula aku hanya sekedar membantu saja tanpa diberitahu tengah membuat apa"

"Kalau begitu kita tidak punya pilihan lain, kita akan membuat kembali skidbladnir!"

"Tunggu, APA!~" Sky dan Aelita terkejut mendengar apa yang dikatakan Jeremy barusan.

"Membuat ulang?" Tanya Aelita, "tapi kan terakhir kali kita membuatnya butuh waktu lebih dari seminggu,"

"Jadi kita harus menunggu seminggu disini gitu?" Lanjut Odd yang sedari tadi menyimak.

"Kalau saja salinan data skidbladnir yang sebelumnya masih ada mungkin gak akan lebih dari dua jam,"

"Ehh..." Aelita kembali terkejut.

"Jeremy, aku yakin sekali data itu masih tersimpan di superkomputer lama mu, walaupun skidbladnir sudah pernah dihancurkan dan superkomputer sudah pernah dimatikan tapi semua data yang pernah dibuat akan tersimpan didalamnya," terang Aelita.

Code Lyoko: Revenge Of X.A.N.A (Indonesian Language) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang