Episode sebelumnya:
Cukup lama dia menyesali apa yang dia perbuat, ia menyimpan surat itu dengan menaruhnya di atas layar monitor dan memberikan foto itu pada Jeremy untuk kemudian diproses.
"Mungkin..."
"Mungkin aku akan kembali"
.::||oo||::.
Tak terasa sebentar lagi mereka akan memasuki tahun ajaran baru dan seperti biasa Jeremy pulang ke rumahnya dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi tahun ajaran baru ini setelah cukup lama menetap di Kadic sepanjang liburan musim panas. Saat ini Jeremy sedang kebingungan mencari flashdisk yang sudah lama ia tinggalkan hingga Jeremy lupa dimana terakhir kali dia menyembunyikannya.
"Pa... liat flashdisk lama aku gak? Yang warna Aqua Marine?"
"Gak tau, coba tanya mama kamu," Jeremy langsung panik dan berlari mencari ibu untuk menanyakan flashdisk itu namun ternyata dia juga tidak mengetahui dimana benda itu dan hanya bisa mengatakan, "tenanglah Jeremy, ibu janji besok flashdisk itu akan ibu temukan."
Menurut Jeremy ibu adalah orang yang paling tulus di dunia ini, bahkan dia sempat mengatakan janji sebagai tanda keseriusannya dalam menenangkan anaknya, namun di sisi lain apa yang terjadi jika flashdisk itu tidak ditemukan padahal benda itu sangat penting bahkan Hasbih sempat memerintahkan nya untuk membawa flashdisk lamanya di disaat itu pula ia merasa bodoh meninggalkan benda itu di rumah ini.
Hingga pada malam harinya Jeremy hanya bisa pasrah merelakan flashdisk itu hilang. Tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali menunggu hari esok. Belum sempat ia mengempas kan badannya ke kasur tetiba sebuah bintang jatuh baru saja lewat di hadapannya. Jeremy langsung pergi mendekati jendela dan menyatukan kedua pergelangan tangannya sambil meminta sebuah permohonan. Hatinya langsung berbunga-bunga setelah mendapat momen langka ini, lalu ia melompat ke kasur untuk tidur dan melihat hasil yang didapat.
.::oo::.
Keesokan harinya Jeremy bersiap untuk pergi ke Kadic. Semua orang kecuali ibu sudah ada si meja makan. Mungkin dia masih memasak, tapi tidak biasanya dia memasak selama ini. Mungkin ibu akan membuatkan sesuatu yang spesial untuk sarapan kali ini namun kebanyakan orang 2 jam adalah waktu yg lama sekali ditambah perut kami yang sudah berdemo menuntut hak mereka, hingga akhirnya ayah memutuskan untuk melihat apa yang sedang ibu lakukan selama ini.
"Apa yang kau lakukan disana?" Ayah mulai menghampiri dapur.
"Ya Tuhan, bu!!"
Jeremy terkejut mendengar ayah mengatakan seperti itu, pasti sesuatu telah terjadi pada ibu. Maka ia memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Saat di dapur Jeremy merasa terkesima sekaligus kaget. Semua peralatan dapur tiba-tiba berubah yang tadinya dari keramik dan besi berubah menjadi sejenis kaca yang sebening kristal. Dia hanya bisa mengatakan "WOW" setelah melihat kejadian ini mengingat kemarin malam ada bintang jatuh yang lewat dan orang-orang yang melihatnya pasti membuat sebuah permohonan.
Jujur saja Jeremy tidak meminta permohonan yang seperti itu, namun mungkin ada seseorang yang iseng melakukan ini pada keluarga kami. Akhirnya Jeremy dan ayahnua langsung berangkat ke Kadic dan memutuskan untuk makan di luar. Ibu mengizinkan kami mengingat dia tidak bisa masak apapun karena semua peralatan masak berubah menjadi kaca.
Kami pun berangkat meninggalkan rumah dalam keadaan perut kosong menggunakan mobil sedan berwarna abu-abu yang sudah menunggu kami di depan rumah. Di nyalakan mobil itu dan dipersiapkan persneling nya, dan saat semua orang sudah ada di dalam mobil kami pun berangkat pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Lyoko: Revenge Of X.A.N.A (Indonesian Language) [COMPLETED]
Science FictionHighest story's rank achievement: #45 in Sci-Fi. Date achieved: Friday, 25 November 2016 Ini terjadi saat para Prajurit Lyoko menikmati waktu bebas mereka dari Lyoko dan X.A.N.A namun secara tiba-tiba seseorang atau sesuatu menyebabkan superkomputer...