Episode sebelumnya:
Sky mengambil alih kursi di super komputernya dan mengetikan sejenis kode perintah, ternyata cahaya misterius itu datang lagi dan cahaya itu memancar keluar dari bagian tengah dari lab itu..::||oo||::.
Tidak ada yang ingat kejadian itu seolah hal itu tidak pernah terjadi. Kami kembali melakukan aktivitas-aktivitas yang pernah kami sebelumnya tanpa terpikir kalau mereka sudah pernah melakukannya sebelumnya. Hingga ketika bel masuk berbunyi....
Krinnggggg...
"Yeeeee...!" teriak Odd dengan perasaan senang. "Tumben-tumbenan si Odd seneng kaya gitu" cengang Aelita.
"Iya dong! Kan sekarang pelajarannya pak Jim"
"Nah loh, situ lupa? Pelajaran pak Jim itu hari jum'at. Sekarang hari rabu pelajaran Nn. Hertz. Otak lu dimana si?" sahut Jeremy.
"TUNGGU... APA?"
"Janganlah kaget kau Odd. Setidaknya..."
Tiba-tiba kalimat Jeremy terhenti setelah dia melihat seorang perempuan yang terlihat menggendong tas berwarna aqua marine, dia belum pernah melihat gadis itu di sekolah ini. Netra fuschia nya dan rambut ungu nya itu membuat Jeremy tidak mampu memalingkan pandangan dari perempuan itu. Namun dibalik parasnya yang mempesona datanglah suatu aura yang aneh.
"Kok kaya kenal ya...? Tapi dimana?"
Jeremy berpikir kalau dia pernah bertemu dengan orang itu di suatu tempat namun dia tidak bisa mengingat siapa dan dimana mereka bertemu terakhir kali. Yumi yang baru datang menepuk bahu Jeremy yang sedang kosong pandangannya dan berkata...
"Hai!"
"Waduhhhh!?! Bikin kaget aja kau Yumi," Jeremy seolah meloncat.
"Hehe... Maaf. Oh ya, tadi kamu liatin siapa?" Tanya Yumi.
Jeremy tidak tau harus bilang apa, pasalnya Aelita yang sedari tadi memperhatikannya pasti akan jengkel mau bagaimanapun Jeremy menjawabnya. Tanpa memperdulikan Aelita dia menjawab, "aku melihat siswa baru disana sedang menuju ruang kepala sekolah."
"Wah...! Jangan-jangan kamu suka ya sama gadis itu?" ledek Odd sambil menunjuk pada Jeremy
"Bukannya begitu, Odd. Sebenarnya.... "
"Kalau kamu suka bilang aja,Jeremy" potong Aelita dengan muka cemberut.
"Lah kok kamu jadi begitu, Aelita?? Aku bisa kok jelasin semuanya di kelas nanti."
Aelita langsung buang muka.
"Ayolah, jangan sampai hanya karena hal ini kalian jadi bermusuhan?" Ulrich memberi nasihat sambil menenangkan mereka berdua."Bener juga tuh. Kalo gitu kita ketemuan lagi di kantin jam makan siang. Bye..." Yumi meninggalkan mereka dan beranjak ke kelas.
Dan akhirnya mereka pergi ke kelas masing-masing. Nn. Hertz sudah menunggu para siswa sedari tadi di kelas dan para siswa mulai memasuki ruang kelas. Rasa penasaran akan apa yang baru saja ia lihat membuat Jeremy pergi ke ruang kepala sekolah tanpa diketahui oran lain. Sesampainya di pintu kantor Jeremy melihat gadis itu sedang berbincang dengan kepala sekolah dari kaca pintu depan kantor dan mencoba menguping pembicaraan mereka untuk meluapkan rasa penasarannya.
.::oo::.
Pak Delmas nampak serius menatap gadis itu sembari merapihkan berkas-berkas di mejanya. Pak Delmas lalu memulai sebuah percakapan singkat dengan gadis itu.
"Jadi, dari semua berkas yang sudah kami terima dan kami periksa autentikasinya di sekolah dan di kantor catatan sipil diketahui bahwa namamu adalah 'Gesta Sky Wulandari, asal dari Indonesia dan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Lyoko: Revenge Of X.A.N.A (Indonesian Language) [COMPLETED]
Ciencia FicciónHighest story's rank achievement: #45 in Sci-Fi. Date achieved: Friday, 25 November 2016 Ini terjadi saat para Prajurit Lyoko menikmati waktu bebas mereka dari Lyoko dan X.A.N.A namun secara tiba-tiba seseorang atau sesuatu menyebabkan superkomputer...