"Eh gue pergi dulu ya. Ada pr yang lupa gue kerjain. Mendingan lo inget sendiri. Gua engga mau mati sama kakak lo. bhay, jangan kangen." Ucap fano.
Ah itu anak ngeles aja. Eh tadi dia bilang 'ga mau mati sama abang gua'. Oh jadi tuh anak sekongkol sama abang gua. Bagus. Tai kalian berdua yaa.
---
Fano's POV
2 tahun lalu
"Bang gimana keadaan dia?" Ucapku panik.
"Masih di UGD. Kritis fan." Ucapnya dengan lirih.
Dokterpun keluar dari ruangan itu. Abang langsung menanyakan keadaannya.
"Gimana dok?"
"Dia baik-baik saja. Hanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk sepenuhnya sembuh. Karena benturan di kepalanya dia mengalami amnesia. Tidak semua ingatan dia hilang. Cuman mungkin ingatan dia selama setahun. Hanya membutuh waktu untuk ingat lagi, tapi membutuhkan waktu yang lama." Dokter itupun langsung pergi setelah menjelaskan.
"Fan gue mau minta tolong sama lo. Gue mohon jangan bahas masa lalu sama dia. Kalo dia nanya tentang masa lalunya, lo pura-pura ngga tau atau apa gitu. Gua yakin itu yang dia lupain kenangan yang buruk, walaupun ada beberapa kenangan yang bagus. Tapi, gua ngga mau dia tahu masa lalunya buruk banget. Gue---" Diapun mearik nafas pelan dan melanjutkan bicaranya "cuman khawatir dia ngedown. Biarin dia tenang dulu. Gue mau pindahin sekolah dia. Lo juga pindah ya fan. Jagain dia." Jelasnya.
Maaf banget gue nggak bisa jagain lo. Tapi, gue janji bakal jagain lo. Janji. Kenapa lo bisa nutupin masalah lo dengan rapi? Kenapa senyum lu, keceriaan lu masih melekat dalam diri lo. Padahal lo hancur. Gue yang lalai atau lo yang terlalu menutup diri?
Back to Stefi POV
Pelajaraan pertamapun dimulai. Dengan menghabiskan waktu 4 jam di kelas. Istirahatpun dimulai.
"Mau ke kantin engga stef?" Tanya Prisca.
"Engga pris. Gue mau ke perpus. Lo mau ikut?"
"Engga deh. Males gua liat buku-buku banyak gitu. Bisa tiba-tiba pening pala gua.""Dasar."
Akupun berjalan menuju perpus, setelah sampai di sini akupun mecari novel terbaru. Untuk mengisi kegabutan di rumah dan di kelas. Akupun membacanya sekilas dan langsung meminjamnya. Aku membaca buku ini di kelas. Akupun kembali ke kelas lagi. Membuka buku ini dan ada kertas yang jatuh. Aku mengambilnya ada tulisan "Masih lupa ingatan lo? Jangan lama-lama deh ya. Gue ngga sabar menanti waktu lo dengan gue." ini dari siapa? Apa dari deno? Akupun langsung meline dia.
Stefi V. = Lo nyelipin surat dinovel?
Deno = Hah?
Deno = Engga.
Deno = Coba fotoin
Stefi V. = Send a picture.
Deno POV
Ini aku tau siapa. Aku langsung pergi ke kelas fano. Setelah sampai di sana.
"Fan tolong jagain stefi. Gue ngga bisa jagain dia dari deket. Orang itu dateng lagi. Makasih fan" Akupun langsung kembali ke kelas setelah biacar dengan Fano. Dari raut wajahnya, ku tahu dia paham maksud orang itu siapa. Jadi, tanpa menunggu responnya aku langsung kembali ke kelas.
Tolong jaga diri kamu. Aku sekarang ngga bisa jagain kamu dari deket. Tolong kali ini kamu harus berani. Jangan buat kesalahan yang sama lagi. Jangan ada luka yang sama lagi.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet As Grey
Teen FictionBagaimana rasanya jika dilupakan orang yang kamu paling sayangi? Bagaimana jika orang itu lupa ingatan disebabkan oleh kamu sendiri? Sedih? Itu pasti. Itulah yang dirasakan oleh Adrian Sadena W. Jika ingatanmu hilang dan masa-masa sulit berada da...