T u j u h

32 14 0
                                        


Cash cash - How To Love ft Sofia Reyes.
Enjoy guys.

--

"Bukan urusan kamu ya." Lagi-lagi ini orang nyolot banget. Aku pergi lah males. Aku berjalan meninggalkan dia. Bodo amat sih ya. Males ngeladenin orang itu.
"Saya cuman mau ngajak kamu ke suatu tempat. Hari sabtu jam 10 pagi. Nanti saya jemput kamu. Anyway, saya nggak terima penolakan. Saya cuman mau ngajak kamu. Maaf, kalau cara saya salah. Saya harap kamu nggak benci saya. Selesai kita pergi, aku nggak bakal ganggu kamu." Jelas dia. Aku tercenggang. Ini pertama kali dia berbicara panjang. Wajahnya terpancar kesedihan. Aku nggak ngerti dia kenapa. Tanpa aku sadari dia sudah pergi. Aku seperti kehilangan sesuatu, ada apa dengan ku?. Aku melupakan itu sejenak. Aku berjalan menuju meja Prisca dan Fano.
"Stef tadi lo kenapa" Tanya Prisca. Aku hanya menggelengkan kepala.
"Mau makan Stef?" Tawar Fano.
"Asal gratis mah gue mau fan. Hehe"
"Kalo gratis aja langsung deh." Kata Fano sambil mengacak rambut ku.
"Oh ya, minggu ini gue mau minta kalian temenin gue beli buku" Prisca berbicara.
"Kapan pris?" Tanya ku.
"Hari sabtu minggu ini"
"Gue enggak bisa pris. Sorry ya." Ucap ku
"Gue juga engga pris, ada acara di gereja." Kata Fano.
Aku lupa bilang sama kalian, aku sama Fano beda agama. Tapi itu nggak buat persahabatan kita ancur kok. Aku nggak peduli agama dia apa. Yang aku tahu dia sahabat terbaik ku.
"Kenapa stef nggak bisa?" Tanya Prisca lagi.
"Ada acara."
"Hm, yaudah minggu aja. Gimana stef?"
"Yaudah minggu. Sore aja ya pris."
"Oke sipp deh."

Kringggg-

Bel sudah berbunyi. Menandakan jam istirahat selesai. Seperti biasa aku dan Prisca masuk ke kelas kami dan Fano ke kelasnya. Sekarang aku sudah di kelas. Gurunya juga sudah masuk. Handphone ku bergetar. Aku mengeceknya notifnya. Ternyata dari abang ku.

Abang Steff: Dek nanti balik bareng gue ya.
Stefi V. Hanin: Siapp Kapten Stefan.

Aku memperhatikan guru di depan yang sedang mengajar. Gurunya asik. Pintar menyalurkan ilmunya yang langsung masuk ke otak. Tak terasa jam pelajaran dia pun habis. Sekarang gurunya tidak masuk. Free class asik.
"Pris nggak ada guru nih. Ke perpus yuk. Gabut kalo diem doang." Ajak ku.
"Ayok" Kita berjalan ke perpustakaan. Kita kalau free class kadang sering ke sini. Mengisi waktu luang aja. Lagi pula buku-buku fantasinya juga banyak yang seru. Aku sudah di sini. Tak sengaja mataku melihat dia. Dia Adrian. Cowo yang tadi. Dia tadi melihat ku, tapi langsung memalingkan wajahnya. Dia aneh. Kadang dingin. Kadang hangat. Mau dia apa? Mata ku tak bisa kelas dari pandangannya.
"Stef" Suara Prisca mengkagetkanku dari lamuan. Langsung aku lepas pandangan ku darinya. Aku yang sudah menengok sedari tadi, tapi Prisca belum berbicara. Sekarang dia malahan pergi. Aku tak sadar. Kaki ku berjalan ke arahnya.
"Kak" Aku menyapa dia.
"Apa?" Tanya dia dengan wajah dingin. Aku menggelengkan kepala. Langsung aku pergi menuju Prisca. Malu gila. Ngapain coba aku ke situ.

Violet As GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang