Aku pernah memiliki waktu,
Saat itu aku merasakan sebuah bayang kebersamaan denganmu.
Tanpa berat dalam hati,
Karena takdir seakan mendukung diri ini.Aku pernah memiliki angan,
Di mana kamu terasa seperti kenyataan.
Tanpa mengingat sebuah fakta,
Yang jika terlintas di kepala akan menggoreskan sebuah luka.Aku pernah memiliki mimpi,
Yang tidak kalah indah dari bulu-bulu Merpati.
Namun yang kulupa,
Mimpi itu sepertinya akan sulit menjadi nyata.Aku pernah memiliki khayal,
Bagaimana jika keberadaanmu di sini adalah kekal?
Tapi sepertinya aku sudah mengerti,
Hal itu mungkin mustahil terjadi.Benar, kan?
Tertanda, Ara.
6 Februari 2016 — ketika kamu (seakan) memberikan sebuah harap, namun kemudian merampasnya kembali secepat terbangnya Alap-alap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine
PoetryKetika di sana semua yang kamu gambarkan itu tentang dia, di sini yang kutulis selalu tentang kamu - ironis, ya?