Lagi dan Lagi

353 66 20
                                    

Lagi dan lagi, malam ini ....
Mataku terjaga sedang jariku mengetuk layar tanpa henti.
Berbagai bahasan datang silih berganti,
Membuat semua rasa kantuk ini pergi.
Menunda waktu istirahatku untuk kesekian kali.

Lagi dan lagi, malam ini ....
Logika kembali dikalahkan oleh hati,
Menyebabkan diri ini berakhir menemanimu hingga dini hari.
Membalas setiap pesan yang kamu kirimi,
Tanpa mengharap kamu akan membalas perasaan ini.

Lagi dan lagi, malam ini ....
Tak bisa kutebak gelagatmu kembali.
Aku pikir kamu sedang ingin menyendiri; mengingat dirinya baru saja memaksa pergi.
Tetapi nyatanya kamu ada di sini,
Menemani dari jauh — lewat alat komunikasi.

Lagi dan lagi, malam ini ....
Kembali kupertanyakan apa yang sedang terjadi.
Bisa disebut apa tali yang ada di antara kami?
Jika untuknya aku sepenting rumput bagi sapi,
Maka kaki ini akan berhenti berlari.
Namun jika baginya eksistensi ini sekecil jemari bayi,
Mungkin pilihan akhirku adalah pergi.


Tertanda, Ara.
12 Februari 2016, ketika pada akhirnya dia yang kamu pertahankan malah melarikan diri.

.....

And suddenly, people come to read these amateur poems ... I was a bit taken aback because I didn't expect this 😂

I'm sorry if I always write a depressing poem, and make you depressed as well.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang