Chapter 3

122 7 0
                                    

"Mom. Bunuh aku sekarang." Ucap Sam ketika berhenti di parkiran sekolah barunya.

semua murid-murid memakai mobil ke sekolah. kata mom, Sam akan dibelikan mobil ketika sudah berusia 17 tahun dan punya SIM sendiri. Lagi 1 tahun.

"Come on. Cari temen dan pengalaman baru. Mom dengar ada ekstra sepak bola. Baguskan sekolah yang aku cari?" mom tersenyum. Sam membalasnya dengan senyuman palsu lalu cemberut ketika membuka pintu mobil.

"Hati-hati ya sayang!" suaranya didengar oleh sekelompok geng laki-laki lalu menertawakannya. dengan secepat mungkin aku berjalan ke dalam sekolah itu. Sam sangat benci ketika mom mempermalukanku di depan orang-orang.

Mom menyekolahkan Sam dengan Jamie di Sekolah Internasional. Nama sekolahnya sih katanya Bliss International School. Hanya ada SMP dan SMA dan memiliki 2 gedung. Gedung pertama yaitu untuk kurikulum Cambridge. Gedung kedua, untuk kurikulum UN. Sam dan Jamie mengambil kurikulum Cambridge karena sudah terbiasa belajar dengan mata pelajaran berbahasa inggris

Suasananya sedikit ramai di lorong ketika Sam sedang mencari loker baru yang diberikan oleh Kepala Sekolah. dari jauh, Sam memperhatikan seorang gadis cantik bersama kedua temannya disamping gadis itu. Hak tinggi, rok mini, wajah penuh dengan make up, body seperti model, wow deh. Mereka  anak populer. semua laki-laki memandangi mereka. Gadis yang di tengah menurutnya dia adalah kaptennya atau 'The Queen'. Dengan perilakuannya kepada orang-orang yang melihatnya, dia tidak menyapa sama sekali. Jelas kali dia orang sombong.

"Lo tau gak, Britt? Semester 2 ini ada murid baru katanya!" Tidak sengaja aku mendengar percakapan mereka. Yang dimaksud mereka adalah aku.

"Seriously? If she's a bitch, lets get her ditched" merekapun tertawa.

10 menit belum menemukan lokernya. sudah bertanya kesana kemari kepada semua orang, tapi tidak ada yang peduli. Sama sepertinya. tiba-tiba, ia menerima telpon dari Jamie.

"Pasti dia juga mengalami apa yang aku alami sekarang." Ucapnya.

mungkin tidak. Dia perempuan, sedangkan aku laki-laki. pasti dia sudah punya banyak kenalan. Waktu lagi sedikit. Terpaksa matikan HPnya, pas bel berbunyi. tanda masuk kelas.

sial!

Sam berburu-buru masuk ke kelas Bahasa. Ketika ia memasuki ruangan, semua tampak sibuk. ada yang belajar, bermain hp, kejar-kejaran, dan bergossip. Dia tampak kebingungan dimana dia akan duduk. semua tempat duduk sudah diambil. Sam hanya berdiri didepan papan sambil mencari tempat duduk.

"Todos, tomar su asiento!!!" suara guru itu membuat kaget.

"hari ini ada murid baru dari.... eh, kamu dari mana?" bisik guru sexy itu. Seperti Sofia Vergara.

"mulai dari mana ya, hmm... saya dari Bandung. yah, perjalanannya agak sedikit--"

"Dari Bandung! kamu boleh duduk. dimana saja." guru itu langsung memotong pembicaraannya. Sam melihat dua tempat duduk paling belakang yang kosong. Kurasa  akan duduk disana tapi, tidak dekat dengan jendela.

Semua orang menatapiku ketika aku berjalan mengarah ke belakang. Aku bertemu dengan gadis-gadis populer itu dan iya, dia menatapiku dengan aneh.

Tampilanku hari ini biasa-biasa saja menurutku. Aku pegang tali tasku yang ada di kanan pundakku saja dengan kedua tanganku.

Akhirnya, aku sampai ke tempat duduk baruku. diatas meja dipenuhi oleh kata-kata bahasa spanyol. Aku terkesan dengan sekolah ini, punya mata pelajaran Bahasa Spanyol.

Anyway, orang yang duduk disini sebelumnya adalah penyontek. ada tulisan kalimat itu diatas meja yang ia tempati. Sam tidak pernah menyontek. well, setelah kelas 5 SD . Mom mendapatkan telpon dari sekolah, karena tertangkap menyontek lewat CCTV. akhirnya, mom memaksa Sam untuk belajar keras agar tidak menyontek. dan juga menghukumnya.

The girl named RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang