Chapter 7

94 5 0
                                    

"eh.. Sam, kok bisa telat? ceritain dong!" tanya Bryan kepada Sam.  Sam hanya menggelengkan kepalanya dengan lemas. Pikirannya entah lagi kemana, dan lama kelamaan  membuatnya bengong menatapi buku kosong yang ada di atas mejaku. 

"kenapa dia? habis mabuk mungkin." Janna dengan tiba-tiba datang dari samping, lalu mengambil kursi untuk duduk di sebelahnya. Bryan melihat matanya yang memar.

"MATA LO! SIAPA YANG GEBUKIN LO?!" tanya Alex dengan khawatir. membuat Janna dan Bryan menoleh ke wajah Sam. Alex juga anak IPS, satu kelas dengan mereka.

-

7 menit sebelumnya...

Sam sedang membuka lokernya. Tiba-tiba, seseorang menghampirinya dari belakang.ketika  ia berdeham, Sam membalikkan badan.

"um.. iya?" tanyanya dengan kebingungan. Pria itu besar, dan memiliki otot. penampilannya cukup keren, dan menggunakan kacamata hitam. Pria itu bernama, Kevin Alfonzo. Kaya, tampan, egois, dan keren. banyak cewek yang menyukainya, membuat dia seorang Playboy.

"denger-denger, lo murid baru disini." ucap Kevin.

"iya. n-nama gue--"

"buat apa gue pengen tau nama lo?" dia tertawa.

"oh. ya sudah." Sam menutup lokernya. "permisi, gue mau lewat." Kevin menutupi jalan.

"denger ya, kurcaci. pertama, lo harus jauhin cewek yang namanya Rachel. dia punya gue." Kevin adalah mantan Rachel waktu ia kelas 10. 

"emang lo siapa gue?" bantah Sam.

"gue Wakil Ketua OSIS lo! mau macem-macem sama gue, hah?! guys, bawa dia!" teman-temannya membawa Sam ke kamar mandi cowok. Kevin dan teman-temannya gebukin Sam hingga ia terluka. 

ketika mereka pergi, Sam masih berbaring di atas lantai dengan kesakitan. tidak ada stupun yang masuk ke dalam karena sudah bel masuk. butuh beberapa menit untuk bisa bangun. ia membersihkan darah yang ada di mukanya. tidak lama kemudian, ia masuk ke kelas.


-

"enggak. cuma ketabrak tiang doang." balas sam dengan lemas.

"tiang apa? tiang bendera lo tabrakin? lo udah ke UKS?" tanya Bryan.

"duh. gue gak apa-apa. gak sakit kok"

"sok kuat banget lo." Bryan tertawa.

"dari pada lo, sok berani sama tikus. tau-taunya, lari kayak pengecut!" Ucap Janna.

Janna dan Bryan. semakin menjadi teman dekat Sam semenjak pertama kali masuk. walaupun Bryan dan Janna sedikit membosankan tetapi bagi Sam, mereka adalah teman satu-satunya yang dekat di sekolah.

tidak lama kemudian, mereka berhenti karena Janna melemparkan kaos kakinya ke muka Bryan. membuatnya mual, ingin muntah. 

ew!

Yang hanya Sam pikirkan adalah Rachel. dia percaya kalau di dalam hati Rachel yang gelap dan dingin terdapat kebaikan,  memiliki sifat humoris, dan ramah.  entah kenapa, orang-orang tidak mau berteman dengannya. itu masih menjadi misteri. Menemui Rachel adalah tujuan utamanya untuk bersekolah setiap hari. Bryan tiba-tiba memukul bahunya dengan sedikit keras, itu membuat Sam sadar.

"apa?" tanya Sam dengan malas.

"habis mikirin siapa tuh?" Bryan tertawa bareng dengan Janna. Mukaku mulai memerah seperti warna ceri yang segar.

"banyak omong deh, kalian! oh iya, guru PKN kita dimana? udah lebih dari 15 menit nih gak dateng-dateng." akibat guru telat datang, semua murid yang di kelasku ada yang mengeluarkan HP mereka, duduk diatas meja, lari-larian tidak jelas. seperti di dalam kandang ayam.

The girl named RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang