Chapter 11: Masalah yang di masa lalu, belumlah berakhir baginya.

86 5 1
                                    

Rachel sedang berdiri di tangga memakai dress hitamnya, rambutnya yang begitu indah digerai, dan EH! sepatunya kok Adidas warma putih? tapi bodo amat bagi Sam karena Rachel masih terlihat cantik dan dengan maskernya.

Senyuman manis dan lebar muncul di walah Sam. tentu saja membuat Rachel nge blush. betapa bahagianya Sam melihatnya pertama kali dandan cantik ke pesta. tidak seperti biasanya.

"kenapa?"tanya Rachel.

"wow" hanya itu yang keluar dari mulut Sam.

"makasud lo?" tanya Rachel turun dari tangga.

"cantik." ucap Sam tanpa sadar memandanginya dengan terpesona.

"hah?"

"eh! ayo! kita udah telat!" Sam menarik tangan Rachel keluar dari rumah. mereka kesana pakai transportasi online. kalo bus, gak nyaman.

Robin melihat mereka berdua tampak senang pergi bersama ke pesta. tapi, dia sangat khawatir. satu-satunya teman milik Rachel yang tidak dipercaya olehnya. Awalnya ia ingin ikut, tetapi takutnya membuat Rachel kesal dengannya.

suasana pesta di rumah Olivia sangat ramai dan ribut. semua tetangganya pada mematikan lampu. hanya rumah milik Olivia yang besar dan megah saja yang terang. mereka berdua berhenti di depan pintu gerbang. ada beberapa orang yang diluar sedang minum-minum dan mengobrol.

"yuk, masuk." ucap Sam menoleh Rachel yang tampak gugup melihat situasi di dalam.

"tunggu lagi beberapa menit aja." ucap Rachel memainkan kukunya.

"lah, kenapa?" tanya Sam. tetapi tidak dijawab. "gak pernah ke pesta ya sebelumnya?"

"Ya pokoknya tunggu aja!!"

"gak apa kok. gue gak bakal ninggalin elo." kata-kata itu membuat hati Rachel semakin hangat. akhirnya Rachel menganggukkan kepalanya dan keluar dari mobil.

ketika Rachel keluar dari mobil, orang-orang yang mau memasuki gerbang menatapnya. bukan karena mereka belum pernah melihat Rachel dengan dress. kenapa dia disini?

"gu-gue.. gue..."

"toh, semua ngeliatin karena lo cantik." ucap Sam.

Bukan karena itu saaaam!

"eh kalian akhirnya dateng juga!" ucap Safira, sahabatnya Olivia.

"terus?" jawab Rachel dengan judes.

"jangan galak dong, hahah! yuk masuk!" ucap Safira dan mengantarkan mereka masuk kedalam rumah.

Sam melihat kebun halaman depannya yang sangat luas dan dihiasi lampu-lampu di gantung, musik yang sedikit keras, balon dan juga tempat duduk. rumahnya Sam yang dulu juga sebesar itu, tetapi halamannya lebih luas lagi.

"Eh, ada Sam tuh. Si anak baru ituu" ucap seorang gadis ke temannya.

"Ganteng juga ya! Cool banget gayanya" Rachel mendengar percakapaan mereka.

"Eh, kenapa ada si Rachel?" Bisik gadis itu.

"Gatau nih.. emangnya, siapa yang bakal undang cewek aneh kayak dia itu?" Tawa mereka.

"EH! BERANI BERANI NYA LO NGOMONG GITU! GUE DENGER YA PANTAT BABI!!" Ujar Rachel sambil menatap mereka berdua dengan tajam.

"Rachel! Ayo masuk! Maafin temen gue ya, ladies." Sam menarik lengan Rachel ke dalam rumah, tetapi tetap saja Rachel menatap mereka.

"keren banget ni rumah." ucap Sam ketika sesampai di dalam.

Ruangan utama seperti ballroom gitu. gedenya minta ampun. di ujung, disana ada kue ulang tahun yang layernya kira-kira 6.

The girl named RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang