Chapter 4

118 8 0
                                    

Malam di hari kedua semenjak pindah ke Jakarta, ia tidak bisa tidur sama sekali. gadis itu berada dalam pikirannya. Sudah 4 gelas susu hangat yang dia minum agar bisa tidur terlelap.

Sam sedang membayangkan seperti apa ketika dia tersenyum. Senyumannya akan mewarnai hatinya lagi dan kehidupannya yang kosong ini.

Bukan karena senyumannya yang dikhawatirkan. percakapan tadi pagi sungguh memalukan. Apa yang dia pikirkan? aku sangat gugup dan ketakutan. Kemungkinan besar, pasti dia akan menjauhiku karena tingkah lakunya yang aneh. mungkin saja dia akan pindah sekolah karena aku. Besok pagi, aku harus menemuinya dan meminta maaf atas tingkah lakuku.

Sudah pukul 12:26 malam. Mom dan Dad sedang di ruang tamu lantai atas. Ia bisa mengetahui kalau mereka sedang berbicara tentang sesuatu. Di jam segini, biasanya yang penting-penting seperti masalah yang berat atau masalah yang tidak Sam dan Jamie ketahui.

"aku ingin kamu cari kerja, sayang. uang yang ada di tabungan makin menipis."ucap mom.

"Cathrene, mereka akan menolakku."

"Coba berusaha sedikit.. kalau uang kita habis, dimana lagi cari uang kalau tidak punya pekerjaan? aku khawatir dengan Sam dan Jamie."

Mom dan Dad tampak sedih. Sam tidak ingin kehilangan rumah baru yang sekarang ditempatinya.akan Lebih buruk kalau mereka bercerai. Sam harus bisa mencari nafkah untuk keluarga kecilnya. tidak peduli kalau bekerja sebagai tukang cuci piring, office boy, atau apalah yang kelas bawah.

Mungkin mobil impian yang akan dibelikan tidak akan pernah terjadi. Jika Sam bisa mengumpulkan uang sebanyak mungkin, maka dia bisa membelikan dirinya sebuah mobil.

keesokan harinya..

"SAAAAAM!!! SARAPAN!!!!!" teriak mom memanggil dari dapur. Sam bergegas menuju ke kamar mandi ketika melihat jam yang sudah pukul 7:01 pagi. keluarga Jeffrey memang suka pergi ke sekolah atau kemanapun lebih awal. lebih awal, lebih baik. Dad yang suka telat bangun, dan juga Jamie. Sam mengakui kalau ia adalah titisan dari Mom. rajin dan apik. walaupun hari ini Sam telat bangun.

Ketika Sam sedang mengagumi dirinya di dalam cermin, ia mulai berpikir kalau penampilan dirinya hari ini harus lebih baik dari kemarin agar Angels tertarik berteman bersamanya. Rambut yang sebelumnya beracak-acakan, dirapikan dengan gel. diodoran yang sudah cukup harum diisi dalam ketiaknya, celana jeans yang dipakai sudah disetrika, dan hoodie yang berwarna merah. dan juga dalaman baju model V-neck berwarna hitam. Sam hanya ingin berpenampilan cool dihadapan Angels.

Tiba-tiba, HPnya bergetar. Bryan mengirim pesan kepadanya. tapi, mom sudah menyuruhnya untuk sarapan. Tanpa ingin menghabiskan waktu, ia meninggalkan HP yang masih dicas di atas meja.

krooookkk

Aroma makanan yang dicium dari tangga membuat perutnya berbunyi. mom sedang memasak bacon dan telur dadar. Jamie yang sedang menonton kartun Gravity Falls sambil memakan sarapan di bawah lantai dilapisi karpet.

bisa dikatakan, Jamie belum remaja. masih bertingkah seperti anak kecil yang berumur 5 tahun. kadang-kadang karena itu membuat Sam merasa kesal dan gemes.

"Sam, cepatlah makan! kamu udah telat!" tegur momlagi sekali.

Sam mendengus kesal, ekspresi wajah yang biasa saja, berubah menjadi kesal."Sabar!" sambil mengunyah sarapan. ini baru jam 7:15. sekolah mulai jam 8.

"Mom, Ulang tahunku sudah deket!" ucap Jamie dengan bersemangat. ulang tahunnya lagi 8 hari, sama seperti Sam. Jamie lahir pada saat hari ulang tahun Sam. aneh bukan? Dia yang ke 15, dan Sam yang ke 17.

setiap tahunnya, Jamie selalu diberikan kado-kado spesial. sedangkan Sam, yang berhubungan dengan masa depan. seperti, buku Business. mom ingin anak lelakinya mengetahui tentang bisnis, agar bisa menjalankan sebuah perusahaan yang dimilikinya. Terpaksa Sam harus membaca 437 halaman demi orang tuanya.

The girl named RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang