Chapter 13 : Daymare

94 8 0
                                    

"Rachel mana??? Ada yang liat Rachel, gak?" Ucap Sam menepuk bahu seorang gadis. Tetapi, ia hanya menggelengkan kepala nya.

Selama 30 menit ia mencari nya, tetapi tidak ketemu. Mungkin saja Rachel sedang di toilet. Tapi, selama itu kah?

Dari jauh, seseorang yang sedang memantau nya. Setiap perbuatannya dan omongan ia mengetahuinya. Gadis bermuka dua. Andai saja mereka mengetahui sifat gadis itu yang sebenarnya. Namun sulit di ungkapkan.

"Olivia mana?" Tanya Sam kepada Janna.

"Ehm... dimana ya? Tu dia! Di tangga!" Sam menoleh ke arag dimana Janna menunjuk. Sam pun berjalan mengarahnya dalam keramaian. Pestamya cukup wild , bisa dibilang.

"Gue pergi dulu ya. Udah malem. Mama papa gue nanti khawatir." Sam memberikan nya senyuman.

"Oh, okay. Mau sopir gue yang anterin lo pulang?" Tanya Olivia.

"No thanks. Lagian rumah gue deket kok. Gapapa jalan kaki." Mereka saling tertawa.

"Lo lucu ya! Hati-hati aja di jalan, ya!"

*
Mom sedang menonton tv dengan Dad. Mereka terlihat begitu mesra. Sam tidak ingin mengganggu mereka—ia langsung pergi menuju ke tempat tidur nya.

34 missed call from Rachel

10 text messages from Rachel

"Aduh. Pasti ada masalah tadi. Seharusnya tadi angkat. Aaaghhh!!" Sam mengucak-ngucak rambutnya.

Tidak lama kemudian, ia tertidur pulas dengan mulutnya terbuka. Tampak nya ia sangat kelelahan karena habis berpesta. Mom dan Dad percaya kalau Sam orang nya tidak suka minum minuman ber alkohol ataupun bir. Tapi, mereka tidak keberatan dengan Sam pergi ke Cafe atau Club malam.

Suara ketukan pintu kamar Sam terdengar tiba-tiba. Diluar masih gelap gulita. Sam terbangun dari tidur. Disana lah Jamie berdiri dari kejauhan. Ia menatapnya tanpa ekspresi.

"Apaan??" Ucap Sam mengucak-ngucak matanya.

Kemudian Mom datang. Sam bingung kenapa mereka membangunkannya di tengah malam begini. Rasa mengantuj Sam menghilang secara tiba-tiba ketika Mom berjalan mengarahnya.

"Rachel, temenmu, ditemuin gantung diri sama kakaknya."

Kalimat itu membuat Sam menatap Mom dengan serius. Jantungnya berdetak kencang dan tidak terkendali. Ia mengedipkan mata nya berulang kali.

"Mom, jangan aneh-aneh. Please."

"Mom serius, nak. Maafin mom ya..." Mom menghelus-helus pipinya.

"Gak mungkin! Mom bohong! BOHONG!!!"

*

"SAM!!!! Bangun!!!!!" Omel Ms.Darvis. Semua murid yang ada di kelas pun tertawa karena Sam tertidur di dalam kelas.

"Woy, mimpi apaan lo sampe kejang-kejang?" Ucap Bryan sambil tertawa.

"Cieeeet yang nyebutin nama nya Rachel!!" Ucap Olivia.

"Cieeeeeetttt!!!" Serempak murid-murid.

Rachel hanya duduk dan mencoba untuk menghiraukan itu semua. Ia menoleh ke jendela dan membayangkan sesuatu untuk mengalihkan pikirannya. Sam melihat Rachel yang tampak tidak perduli. Ia bertanya-tanya kepada dirinya.

Apa dia marah karena gue gak angkat telfon? Atau nyebutin nama nya dia pas lagi tidur?

Untungnya, itu semua cuma mimpi. Mimpi buruk di dalam kelas. Jangan sampai jadi de ja vu saja.

"Sam, cuci muka kamu. Sekarang." Ms Davis terlihat sangat kesal dengan Sam.

Walaupun Sam penampilannya masih kurang rapi (ya, karena telat bangun tadi pagi), itu tidak akan membuat para cewek-cewek berhenti menatapi nya. Semua pada suka pada Sam. Ya.. semenjak pesta itu.

Kan Sam si Guest of Honor nya Olivia kemarin. Bukan cuma itu doang. Sam menjadi bahan pembicaraan setiap pagi selain Rachel. Ada yang bilang Sam nembak Olivia lah kemarin malam, ada yang bilang Sam kasi kalung emas, dan parahnya lagi itu ada yang bilang Sam sama Olivia udah enggak Virgin lagi semenjak kemarin malem.

Bodo amat.

Tidak sengaja, Sam menabrak Nadine di lorong ketika menuju ke toilet.

"Sorry, sorry!"

"Hm. Its okay." Ucap Nadine dengan santai.

"Wait! Tunggu dulu!"

—–————–—–————–—–————–

ASTAGAAAA UDH 500 READERS!!!❤️❤️

Thankyou so much ya guys❤️ maaf jarang update karena lagi sibuk bikin tugas :(

the next two weeks, ill be so busy because of that shit exams!

The girl named RachelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang