chapter 12

998 164 8
                                    

.

.

.

Yunjae

Kibum menyelenggarakan pesta dengan begitu mewah, tidak ada seorang pun yang meragukannya.

Para tamu dari kalangan atas, suasana penuh kegembiraan, pilihan musik dan rangkaian bunga yang menghiasi seluruh penjuru rumah serta Hidangan yang lezat.

Yunho agak terlambat datang, karena ia baru saja pulang ke Gwangju menengok ibunya. Sehingga sewaktu ia datang, sudah banyak tamu yang hadir.

Sekarang ia sedang asyik berbincang dengan salah satu temannya.

Jaejoong memasuki ruangan yang dipadati orang-orang yang bergembira dan menikmati waktu mereka. Yunho tidak melewatkan kesempatan melihat kedatangan dan memandangi gadis itu.

Jaejoong bagaikan wujud impian setiap orang. Ketika pertama kali Jaejoong menuruni tangga seolah waktu berhenti. Gadis itu tampil fantastis, bercahaya, secantik perkiraan Yunho.

Yunho berumur 32 tahun, sangat berpengalaman dengan wanita, dan selalu sukses dalam bidang apa pun yang dijalaninya. Tapi ia belum pernah bereaksi sekuat ini seumur hidupnya. Bisa dibilang daya tarik Jaejoong sanggup mengguncang hidupnya yang selama ini teratur rapi. Jaejoong begitu cepat menebarkan daya pesonanya.

Yunho merasa terhipnotis melihat Jaejoong melangkah mendekatinya. Jaejoong membiarkan rambut panjangnya tergerai lepas, terlihat lebat, dan matanya berbinar hangat.

Yunho tidak mampu mengalihkan pandangannya dari gadis itu, meskipun ia mendengar seseorang memanggil namanya untuk menarik perhatiannya.

Gadis itu mengenakan kalung pemberiannya, yang seakan menebarkan kilau yang memukau, sementara telinganya berhiaskan berlian pemberian ayahnya.

Gaun pesta yang dikenakannya berpotongan pendek,  memperlihatkan sepasang tungkai indah dan mulus. Gaun itu terbuat dari renda keperakan berdesain cantik.

"Senang melihatmu, Yun," sapa Jaejoong sambil melangkah mendekat, senyumnya tampak menyiratkan kebahagiaan dan kegembiraan.

"Maaf, aku terlambat," sahut Yunho meminta maaf ketika gadis itu sudah didekatnya. Yunho mencium pipi lembut Jaejoong, dan sesaat terpukau dengan aroma tubuh gadis itu. "Kau tampak cantik sekali."

"Wah,  terima kasih." kegembiraan tampak di mata Jaejoong, seolah lupa dengan persoalan mereka. "Kau juga tampak luar biasa." sekilas Jaejoong memandang penampilan Yunho. "Dad bilang kau pulang untuk mengunjungi keluargamu? Kuharap mereka semua baik-baik saja."

"Mereka baik-baik saja. Aku sudah menceritakan segalanya mengenai dirimu, dan itu berarti dalam waktu dekat kau akan menerima undangan  untuk mengunjungi mereka. Karena keluargaku sangat antusias ingin mengenal dirimu."

Jaejoong sangat terkejut sekaligus senang. "Mengunjungi serta bertemu dengan keluargamu?  Itu pasti sangat menyenangkan. Aku sudah tidak sabar lagi."

Tatapan Jaejoong melewati bahu Yunho yang berbalut jas hitam, ke arah keramaian di ruang tamu. "Tampaknya semua orang bisa menerimaku."

"Kau memang harus yakin tentang itu," sahut Yunho. "Kau ini putri tunggal Siwon yang sangat cantik dan baru saja ditemukan kembali....."

.

.

.

.

Beberapa jam kemudian, Choi Seunghyun, teman Yunho, salah satu dari sekian banyak pria yang memandangi Jaejoong mendekati mereka.

"Hai Yun." sapa Seunghyun. "Siapa gadis ini, Yun? Kau tidak ingin mengenalkannya padaku?"

Pertemuan Dan Kisah Cinta Jaejoong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang