-CHAPTER 11-

59 5 0
                                    

" Mom, we need to talk. " kataku singkat.

" Sebaiknya kau masuk dulu. " Ibuku mempersilahkan aku masuk.Kemudian Aku duduk disofa ruang tamu, sementara ibuku kembali masuk ke dalam. Sepertinya dia melepas celemeknya dan merapikan diri. Yup, ternyata dugaanku benar, ibuku kembali dengan keadaan rapi.

" Crystal, apa ada sesuatu yang terjadi disekolahmu? Kenapa kau tiba – tiba datang kesini? " Tanya ibuku sambil duduk disebelahku.

" Mom... Emang salah ya? Kalau aku tiba – tiba kesini? " Ada baiknya aku berbasi – basi terlebih dahulu.

" Ya... Tidak apa – apa kau kesini, tapi setidaknya kau menghubungi mommy terlebih dahulu agar mommy bisa memasakan makanan kesukaan nanti. "

" Baiklah... Lain kali akan menghubungi mommy terlebih dahulu. " Aku tersenyum lembut.

" Ehmm... Apakah kau kesini hanya sekedar ingin berbincang – bincang ria, atau ada sesuatu yang penting? " Wow... Sepertinya ibuku sudah bisa menebak ada sesuatu yang tidak beres dariku.

" Ahh... Iya, mommy benar. Memang ada sesuatu yang tidak beres dariku. Baiklah, dari pada aku terus berbasa – basi lebih baik langsung memberitahu mommy. "

Ibuku menaikkan satu alisnya, sedangkan aku sedikit menunjukkan smirk. Aku pun mengangkat tangan kananku dan memperlihatkan punggung tanganku kepada ibu.

Ibuku langsung terkejut saat melihat lambang yang ada ditanganku ini. Dengan cekatan, ibuku langsung mengunci pintu dan menutup semua tirai jendela yang ada diruang tamu ini.

" Crystal! Kau sudah memiliki lambang itu?! " Tanya ibuku dengan mata terbelalak.

" Ya... Seperti yang mommy lihat, dan sudah kuduga mommy ada hubungannya dengan semua ini. " kataku yang berusaha sesantai mungkin didepan ibuku. Jujur saja, aku juga ikut terkejut.

Ibuku kembali duduk disampingku dengan sedikit gemetar, " Sepertinya kau meminta penjelasan dari mommy tentang hal ini, bukan begitu? "

" Wahh... Mommy bisa membaca pikiranku ternyata. "

Ibuku menghela nafasnya dan menenangkan dirinya, " Okay, karna kau sudah memiliki lambang itu dan sepertinya ini sudah saatnya kau mengetahui semuanya. "

Ibuku memulai ceritanya. Aku mendengar penjelasan yang diberikan ibuku. Ternyata benar, ayah adalah keturunan dari pemimpin ras Swan terdahulu dan aku adalah keturunan yang diramalkan yaitu keturunan yang ke – 50

Kata ibuku, ayahku meninggal bukan karna penyakit tapi, ayahku meninggal karna untuk melindungiku.

Saat itu aku masih berumur 1 tahun. Disaat itu aku dan kedua orang tuaku sengan bermain bersama, tiba – tiba kerajaan diserang oleh sekelompok besar orang yang berasal dari ras Crow. Karna pertahanan kerajaan sedang lemah, sekelompok orang tersebut berhasil masuk ke dalam kerajaan.

Penasehat kerajaan datang dan menghampiri kami bertiga, katanya orang – orang ini adalah suruhan dari ras Crow dan mereka mengincarku. Mendengar hal itu, ayahku tidak terima dan hendak ambil bagian dari peperangan mendadak itu.

Tapi terlambat, sekelompok orang dari ras Crow itu berhasil masuk ke ruangan dimana aku dan kedua orang tuaku berada. Ayahku langsung mengeluarkan pedangnya dari sarungnya. Ayahku menyuruhku dan ibuku pergi dari istana dengan melewati jalan rahasia.

Ibuku sempat melarang ayahku, tapi ayahku menolaknya. Dia lebih mementingkan keselamatan istri dan putri tercintanya daripada nyawanya sediri. Dengan berat hati, ibuku dan aku meninggalkan ayah. Dengan dikawal oleh prajurit aku dan ibuku keluar dari istana melewati jalan rahasia.

Black & White Ballerina [STOP PUBLISH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang