- CHAPTER 6 -

80 7 1
                                    

Crystal POV

Aku menyusuri koridor sekolah yang mengarah ke kamarku yang berada digedung B. Astaga... Kenapa aku merasa sangat lelah sekarang? Apakah aku terlalu banyak berpikir? Tidak biasanya aku seperti ini. Orang - orang yang berpapasan denganku, menatapku dengan heran.

Apalagi saat ada orang yang menyapaku, biasanya aku membalas sapaan mereka. Tapi sekarang, aku hanya membalasnya dengan senyuman tipis dibibirku. Sungguh, ini bukan diriku.

Setelah kejadian hari ini, aku lebih memilih untuk tidak mengikuti kelas balet. Ini pertama kalinya aku membolos kelas balet. Aku juga sudah meminta tolong kepada Luna untuk memberitahu Mr. Dylan bahwa aku tidak ikut kelas hari ini karna tidak enak badan.

Dan untung saja Luna bisa menerima alasanku, jadi aku tidak perlu memberikan alasan panjang lebar kepadanya. Aneh rasanya, tapi mau gimana lagi? Pikiranku sudah penuh dengan masalah cerita itu.

Percaya gak percaya sih... Tapi entah mengapa aku seperti terhubung dengan cerita itu. Anehnya lagi, mengapa aku tidak pernah bosan untuk membaca buku dengan judul yang sama? Apa secara tidak langsung aku juga ikut meneliti kebenaran cerita itu?

Entah apa yang akan terjadi kepadaku selanjutnya?Apakah bisa semakin tidak masuk akal? Huftt... Aku yakin hidupku akan berubah 180° setelah ini.

Sesampainya dikamar aku langsung masuk dan langsung menghempaskan tubuhku diranjang. Ku telungkupkan wajahku dibantal kesayanganku ini. Astaga... Nyaman sekali...

Aku mengubah posisi tidurku, sehingga aku bisa menatap langit - langit kamar ini. Aku kembali teringat dengan ucapan Ethan saat jam istirahat tadi.

" Kalau itu, gue masih belum yakin. Tapi, bisa dipastikan kalau lo, gue, dan cowok itu menjadi tokoh utama dalam cerita itu. "

" Arghh!! Lama - lama gue bisa gila. Ada baiknya,gue menyegarkan diri dulu. " Aku pun meranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi. Aku melepas seragamku dan merasakan sejuknya air yang membasahi tubuhku.

Setelah membersihkan diri, aku berjalan menuju lemari pakaian. Aku memilih memakai kaos chiffon berwarna putih dengan celana ¾ berwarna biru gelap. Setelah merapikan rambut, aku kembali menjatuhkan tubuhku diranjang dan memposisikan tubuhku seperti tadi.

Aku menghela nafas berat, " Jadi, sebenarnya gue itu siapa? Kenapa hidup gue yang tenang - tenang aja bisa berubah jadi kayak gini? Apa keluarga gue juga ada hubungan dengan ini? " Aku menatap punggung tangan kananku, " Dan simbol ini, apa maksudnya? "

Aku menatap arlojiku yang menunjukkan pukul 15.00. Ehmm... Masih ada 4 jam lagi, apa yang harus aku lakukan selama 4 jam ini? Haruskah aku hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan apa - apa? Jika aku ingin tau siapa dirku sebenarnya, aku harus memulainya dari sekarang.

Aku beranjak dari ranjang, kemudian berjalan menuju rak buku. Aku melihat buku - buku yang tertata dengan rapi disetiap rak. Di rak bagian atas terdapat buku - buku pelajaran, dirak bagian tengah terdapat buku - buku novel dan dirak paling bawah terdapat buku - buku yang aku koleksi sejak SMP.

Yup, tentu saja buku - buku yang memiliki judulyang sama yaitu Black & White Ballerina. Aku sudah mengoleksi buku - buku ini sejak SMP kelas 1. Aku benar - benar tertarik dengan cerita ini. Tapi saat aku membeli buku ini pertama kali, entah mengapa? Aku tidak puas dengan ending ceritanya.

Maka dari itu, aku membeli buku lagi dengan judul yang sama, tapi dengan pengarang yang berbeda. Sayangnya, aku masih belum puas dengan ending ceritanya. Aku terus membeli buku - buku dengan judul yang sama hingga aku menemukan epilog yang benar - benar membuatku terkesan.

Bahkan mamaku saat itu heran menatap tingkahku yang seperti ini. Setiap mamaku bertanya mengapa aku membeli buku ini lagi? Aku selalu menjawab, aku belum mendapat akhir cerita yang pas. Dan pada akhirnya mamaku pasrah dengan hobiku ini.

Black & White Ballerina [STOP PUBLISH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang