Hinata pov
Aku merosot kebawah setelah Sasuke-kun pergi, aku duduk di atas lantai dengan isakan kecil yang masih terdengar, sejujurnya aku tidak tau apa yang Sasuke-kun maksudkan. Rasa perih menggerayangi pipiku, namun rasa itu tidak seberapa di badingkan luka hatiku karenanya. Aku hanya ingin menjadi yang terbaik bahkan aku merelakan Gaara demi dirimu, akan tetapi apa ini yang aku dapatkan?? mungkin ini juga hukuman atas ketidak kesetiaanku terhadap Gaara-kun
Sekali saja aku ingin kau mengerti tentang diriku dan aku juga ingin kau mempercayaiku!! Sasuke-kun apa bagimu itu hal yang sangat sulit?? rasanya sesak dan Sakit. Aku memukuli dadaku berusaha menghilangkan rasa itu, namun tangan lain menggenggam lenganku "Apa yang kau lakukan??" aku mendongakan wajahku, aku lihat Itachi-nii tengah tertuduk sambil menggenggam erat tanganku "Jangan menangis untuk orang yang tidak mempunyai prikemanusiaan"ucap Itachi-nii menghapus air mata yang turun dengan menggunakan ibu jarinya, tapi Sasuke-kun adalah suamiku aku berhak menangis untuknya dan lagi Sasuke-kun itu manusia jadi tentunya Sasuke-kun memiliki belas kasih. Aku yakin suatu saat nanti Sasuke-kun akan membuka mata dan saat itu Sasuke-kun dapat melihat cintaku
"Ini sakit Itachi-nii"gumanku di sela tangisanku. Itachi-nii menepuk-nepuk puncak kepalaku membisikan bahwa segalanya akan membaik ketika aku menjalani semua ini dengan kesabaran yang lebih, setidaknya itulah yang sering dia katakan padaku. Aku lama segukan di dalam kamar dengan di temani Itachi-nii yang masih setia mendapingiku "Apa kau sudah merasa baikan??" tanyanya ketika melihatku mulai berdiri "A..aku rasa demikian" jawabku menghapus sisa air mata
"Bila Sasuke tidak bisa membahagiakanmu aku akan ada untukmu" Aku dan Itachi-nii menatap orang lain yang tengah berdiri di ambang pintu "Lelucon yang bagus" Itachi menanggapi omongan Sai yang merupakan sepupunya dan dia juga merupakan pacar dari Ino-nee. Aku mengernyit bingung candaannya sema sekali tidak menghiburku dan aku tahu Sai hanya bercanda
End Hinata pov
Sai berjalan membalikan badannya "Kalian berdua segeralah turun, bibi Mikoto menyuruhku memanggil kalian" ucap Sai menjauh dari pintu
Hinata melihat bayang dirinya lewat cermin yang terpajang di samping lemari"A..aku rasa aku t..tidak bisa turun dengan ruam di wajah" pipinya terlihat memerah membekas tamparan kasar yang dia dapatkan dari Sasuke "Sedikit polesan makeup mungkin akan menyamarkan"
"Apa itu terasa sikit, Hinata??" Itachi berjalan ke arah pintu " Aku akan turun terlebih dahulu"
"Ahh i..yah Itachi-nii" jawab Hinata membuka kotak makeupnya lalu memulai memoleskan bedak pada kulit wajah yang terkesan meruam
***
Malam ini penampilannya terlihat menggoda sehingga mampu mengikat para pria yang memiliki pandangan luas akan sekitarnya. Hinata berjalan dengan malu-malu
bersama Sasuke memasuki rumah mewah keluarga Uzumaki yang tengah mengadakan pesta untuk memperingati hari jadi putra semata wayang Kushina dan Minato, rona merah alami menghias kedua pipi Hinata membuatnya nanpak terlihat lebih manis layaknya anak kecil yang memiliki tubuh wanita dewasaGaun biru yang dia kenakan ikut bergerak seirama tubuh pemakainya begitupun dengan surai indigo yang sengaja di gurai begitu saja "Hinata..." manik amethyst menatap seorang wanita yang beberapa minggu ini telah membuatnya hancur, Sakura tengah melambaikan tangannya dengan canggung kearahnya
"Sasuke-kun" Hinata menoleh ke arah pria di sebelahnya, Sasuke hanya diam mengikuti arah pandang Hinata "Aku rasa ka..kau lebih baik bersama yang lain"
"Hn" lantas Sasuke pergi meninggalkan Hinata, pria itu berjalan menghampiri pria blonde, Naruto berdiri tidak jauh dari tempatnya berada
Hinata lebih memilih melihat wanita dengan surai pink yang sekarang berjalan menghampirinya. Hinata sendiri ragu apakah dia akan merasa baikan ketika mengingat bahwa wanita itu adalah kekasih Suaminya " Sa.. Sakura" guman Hinata menetapkan hati, dia tidak akan memandang Sakura dari sisi buruknya melainkan memandangnya sebagai teman sekaligus sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll be Crying for You [perbaikan].
FanfictionKita punya kisah kita sendiri begitupun dengan kisah pernikahan kita yang tak semudah yang kita kira. Cinta kita akan selalu ada dan selamanya akan mewarnai hari kita.