Chapter 3

12.8K 358 4
                                    

Kumandang Adzan Subuh sudah terdengar disetiap penjuru kompleks perumahan Zifa.
Gadis cantik berjilbab ini sudah bangun dan hendak bergegas untuk melaksanakan sholat bersama keluarganya.
" Kak Ilhaaaammmmm, cepetan bangun. Ayo sholat subuh dulu, udah ditunggu ayah sama bunda." Teriak Zifa dari balik pintu kamar ilham yang masih terkunci rapat.
"Iyaa bawel." Ilham membuka pintu kamarnya dan mendapati Zifa yang bibirnya mulai mengerucut.
"Dasar cowok, bangun pagi aja susah banget. Buruan wudhu, udah ditunggu ayah sama bunda buat sholat berjamaah." Tegas Zifa pada kakaknya yang masih terlihat enggan.
"Iyaa adekku sayang. Pagi-pagi udah berisik aja." Jawab Ilham dengan gaya ejeknya.

**
" Zifa, ayah nanti gak bisa antar kamu ke sekolah, jadi nanti kamu berangkatnya bareng kak Ilham ya, lagian kak ilham juga ada kelas pagi dikampusnya." Ucap ayah Hery pada Zifa yang sedang menyantap sarapannya.
" Yahh males banget kalo sama kak Ilham. emang pak Darlan kemana yah? Biar pak Darlan aja yang anterin Zifa ke sekolah." Jawab Zifa malas dengan menatap kakaknya yang juga sibuk dengan sarapannya.
" Pak Darlan mau anterin bunda ke butik dulu sayang. Soalnya ada yang musti bunda kerjain dibutik pagi ini." Timpa Bunda Ratna pada Zifa.
" Yaudah deh." Zifa menghembus nafas kecewa.
" Cepetan bawel, keburu jalanan jakarta macet. Bisa telat kakak masuk kampusnya." Kak Ilham mulai menginterupsi Zifa yang masih menyantap makanannya.
" Iyaa kak Muhammad Ilham Al Farizi." Jawab Zifa geram dan segera mengambil tas gendongnya dan berpamitan kepada ayah dan bundanya.

**
Motor yang dikendarai Ilham dan Zifa melaju dengan kencang. Dan tak lama mereka sudah tiba di depan gerbang SMAN 5 JAKARTA. Disana juga sudah terlihat Zidny yang sedang menunggu kedatangan Zifa.
"Selamat pagi kak Ilham." Sapa Zidny yang kini sudah berada disamping motor Ilham.
"Pagi Zee. Yaudah kak Ilham pamit ke kampus dulu ya. "Assalamualaikum." Jawab Ilham sembari meninggalkan Zidny dan Zifa.
"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka berdua kompak.

Zifa dan Zidny mulai memasuki halaman sekolah. Disana Mereka mendapati siswa-siswi kelas X yang sedang mengerumuni Mading sekolah. Karna mereka berdua penasaran dengan apa yang sedang dilakukan teman-teman sebayannya, mereka berdua memutuskan untuk ikut mendekati kerumunan itu.
" Ada apaan sih? rame banget." Tanya Zifa penasaran.
" Zifa kita sekelas. kita masuk di kelas X.I " Ucap Zidny yang ternyata sudah lebih dulu memperhatikan papan pengumuman.
" Syukurlah Zee kalu gitu. Yaudah yuk kita langsung ke kelas aja." Ajak Zifa pada Zidny dan mereka berdua segera bergegas menuju kelas yang dimaksud dalam papan pengumuman tadi .

Di dalam kelas X.I suasana sudah terlihat ramai.
Zifa dan Zidny kini mulai bingung mencari kursi yang masih kosong.
" Zee duduk sama aku aja." Ajakan seseorang yang bersumber dari bangku tengah nomer 3.
" Eh Mahzaya, iya bentar dulu ya, aku masih bingung soalnya Zifa belum dapet kursi." Jawab Zidny pada Mahzaya teman barunya kemarin yang juga duduk sebangku dengannya.
" Samping kursiku masih kosong. kalau mau duduk aja disini." Tawaran itu bersumber dari cowok yang sedang sibuk membaca buku dan duduk tepat didepan bangku Mahzaya.
"Udah fa duduk aja disitu, lagian gak ada lagi kursi yang kosong." Jawab Zidny sambil menarik tangan Zifa dan menyuruhnya untuk duduk disamping cowok itu.
Zidny menghembuskan nafas berat dan harus menerima kenyataan karena memang tidak ada lagi kursi yang kosong, dan mau tidak mau dia harus tetap duduk disamping cowok itu. Dan tau gak sih? cowok itu adalah Yudha.
"Gak usah cemberut gitu, daripada lo berdiri kan mending lo duduk sama gue." Ucap Yudha dengan terus fokus pada buku yang sedang ia baca.
" Iyaa. Oh iya, kamu kemarin hutang penjelasan sama aku." Jawab Zifa yang masih mengingat perkataan Yudha kemarin saat pulang sekolah.
" Penjelasan yang mana?" Kini Yudha mulai memfokuskan matanya untuk menanggapi perkataan Zifa barusan.
" Yang kamu bilang kalu aku cewek manja itu, padahal kan kita baru kenal." Jelas Zifa pada Yudha.
Mendengar perkataan Zifa tersebut Yudha hanya tersenyum dan kembali fokus pada bukunya.
Zifa mendengus kesal dengan sikap Yudha yang seperti itu.
Tak berapa lama mereka bercakap,
masuklah seorang guru yang akan mengisi jam pertama pelajaran pagi ini.

**
. . . tteeeettt teeettttttt . . .
bel istirahat sudah berbunyi,
tanda jam pelajaran pertama sudah selesai,
siswa-siswi yang ada dikelas X.I juga sudah mulai ribut untuk keluar kelas dan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncongan.
" fa ngantin yuk. oh iya lupa, kalian berdua belum saling kenal ya. kenalin ya, ini Zifa sahabat aku dari SD." Zidny memperkenalkan Mahzaya pada Zifa.
" Kenalin aku Mahzaya Hasnamudhia, panggil aja Zaya." Zaya mulai memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya pada Zifa.
" Kenalin aku Azifah Latif Haura, panggil aja Zifa." Zifa membalas uluran tangan Zaya.
"Oke, karena kalian sudah saling kenal, yuk lanjut ke kantin." Ajak Zidny pada kedua sahabatnya.

Baru saja tiba dikantin, ketiga gadis ini dikejutkan dengan suasana kantin yang tidak biasa. Mereka bertiga berlari menuju kerumunan yang ada dimeja makan paling pojok dikantin itu.
Dilihatnya Yudha sedang berhadapan dengan Raka anak kelas XI IPA 2.
" Murid baru aja udah cari masalah." Teriak Raka pada Yudha yang kemudian meninggalkan kantin diikuti kedua temannya yang bernama Reza dan Arya.
" Ada apaan sih, kok kak Raka teriak-teriak sama Lo. emang Lo tadi ngelakuin salah apa Yud?" Tanya Zidny panjang kali lebar pada Yudha. Bukannya menjawab pertanyaan Zidny, Yudha justru ikut meninggalkan kantin.
(Tu orang kenapa sih) Tanya Zifa penasaran dalam hati.

Jeng . . jeng . .
Apa yang terjadi gaes? hehe
gue tau ini tulisan garing, dan gaje abis.
Gue harap kalian yang baca gak bosen ya :D
Maafkan hayati kakak :v
Salam kenal untuk kalian semua.
See you next chapter !!

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang