BERSAMA

597 49 4
                                    

Tetaplah disisiku,
Menjadi sandaranku,
Karena aku rapuh tanpamu.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Pair : Sasuke-Hinata

Warning : Dapat menyebabkan darah tinggi, mual-mual, dll. ><

Ini adalah tulisan pertamaku, jadi maaf kalo jelek dan banyak typo.

Oke happy reading.!!!

....

Jalan berdampingan dengan tangan bertaut meski dengan keheningan yang mendominasi tak lantas membuat mereka bosan. Justru mereka tampak menikmati.

Sebenarnya dalam benak Hinata masih berputar pertanyaan tentang kemana tujuan mereka.

Pemuda raven disisinya sama sekali tak mengatakan apapun selain mengajaknya pergi.

Sungguh, meskipun telah mengenal sang pemilik onyx menawan sepanjang hidupnya. Hinata masih tak dapat mengerti dengan jalan pikiran pemuda itu.

Dia, entahlah Hinata juga tak tau menggambarkan sosok Sasuke seperti apa.

Yang Hinata tau Sasuke selalu ada bersamanya.

Flashback

Air mata tak hentinya mengalir dari amethys seorang gadis cilik yang tengah bersimpuh di depan pusara kedua orangtuanya.

Sendiri.

Dia kini sendiri di dunia ini.

'Kenapa tak mengajakku kaa-san, tou-san. Kenapa meninggalkanku sendiri. Bagaimana aku setelah ini.'

Dia hanya gadis berusia 12 tahun.

Apa yang bisa dia lakukan?

"Hime-chan" panggilan lirih dari remaja laki-laki dibelakangnya tak membuat gadis menyedihkan itu bergeming.

Masih meratapi nasibnya yang malang.

"Hime-chan, kita pulang" lagi pemuda raven yang sebayanya mencoba mengalihkan si gadis dari keterpurukannya.

Gadis yang dipanggil hime itu sama sekali tak menggubris.

Tak tahan, direngkuhnya gadis cilik yang masih terisak itu.

"Hime-chan, kita harus pulang. Hari hampir gelap" Sasuke tak menyerah untuk membujuk Hime-chan-nya.

"Hiks.. hiks.. hiks.. kaa-san, tou-san hiks hiks" hanya isakan dan racauan yang keluar dari bibir mungil gadis dalam pelukan Sasuke. Hingga kesadarannya terenggut.

Sasuke yang panik segera memanggil orangtuanya.

Mereka membawa Hinata ke kediaman Uchiha.

Selama seminggu Hinata mengurung diri di kamarnya. Namun Sasuke tak menyerah untuk membuat Hinata kembali ceria.

Dan hasilnya tak mengecewakan. Meskipun tidak bisa seperti dulu, setidaknya Hinata dapat melanjutkan hidupnya dengan baik.

Dan sejak saat itu pula mereka tak terpisahkan.

Hinata tinggal bersama keluarga Sasuke selama 2 tahun.

Diusianya yang ke 14 pemilik mata sebening kristal itu memutuskan kembali ke rumah peninggalan orangtuanya yang sebelumnya dikontrakkan.

Sasuke dan keluarganya meski keberatan mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

Flashback end

Mereka masih menyusuri jalanan yang sore itu tampak ramai.

Sesekali Hinata melirik Sasuke. Pemuda itu tetap dengan wajah datarnya.

"Sasu-kun" panggil Hinata lirih.

"Hn?"

"Sebenarnya kita akan kemana?" Tanya Hinata penasaran.

Sasuke melirik Hinata sejenak tanpa menghentikan jalannya.
"Kau akan tau nanti Hime" jawab Sasuke.

"Ish kau ini" gerutu Hinata.

Sasuke tersenyum saat melihat hime-nya mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban Sasuke.

5 menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.

"Sasu-kun? Konoha land?" Hinata cukup terkejut Sasuke mengajaknya kemari.

"Hm.. kau tidak suka?" Tanya Sasuke.

"Bu-bukan begitu, hanya saja-"

"Kau sudah lama tak kemari kan?" Sasuke memotong kalimat Hinata.

"Lagipula kita jarang kencan. Kau terlalu sibuk dengan kerja paruh waktumu. Jadi ku pikir kau butuh refresing." Lanjut Sasuke.

Hinata tak dapat mengatakan apapun lagi.

"Kalau begitu, ayo kita masuk" ajak Sasuke.

"Hm" Hinata mengangguk antusias.

Mereka memasuki Konoha land tetap dengan tangan bertaut dan senyum merekah.

Beberapa wahana mereka coba. Senyum tak lepas dari bibir mereka.

Merasa cukup mereka duduk sejenak di bangku taman yang ada.

"Kau lelah?" Tanya Sasuke.

"Tidak, aku senang. Tapi aku haus" keluh Hinata.

"Baiklah. Kau tunggu disini"

Hinata mengangguk.

Sasuke segera pergi untuk membeli minuman.

Tak lama Sasuke kembali membawa dua kaleng jus di tangannya. Menyerahkan yang satu ke Hinata. Dan meminum yan lainnya.

"Hari semakin senja. Sebaiknya kita pulang" kata Sasuke.

"Ya. Aku sudah cukup puas" sahut hinata.

"Ayo" ajak Sasuke. Digenggamnya tangan Hinata untuk berjalan.

Beberapa langkah, Hinata menghentikan jalannya.

Alis kanan Sasuke naik. Pertanyaan non verbal atas sikap Hinata.

Gadis bersurai indigo itu menundukkan kepalanya dan berujar lirih. "Terima kasih u-untuk hari ini Sasuke-kun"

Sudut bibir Sasuke terangkat. Tangannya yang lain mengelus surai halus gadis kesayangannya. "Ya" ujarnya singkat.

"Sekarang kita pulang" sambungnya.

Mereka kembali berjalan dengan bergandengan tangan.

Dalam hati mereka berjanji tidak aka  pernah melepas tautan tangan yang saling menghangatkan hati itu.

Tbc

.
.
.
.

Hmmmmmmzzzz...... gak tau gimana nih... jadi makin gaje....

Dibalik layar.

Sasuke : Author kok partnya dikit.

Author : ya mau gimana lagi... aku pusing... hehehe

Sasuke : alasan... bilang aja gak mood.

Author : kok tau sii...

Sasuke : ya iya lah... kau kan malas.

Author : hei hei aku tidak malas.. (siap2 nimpuk Sasuke pake sendal)
#dichidori duluan..

Author tepar.

Hinata datang.

Hinata : karena authornya dah tepar kita tutup dulu ya.

Sasuke-Hinata : jangan lupa review n vote.

See you next chap....

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang