Ken memasukkan peralatan-peralatan kameranya ke dalam tas, kerjaannya sudah selesai walaupun sedari tadi ia tidak fokus. Dia masih terus memikirkan tentang kejadian tadi pagi di cafe milik Jes, tentang laki-laki yang dengan kurang ajar memeluk Jes-nya, cemburu? Jelas.
Wajah Ken sudah tidak enak dilihat, hatinya sakit, tidak enak makan, tidak cukup berselera untuk melakukan apapun. Dia hanya ingin diam sendirian dengan lagu yang terus terdengar di telinganya tanpa diganggu oleh siapapun, mungkin hanya itu moodbooster Ken.
"Kenapa lo?" Doni membantu Ken membereskan peralatannya.
"Gpp" Ken memasukkan tas ke dalam mobilnya diikuti oleh Doni.
"Kayak cewek lo, bilang gpp tapi ada apa-apanya"
Ken hanya diam sambil menata tas di bagasi mobilnya.
"Gue aja yang bawa mobilnya" Doni mengambil kunci mobil di tangan Ken, Ken membiarkan, dia memang sedang tidak ingin menyelakakan dirinya sendiri dan temannya kalau ia mengendarai mobil sambil melamun.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, Doni tau bahwa teman di sampingnya ini sedang tidak ingin diganggu. Doni juga hanya diam dan fokus pada jalanan.
Ken juga hanya diam sambil melihat pemandangan daribkaca jendelanya.
Sesekali Ken mengikuti lagu yang diputar, The Script Breakeven. Pas dengan suasana hatinya saat ini.
Cause I got time while she got freedom
'Cause when a heart breaks, no, it don't break evenDoni menatap sahabatnya yang sedang melantunkan lagu, dilihatnya Ken seperti orang yang tidak punya gairah hidup.
"Lo patah hati?!"
Ken tidak menjawab, dia terus bernyanyi
And what am I supposed to say when I'm all choked up and you're okay?
I'm falling to pieces, yeah
I'm falling to pieces
Ken semakin kencang bernyanyi."Oh God, lo beneran patah hati"
Doni menatap Ken tidak percaya, baru seminggu ia jatuh hati dan sekarang sudah patah hati.
"Jes nolak elo? Atau dia udah punya cowo?"
Ken berbalik dan menatap Doni dengan tatapan sendu, terlihat mendung di wajahnya mungkin sebentar lagi akan hujan di pipinya.
Doni hanya berdehem, baru kali ini ia merasa canggung dan bingung harus bagaimana menghadapi orang yang patah hati. Kalo cuma ngomong yang sabar ya, itu ga bakal nenangin bahkan ngilangin patah hati. Ken butuh dihibur, butuh diobati. Dan Doni belum menemukan obatnya karena tidak tau duduk perkaranya dimana, apa yang membuat Ken se-depresi sekarang.
"Jes.... Dia, dipeluk cowo"
Doni mencerna kalimat Ken, ia mencoba mencari kalimat yang menghibur dan masuk diakal. Mau bilang itu saudara juga ga mungkin, Jes kan yatim piatu dan ga punya saudara. Mau bilang pacar atau mantan pacar itu mungkin yang masuk akal tapi itu bakal bikin Ken makin retak hatinya.
"Lo udah tanya belum tu cowo siapa?" dan Doni memilih bertanya yang dirasa lebih netral.
Ken menggeleng.
"Tar lo kan jemput dia, tanyain. Pastiin tu cowo siapa"
Kring kring
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You
RomanceKen, fotografer muda yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cewe yang dilihatnya duduk di bangku taman sendirian. Kegugupan & kecerobohan bikin Ken maju mundur untuk mendekati Jes, cewe yg hobi baca dan fanatik dengan teh hijau