9.Jes

352 29 0
                                    

ddrrtt....

Jes hanya diam memandang layar ponselnya, nama Bara terpampang di ponselnya.

"Jes udah?"

Jes menoleh saat Ken menepuk pundaknya, terlihat Ken menampakkan wajah bingung karena sedari tadi Jes diam di depan rak buah. Ken melirik ponsel Jes yang masih menampakkan nama Bara.

Ken paham kenapa tiba-tiba Jes diam dan melamun.

Jes yang sadar kemudian buru-buru memasukkan ponselnya ke dalam tas membiarkan panggilan dari Bara.

"Gimana Ken? Udah dapet permennya?"

Ken mengangkat tangannya yang memegang dua bungkus permen mint kesukaannya.

Jes mengambil bungkus permen di tangan Ken dan kemudian memasukkannya ke troli belanja di depannya.

"Yaudah yuk pulang"

"Jes" Ken menahan lengan kanan Jes saat akan berjalan menuju kasir.

"Ya Ken? Kamu masih ada yang kurang?"

"Kamu ga jadi beli buah?"

Jes melihat troli belanja di depannya yang berisi belanjaan yang sebagian besar adalah miliknya, dan benar belum ada buah di dalamnya.

Buru-buru Jes mengambil buah anggur dan jeruk. Ken menatap Jes yang terlihat tidak begitu fokus hari ini.

Bara sepertinya masih berpengaruh untuk Jes, buktinya setelah mendapati Bara menghubunginya walaupun tidak ia terima Jes terlihat linglung.

Ken mulai takut Jes akan bertindak gila dan jatuh ke pelukan Bara, takut bila Jes memilih untuk rela dimanfaatkan Bara.

.

.

Di ruang favorit apartemennya Ken masih setia menatap potret perempuan yang sudah mencuri hatinya. Sudah ada beberapa halaman depan pada album yang terisi dengan foto-foto keseharian Jes tiap mereka bertemu.

Ken termenung dengan tangan yang masih mengusap lembut foto Jes di albumnya. Ken mulai takut Jes akan bertindak gila dan jatuh ke pelukan Bara, takut bila Jes memilih untuk rela dimanfaatkan Bara. Pikiran ini tiba-tiba saja datang saat melihat Jes seperti masih terpengaruh dengan adanya Bara, selain telpon yang tidak diangkat tadi yang membuat Jes linglung, hilang konsentrasi, Bara datang ke apartemen Jes dengan membawa sebouqet bunga mawar putih kesukaannya. 

Tidak bisa dibohongi jika hati Ken panas melihatnya, dengan kurang ajarnya seorang pria beristri berusaha menggoda perempuan lain yang notabene adalah mantan tunangannya sendiri. Rumah tangga Bara memang bukan urusan Ken tapi ini sudah menyangkut Jes, ia tidak mau Jes mendapat masalah.

 "aku tahu kamu ga akan berbuat hal gila Jes, tapi aku juga ga bisa salah ngartiin tatapan mata kalian waktu ketemu" 

Ken mengusap wajahnya kasar lalu menghempaskan punggungnya untuk bersandar pada kursinya. 

****

Jam masih menunjukkan pukul 8 kurang 20 menit tapi Ken sudah berkutat dengan foto-foto dan juga video-video di tempat kerjanya. Tangan Ken dengan lihai menggerakkan mouse, gerakkannya berhenti saat mendengar pintu ruangan dibuka. 

"widih, rajin amat lo udah di sini" Doni baru saja menutup pintu dan melihat jam di tangannya "belom jam 8" 

Ken hanya menyapa Doni sebentar kemudian kembali fokus pada pekerjaannya. Setelah memencet satu tombol pada keyboard laptopnya Ken kemudian berjalan menuju lemari es di pojokan ruangan, mengambil satu botol air mineral. 

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang