Krystal mengusap-usap kedua telapaknya berharap kehangatan menjalari tangannya. Ia lalu menempelkannya pada kedua pipi --berusaha mentransfer rasa hangat dari kedua tangannya. Napasnya terlihat mengeluarkan asap tipis tiap kali ia membuka mulut --seperti sedang merokok.
Pakaian tebal dan beanie rajutnya rasa-rasanya tidak membantu sama sekali. Musim dingin tahun ini pasti lebih dingin dari tahun kemarin. Krystal membetulkan posisi duduknya pada kursi panjang yang tersedia di sekeliling pohon Natal besar di pusat kota. Keadaan jalanan saat ini benar-benar ramai --para pasangan, keluarga, teman-teman atau yang hanya bersama binatang peliharaannya. Dimanjakan dengan nuansa kelap-kelip di setiap tempat dan beragam hiasan Natal. Suasana Natal yang Krystal suka sangat terasa di seluruh sudut; memberi ketenangan tersendiri untuknya.
Sesekali Krystal melirik arloji putih yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Baru lima belas menit sejak dirinya sampai, sekiranya ia bisa menunggu sebentar lagi sebelum dirinya membeku di tempat.
Krystal melompat dari tempatnya dan berjongkok di sebelah kursi panjang. Ia meraup salju di tangannya, mengepalnya hingga membentuk gumpalan salju sebesar kepalan tangan. Krystal membuat satu lagi dengan ukuran yang lebih mini lalu meletakannya di atas bola saju pertama. Ia mengambil beberapa kerikil, ranting-ranting kering dan daun pohon cemara yang sudah gugur di dekat pohon Natal. Krystal mulai menghias tumpukan bola salju kecilnya.
Sebuah manusia salju mini telah jadi dalam beberapa menit. Walaupun hasilnya tidak sebagus manusia salju sebesar orang dewasa yang ia buat bersama Jay --adiknya, saat Natal tahun lalu namun setidaknya cukup untuk mengusir rasa bosannya.
"Apa itu?"
Krystal hampir saja melompat dari tempatnya karena terkejut mendengar suara yang begitu dekat di belakanganya. Krystal sedikit memutar tubuhnya, melihat anak laki-laki berambut pirang dengan sweater putih dan jaket musim dinginnya dari balik bahu. Krystal berdiri, begitu juga dengan anak laki-laki itu yang menegakkan tubuhnya. Krystal sedikit mendongak untuk menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pile of Woods
FanfictionJust a pile of tale in Krystal's backyard Copyright © byfera 2016