Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berikan padaku."
Gadis itu menatap anak laki-laki yang sedang asyik duduk bersila di pinggir kasur. Dia mengernyit menimbulkan kerutan samar di dahinya yang cukup lebar. Rambutnya yang basah sehabis mandi kembali dia gosok-gosokan dengan handuk putih kecil. Gadis itu kembali menghadap cermin --mengabaikan anak laki-laki di belakangnya.
"Krys," anak laki-laki itu kembali memanggil dengan suara beratnya, "sini, berikan padaku."
Gadis berambut kecokelatan itu memutar tubuhnya, menghadap anak laki-laki yang sekarang menatapnya sambil menopang kepalanya dengan salah satu tangan yang bertumpu di pahanya. "Apanya?"
Anak laki-laki itu menghela napas. Dia menegakan tubuhnya lalu menepuk-tepuk bagian kasur di depannya; menyuruh Krystal untuk duduk di sana. "Sini, sini!"
Krystal memutar bola matanya namun tetap menuruti perintah anak laki-laki itu. Kekasihnya ini memang sering tidak jelas. Dia mendaratkan pantatnya di kasur, membelakangi kekasihnya. "Kau mau apa sih, Kim Donghyun?"
Donghyun mengambil alih handuk di kepala Krystal dan mulai menggosok-gosokannya dengan lembut. Krystal tersenyum miring meskipun dia tahu Donghyun tidak bisa melihatnya. "Oow, ingin jadi pacar idaman seperti di internet ya?"
Krystal tergelak. Dia meraih tangan Donghyun yang hendak berbaring. "Aduh, masa begitu saja ngambek?" Gadis itu tidak berusaha menyembunyikan tawanya meskipun wajah Donghyun sudah mengerut tidak senang.
Donghyun mendengus dan membaringkan tubuhnya. Ia menutup wajahnya dengan bantal. Krystal merangkak dan duduk bersila tepat di sebelah anak laki-laki itu, tangannya berusaha menarik bantal yang menutupi wajah Donghyun. "Sudah dong ngambeknya," kali ini Krystal menarik-tarik kaus putih kekasihnya, "keringkan rambutku lagi, ya, ya, ya?"
Tidak ada jawaban. Anak laki-laki itu tidak merespon sedikit pun. "Maaf deh."
Donghyun tetap teguh pendirian untuk merajuk. Krystal menghela napas. "Jadi kau menginap di rumahku hanya untuk merajuk? Kalau begitu aku ke rumah Jongin saja. Jaga rumah ya!"
