Friend ●SEVENTEEN S.Coups

422 43 0
                                    

Krystal Jung.

Nama gadis yang baru pindah ke sekolahnya seminggu yang lalu. Dan kebetulan sekali mereka satu bangku. Gadis dingin yang selalu menyendiri. Begitu pikir orang-orang. Banyak yang menyukainya, tapi tidak ada yang cukup berani untuk mendekatinya. 'Dia terlalu sombong', itu yang dikatakan teman-teman satu sekolah mereka.

Tapi itu tidak berlaku untuk seorang keras kepala seperti dirinya, Choi Seungcheol. Entah sudah berapa kali Seungcheol mengajak Krystal untuk berteman, dan entah sudah berapa kali Krystal menolaknya mentah-mentah.

'Jangan ganggu aku'

'Menyingkir dariku'

'Pergi'

'Kau mengganggu'

'Jangan bicara padaku lagi'

'Aku membencimu'

'Aku tidak butuh kau'

'Aku tidak butuh teman'

Entah sudah berapa banyak kalimat sinis yang Krystal lontarkan untuk Seungcheol setiap dirinya mengatakan, 'Ayo berteman!' Gadis itu hanya akan menatapnya tajam dan melontarkan kata-kata yang cukup menyakitkan. Krystal tampak seperti gadis angkuh, benar-benar tidak ramah dan yah, membuat orang lain kesal melihatnya.

Tapi Seungcheol dapat melihat sisi lain Krystal. Menurutnya, gadis itu terlalu naif. Ia hanya ingin terlihat kuat sehingga tidak ada orang yang dapat menyakitinya, tapi sebenarnya dia itu lemah. Seungcheol tidak tahu apa yang terjadi di masa lalu Krystal, hingga gadis itu seperti takut untuk berteman. Mungkin lebih tepatnya, takut untuk mempercayai orang lain. Jadi, Seungcheol bertekad untuk mengembalikan rasa percaya itu pada diri Krystal. Ia sendiri bingung mengapa ia mau repot-repot melakukan ini untuk Krystal yang notabene bukan siapa-siapa melainkan hanya chairmate. Yang pasti, Seungcheol benar-benar ingin melakukannya sejak pertama kali dirinya mengajaknya bicara di hari pertama kepindahan gadis itu.

Jadi, Seungcheol yang keras kepala ini bertekad untuk berteman dengan Krystal yang juga keras kepala tidak mau berteman dengan dirinya.

"Ayo berteman!"

Ia mulai lagi. Seperti hari-hari sebelumnya, Krystal akan menatapnya sinis. Tapi kali ini gadis itu tidak mengatakan apapun untuk membalas ucapannya. "Ku anggap 'iya'."

"Berhenti menggangguku, dan enyahlah"

Satu serangan dari Krystal. Tapi sayangnya itu hanya akan masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri begitu saja, karna sekali lagi, Seungcheol itu keras kepala.

"Kau tidak boleh bicara seperti itu pada temanmu" Seungcheol memperlihatkan cengirannya, ia mengambil buku novel di genggaman Krystal agar gadis itu tidak sibuk dengan dunianya sendiri.

"Aku bukan temanmu" Krystal sedikit menggebrak meja lalu bangkit meninggalkan kelas. Seungcheol yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.

Krystal berjalan cepat di sepanjang koridor, ia terus menunduk. Terlalu malas melihat orang-orang yang selalu menatapnya aneh. Krystal menghentikan langkahnya saat melihat seseorang menghalangi jalannya. Ia mendongak dan bertemu pandang dengan gadis yang tidak ia kenal.

"Jadi kau Krystal, ya?"

Krystal sama sekali tidak berniat menjawab, hanya menatap gadis di hadapannya tanpa minat. "Hey, aku bertanya padamu!" Gadis itu meninggikan suaranya. Krystal bisa merasakan semua orang tengah menatap mereka sekarang. Ia memutar bola matanya malas, ia tidak punya waktu untuk meladeni gadis sok jagoan ini.

"Kau ini benar-benar, masih baru tapi sudah sok sekali" Gadis itu mendesis, terlihat wajahnya yang sedang menahan emosi. Krystal melangkah berniat meninggalkan gadis itu, tp tiba-tiba seragamnya dicengkeram dan ditarik begitu saja hingga ia kembali berhadapan dengan gadis itu lagi. Krystal dapat melihat tangan gadis itu yang bergerak ke arahnya, dengan cepat ia menepisnya dan memberikan tamparan pada pipi gadis itu.

A Pile of WoodsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang