Ketujuh

49 21 0
                                    

Aku sudah sempat berfikir untuk tidur. Aku juga sudah bersiap-siap untuk melupakan segala yang telah terjadi hari ini. Saat ingin mematikan lampu, aku melihat sesosok bayangan hitam yang berlari cepat melewati jendela kamarku. Dengan rasa yang penasaran, aku membuka kain penghalang jendela kamarku. Aku melirik ke kiri, ke kanan, ke bawah, dan ke atas. Saat mataku tertuju pada sebuah "apertemen pohon" (tempat untuk menanam pohon di dalam gedung.) Aku melihat seorang wanita berambut panjang. Namun, sedikit demi sedikit sosok wanita itu hilang. Aku sangat ingin tahu siapa dia.
Aku memutuskan untuk berlari keluar dari rumah. Aku mengambil mantelku dan mengubah temperatur yang tadinya 37 derajat celcius menjadi 18 derajat celcius. Alat itu mempengaruhi suhu 3 km dari tempat mesin berada. Yeah! Dugaanku benar. Aku melihat dia kembali ke arah rumahku dan masuk ke dalam rumahku. Aku pelan-pelan mengikuti jejaknya. Dia ternyata meninggalkan jejak sepatunya di awal pintu masuk rumah yang aku tempati itu.
Aku melihat sekitar rumah saat, aku telah melewati depan pintu rumah. Aku kehilangan jejaknya! Oh gawat!! Entah rasa apa yang terpendam dalam diriku ini. Aku ingin sekali mencari orang tersebut. Aku merasa dia orang yang berharga dalam hidupku. Tidak! Pasti dia masih ada di sekitar rumah. Pikirku. Aku memikirkan sebuah rencana di meja belajarku. Aku mengambil tabletku dan menulis semua rencanaku. Aku ingin menemuinya. Aku mungkin menyayanginya

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang