Kelimabelas

78 16 0
                                    

          Selama perjalanan pulang menuju rumah, aku hanya memikirkan air mata Rachel. Entah rasa apa yang membuatku tak tega untuk bertanya hal itu lagi. Tadi Rachel memberikanku suatu name tag berbentuk kartu nama. Aku memperhatikan kartu nama tersebut. Terdapat biodata pribadiku disana. Dan aku melihat tulisan " A " disudut kartu nama tersebut. Entah melambangkan apa itu, saat ini aku tidak tertarik dengan hal tersebut.
          Sesampainya aku dirumah, aku menemukan ayahku sedang terbaring lemah di tempat tidur. Aku menggenggam tangannya dan kurasakan hawa yang sangat dingin. Kuambil cara pintas. Aku membuka lemari ayahku. Siapa tahu aku bisa menemukan obat yang mampu menetralkan kondisi ayahku lagi. Begitu banyak jenis obat-obatan yang ada di lemari ayahku. Mulai dari pil sampai cairan, bersama dengan banyak jarum suntik dengan berbeda-beda ukuran.
          Aku mengambil seluruh obat pil dan membaca komposisi dari setiap kemasan obat. Sudah banyak tulisan dari obat-obat itu yang kubaca. Hingga akhirnya aku melihat tulisan yang bertuliskan " Benzodiazepin ". Aku seperti pernah mendengar nama itu. Untuk saat ini, aku tidak peduli kapan aku mendengar nama itu. Segera aku mengambil air dan memberikan kepada ayahku. Dia menelan air bersama dengan pil tersebut.
          Tak berapa lama menunggu, obat itu bereaksi. Ternyata obat yang kupilih itu mujur. Aku berhasil membuat ayahku tenang. Tampaknya obat itu mempengaruhi rasa kantuk ayah. Dia langsung tertidur pulas. Melihatnya aku merasa ada sesuatu yang aneh. Semakin lama aku merasa tidak nyaman tinggal bersama dengan ayah.
          Kuambil selimut, lalu menyelimutkan ayah yang tertidur itu. Setelah itu, aku meninggalkan ayah dikamarnya. Aku pergi menuju ke kamar tidurku. Aku juga begitu lelah. Rasanya hari ini aku melalui begitu banyak kejadian aneh. Aku sangat merasa bersalah dengan dunia karena kejadian hari ini. Entahlah. Saat ini kepalaku sakit sekali. Aku memutuskan untuk beristirahat dikamar tidurku.
          Aku mengganti pakaianku dengan piama. Ringan sekali rasanya saat sudah berada di tempat tidur. Aku mengambil robot kecilku. Lalu memandanginya. Semakin lama kelopak mataku mulai lelah. Akhirnya aku tertidur. Kupejamkan mataku dengan rasa bersalah hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang