"Serius? Kakak mau ke London? Gue ikut dong Kak, pliiss." Viola terus merajuk pada Kakak nya, Keo, agar ia ikut ke London.
"Ini kan urusan kerjaan, Vio. Gue ga bisa ngajak lo jalan - jalan."
Sudah berkali - kali Keo menjelaskan pads Viola bahwa dia tidak bisa ikut karena Keo pasti sibuk dan tidak mau di ganggu.
"Gue bisa jalan - jalan sendiri disana. Gue ikut ya, plis." Viola mengeluarkan jurus andalannya, puppy eyes.
Keo menghela nafasnya. Ia tidak bisa menolak kalau adik kecilnya ini sudah merengek begitu.
Keo mengangguk.
"Asikkk!" Viola memeluk lalu menciumi pipi Keo.
Keo dan Viola berjarak 7 tahun. Viola sudah kelas dua SMA sekarang, 16 tahun. Sedangkan Keo berusia 23 tahun. Mereka tinggal di Jakarta hanya berdua. Orang tua mereka tinggal di Bandung.
"Dua hari lagi kita berangkat." Keo pergi meninggalkan Viola sendiri di ruang tengah apartemen.
"Sekarang musim gugur di London. Bentar lagi musim salju. Gue harus bawa mantel yang banyak. It's going to be fun. Horey!" Viola masuk ke dalam kamarnya.
Liburan sekolah kali ini akan ia habiskan di London. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding berlibur di London saat musim dingin.
Viola segera mengecek baju - baju musim dingin yang ia beli tahun kemarin saat berlibur ke Sydney. Ia memasukan beberapa mantel tebal pada koper nya. Sweater hangat, sepatu musim dingin, sarung tangan dan keperluan lain nya. Viola sangat semangat saat mempersiapkan barang - barangnya.
"Vio, kamu disana ditemenin temen gue nanti." Tiba - tiba Keo sudah berada di pintu kamar nya.
"Siapa?"
"Ade kelas gue pas kuliah di Sydney. Dia orang sana. Oiya, jadi nya besok sore kita berangkat."
"Besok? Serius? Asik. Kalo gitu gue ke mini market dulu ya? Beli makanan buat kita di hotel, jaga - jaga kan?" Keo mengangguk. Kebiasaan mereka saat pergi keluar kota atau keluar negeri adalah membawa makanan cadangan dari sini. Jaga - jaga jika makanan disana kurang cocok dengan lidah mereka.
Viola menutup kopernya saat barang - barang yang akan ia bawa sudah masuk ke dalam koper. Ia mengambil tas kecil dari lemari, memasukan hand phone dam dompetnya lalu pergi ke lantai bawah untuk membeli makanan ringan.
Setibanya di mini market, Viola langsung mencari makanan kesukaannya. Yaitu mie ramen instan. Ia mengambil beberapa ramen instan lalu memasukannya kedalam keranjang. Mengambil beberapa macam makanan dan minuman ringan serta ice cream untuk di makan hari ini.
Setelah semua makanan yang ia beli cukup, ia membayarnya di kasir lalu kembali ke apartemen.
❤❤❤
"
Temen lo itu siapa sih, Kak? Gak yang aneh - aneh kan?" Tanya Viola.
"Ya ngga lah, gila aja gue. Dia orang baik - baik kok. Umurnya gak jauh beda sama lo. Kuliah di Sydney cuma setaun, terus pindah lagi ke London karna gak betah. Sampe sekarang dia masih kuliah."
"Gitu ya."
Keo mengangguk.
"Jangan nyusahin lo disana."
"Oke bos." Viola memberi sikap hormat pada Keo. Keo tersenyum.
"Dia bisa bahasa indonesia dikit - dikit. Jadi bisa ngebantu lo yang belum lancar bahasa inggris."
"Oya? Ko bisa?" Keo mengangkat bahu.
"Udah sana tidur, udah malem. Gue gamau disana lo sakit."
"Perhatian amat sih."
"Gausah geer lo, gue gamau kerjaan gue keganggu gara - gara lo sakit."
"Kampret lo ah. Udah baper juga."
Keo tertawa.
***
Alohaaa guys☺
This is my first story. I hope you enjoy. Oiya, first story in wattpad i mean. Di laptop sebenernya udah ada dua cerita, Four Seasons in London sama The Taste of Love. Ada kemungkinan aku upload salah satu dari itu kalau cerita yang ini banyak yang baca😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Uniqueness of You
Teen FictionLondon i'm cominggggg! Liburan ke London hal yang paling menarik dalam hidup Viola. Itulah kota impiannya. Sejak kecil, Vio sangat mencintai London. Dan sekarang, kakak nya, Keo mengajaknya ke kota itu. Namun, disana Keo bukan untuk liburan. Keo ad...