Snowfall

35 2 9
                                    

Pagi ini terasa sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini terasa sangat indah. Bagaimana tidak, mata bulat Viola membesar ketika bangun tidur, ia melihat keluar jendela dan sudah banyak salju yang turun disana. Gumpalan salju yang sudah menumpuk itu terlihat sangat indah. Pantas saja semalam terasa sangat dingin. Melihat putih nya salju saat turun pertama kali membuat pagi yang indah ini menjadi terasa sangat sempurna.

Keo sempat terkejut saat Viola tiba - tiba teriak. Keo melihat Viola sedang asik berdiam dibalik jendela. Ia memang sudah melihat salju nya tadi pagi.

"Apaan sih rusuh banget lo."

"Ini tuh bukan rusuh, ini keren banget."

"Norak lo."

"Lo tuh yang norak, disaat gue liburan dan nikmatin London di musim dingin, lo malah sibuk kerja. Eh salah, bukan - bukan. Sibuk sama cewek yang ketemu di twitter."

"Gue gak ketemu dia di twitter."

Mata Viola membesar. Menatap Keo dengan tatapan penasaran. Matanya berbinar. Keo salah tingkah. Merutuki kebodohannya karena tidak bisa menjaga mulut.

"Jadi bener lo kesini bukan cuma buat kerja?" Viola menghampiri Keo.

"So tau lo." Keo berusaha sibuk dengan jas nya.

"Gue gak so tau, lo sendiri yang bilang tadi. Wah ternyata dugaan gue bener, ya." Viola tertawa. Wajah Keo sudah tidak tahu bagaimana lagi sekarang.

"Udah ah gue berangkat dulu."

"Nanti kenalin gue ke cewek itu ya, Kak." Viola sedikit berteriak saat Keo keluar dari kamar.

Viola berpikir, siapa wanita itu? Orang Indonesia atau memang orang inggris? Namun saat Viola sedang asik berkutat dengan pikirannya, handphone nya berbunyi, dari Ben. Lelaki itu bilang bahwa dia sudah di Lobby.

'Aku udah di Lobby, jangan lupa pake mantel yang tebal ya. Di luar dingin banget ^^'

Begitulah chat dari Ben. Dan uniknya lagi, lelaki itu menggunakan bahasa indonesia. Viola tersenyum. Ia sedikit terbawa perasaan karena mendapat pesan seperti itu. Tapi Viola berusaha untuk tidak terbawa perasaan. Viola memakai mantel tebal dan menyambar tas nya. Berjalan menuju lift, turun ke Lobby, menemui Ben.

Viola melihat Ben sedang duduk di sofa Lobby sendirian ketika baru keluar dari lift. Laki - laki itu menggunakan jaket tebal berwarna hitam dan celana jeans, serta syal tebal yang menggantung di lehernya.

"Hai." Sapa Viola. Ben menengok lalu berdiri. "Hai."

"Kita kemana sekarang?" tanya Viola.

"Kita jalan - jalan di sekitar London Bridge mau? Pasti musim salju begini akan lebih indah. Kamu sudah sarapan?" tanya Ben. Viola menggeleng.

"Mau makan disini atau kita makan diluar?"

"Aku kemarin lihat ada restaurant yang cantik disana, coba yu?"

The Uniqueness of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang