11

9.4K 214 1
                                    

Ammar's POV

Kami jalani hari kami seperti biasa . walaupun jarang berbicara, tapi kami masih melakukan tanggungjawab kami masing masing . sejujurnya , lisa masih marah dengan aku sendiri . entah sampai bilakah agaknya marah nya reda . dah puas aku pujuk dia , tapi sikap 'sensitive' dia tu buat dia ego dan keras kepala . walau apapun , aku harus bersabar pujuk dia .

aku melihat lisa yang sibuk di dapur. aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang . aku di tolak ke belakang .

" abang nak kerja dulu . " lisa hanya mengangguk . aku memaksa diriku untuk mencium dahi lisa walaupun dia menolak .

" abang sayang lisa dan anak kita . " entah mengapa perkataan ini lah yang keluar dari mulutku . rasa berat untuk meninggalkan mereka seperti ada sesuatu yang akan berlaku .

aku memasuki perut kereta ku. sebelum menjalankan kereta , sempat aku melihat foto lisa di dalam telefon ku .  sampai bila kah kami jalani hidup kami seperti ini ? aku rindu lisa yang dulu .

Lisa's POV

Hatiku terasa berat melihat dia berlalu pergi . sampai bila kah aku akan menjadi seperti ini ? aku bodoh terlalu ikutkan perasaan aku .

Sambil aku merehatkan diri disofa , telefonku mula berbunyi menandakan ada panggilan masuk .

" Assalamualaikum , ini keluarga encik Ahmad Shah Ammar ? "

" ye saya isteri dia , kenapa ya cik "

" Suami puan terlibat dalam kemalangan jalanraya kira kira satu jam yang lalu . ketika ini suami puan di hantar ke Hospital . "

" Astaghfirullah , terima kasih banyak banyak cik"

" Sama sama , saya harap puan banyak besabar "
panggilan telepon dimatikan .

-----------

Aku berjalan menuju ke kaunter . Aku dibawa ke ruang dimana Ammar ditempatkan . Hatiku bagai rapuh sebaik sahaja aku melihat sosok yang lemah dipenuhi dengan balutan di kepala dan kakinya .

Aku mendekatinya dengan penuh sayu . Badan nya yang dipenuh wayar ku sentuh .

" Abang , bangunlah . Lisa minta maaf "

Tangannya ku genggam lalu ku kucup berkali kali . Ya Allah betapa berdosa nya aku . Aku tiba tiba teringat akan ibu mentua ku . Segera teleponku capai , mendial ibu . Berkali kali ku telefon tapi tidak juga dijawab . Tanganku mula menaip pesan ;

        Assalamualaikum Mama . Ini Lisa . Lisa nak beritahu mama yang Abang Ammar dekat hospital dia bekas accident . Saya dah call mama berkali-kali tapi tak angkat . Kalau ada apa-apa call je Lisa .

---------

Hari ini masuk 3 hari dah Abang Ammar berada di Hospital dan selama 3 hari ini juga Abang Ammar belum sedarkan diri . Aku hanya mampu berdoa agar diberi kekuatan menjalani semua takdir ini .

Aku mengambil udara segar diluar hospital , cuba untuk menghilangkan kekusutanku . Perutku yang semakin hari semakin membesar ku usap perlahan .

" anak mama dalam perut ni mesti rindu ayah kan ? mama pun rindu ayah juga . ni semua mesti salah mama , kalau mama tak ego mesti ayah tak serabut pikirkan mama kan ? "

Tiba-tiba airmata ku jatuh . tidak dapat menahan lagi betapa sebaknya diri ini . Aku berlalu meninggalkan taman itu .

Sebaik sahaja aku memasuki bilik itu , aku menempatkan diri ku di sebelah Abang Ammar . Rambut yang menutup wajahnya , ku sisir keatas . Dahinya ku cium lama . Terasa ada tangan yang menyentuh pipiku .

" Abanggg ! " aku memegang erat tangannya .

" Dokter , Nurse suami saya dah sedar " 

----------

Hari ini abang boleh balik ke rumah tetapi dia masih belum boleh berjalan .

Aku mendorong kerusi roda dia memasuki rumah kami .

" umm kalau isteri abang yang jaga rumah ni , memang tidak pernah menghampakan abang . tip top bersih dia . " abang mengusik aku .

" saya baru ingat bang , selama abang dekat hospital , satu hari pun lisa tak pernah jumpa mama . mana mama ye ? padahal lisa dah call dan text dia tau setiap hari"

Suara aiman mengeluh terdengar .

" biarlah dia . dia tak nak terima keluarga kita . " aku menggengam tangan abang .

" Mungkin mama sibuk sebab tu dia tak dapat datang kut . jangan fikir yang buruk buruk tau abang ni . dia tu mama abang . dia sayangkan abang "

" yelah yelah . sekarang ni abang lapar sangat . boleh tak lisa masakkan abang nasi goreng ayam . tiba tiba pula mengidam " aku mengangguk .

Aku menuju ke dapur untuk memasakkan abang , manakala abang aku tinggalkan menonton tv . Tidak lama kemudian , ada bunyi pintu diketuk . Aku segera membuka pintu .

" lisa ! mana ammar ? " kelihatan mama yang teresak esak menangis mencari ammar .

" abang ada disana . " aku membawa mama berjumpa dengan ammar.

Aku meninggalkan mereka berdua di ruang tamu . aku tahu mama mesti tak suka kalau aku turut berada disana .

Awak Milik Saya Where stories live. Discover now