HAPPY READING AND SORRY FOR THE TYPO
Arjuna memakirkan motornya, dilepas helmnya dan menaruhnya didekat motornya. Sahabatnya yang sedang bersenda gurau langsung menyapa Arjuna, "Gila, jujur motor baru lo lebih keren daripada yang kemarin. Gue yakin dengan motor lo yang ini, bakalan menang minggu depan" ucap Haikal, teman Arjuna dari kecil.
Arjuna tertawa sambil merapihkan rambutnya yang acak-acakan karena helm. Mata Arjuna terpaku dengan perempuan yang baru saja turun dari mobil dan berlari terburu-buru memasuki dalam sekolah. Haikal langsung menggeleng heran "masih ngarepin dia Jun?" tanyanya.
Arjuna mengangkat bahunya acuh, "lo tau gue kan, kal?" ujarnya.
Haikal mengangguk mengiyakan, "yuk udah ditunggu sama yang lain di kantin" ajaknya dan menyampirkan tasnya dan merangkul Arjuna yang masih sibuk dengan rambutnya.
Arjuna dan Haikal berdampingan menuju area sekolah, sebelum itu menyalimi Kepala Sekolah dan Kesiswaan yang sudah mejeng di lobby. "Selamat pagi pak" ucap Arjuna sambil menyalimi pak Zainal, Kepala sekolah SMA Nusantara.
Bu Amel yang baru saja menyalimi siswa lain langsung memandang Arjuna yang tampilannya acak-acakan, "Arjuna!, sudah ibu peringatin berapa kali, itu rambutmu potong" ujarnya. Arjuna hanya cengengesan sambil menyalimi Bu Amel, "iya ibu Amel yang cantik, besok saya potong rambut" ucap Arjuna lalu meninggalkan kedua guru tersebut.
Arjuna berjalan menuju lorong kelas 12, "Gue males ke Kantin, nanti gue ketemu sama Icha lagi" Arjuna berjalan menuju lorong kelas 12 yang cukup ramai "Kal, kalau lo mau ke kantin sendiri aja. Gue males ketemu Icha, males pagi-pagi dengerin ocehannya dia" ucapnya dan tidak sengaja menyenggol Cinta yang sedang mengobrol didepan loker dengan sahabatnya, Sabrina.
"Ish, kalau jalan liat-liat dong" ucap Cinta kesal dan memandang horror Arjuna.
"Lah lo, pendek. Makanya tinggin badan biar keliatan" balas Arjuna tak mau kalah.
Cinta berkacak pinggang menatap Arjuna, ia ingin sekali memukul kepala Arjuna "Apaan sih, nggak ada hubungannya sama tinggi badan gue ya! Lo aja yang salah, punya mata nggak pernah dipake yang bener" ujar Cinta sengit.
Haikal dan Sabrina yang sudaah biasa melihat mereka bertengkar hanya bersedekap dan menunggu dari mereka ada yang mau mengalah. Namun, mereka tahu bahwa mereka tidak mengenal kata mengalah. "Apaan sih, lo juga salah. Ngalingin jalan gue" ucap Arjuna tidak mau kalah dan mencari kesalahan-kesalahan lain.
Cinta memejamkan matanya berusaha menjaga emosinya, sabar cin, "Terserah lo deh, gue males berdebat sama lo pagi-pagi, bhay" ucapnya dan menarik Sabrina menuju kelasnya meninggalkan Arjuna dan Haikal.
Haikal bertepuk tangan dan membuat Arjuna mengrenyit bingung "ngapain pake tepuk tangan segala?" tanyanya bingung sambil memasuki kelasnya.
"Rekor kalian berdua, berdebat nggak sampai jambak-jambakan" jawabnya dan mengikuti Arjuna di belakangnya.
Arjuna meletakan tasnya dan membuka ponselnya, 2 missed call from icha. Ia menghela nafas panjang, Haikal melirik ponsel Arjuna "kalau udah nggak mau, putusin aja kali Jun" ujar Haikal sambil memainkan ponselnya.
"emang dari dulu, gue gak pernah minat sama cewek kal. Dia cuma buat main-main doang" ucap Arjuna.
Haikal tertawa mendengar ucapan Arjuna, "gue tau itu, lo juga masih ngarepin perempuan yang disana kan" ujarnya sambil menujuk kearah Cinta yang sedang duduk bersama Sabrina, dan dibalas tawa oleh Arjuna. Ia membuka ponselnya dan memainkan 8ball, namun pesan Ninda kakak perempuannya sedikit menganggu.
Mba Ninda
Kamu Beli motor lagi?!
Arjuna Mangkubumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Arjuna
Teen FictionCinta dan benci saling menyatu, ada yang jatuh cinta ada juga yang saling membenci. Hukum alam memang seperti itu, tetapi cinta dan benci bisa berubah berjalannya waktu. Seperti cinta mereka, yang sama saling membenci namun berujung menjadi saling m...