4

652 61 2
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR THE TYPO



Arjuna menegakan minuman berakoholnya, matanya memandang malas area dance floor yang telah terlihat ramai dari mejanya. Disebelahnya terdapat Haikal dan beberapa anak dari SMAnya, Haikal menyesap rokoknya lalu memandang Arjuna yang sedang terlihat malas-malasan "kenapa sih lo?" tanyanya.

Arjuna menyalakan rokoknya dan mulai menyesap "nggak" jawab Arjuna singkat padat dan jelas.

Haikal mengangguk mengerti, "Yaudah kalau lo nggak mau cerita, tapi nggak kayak biasanya lo" ucap Haikal.

Arjuna tertawa "Nggak kok, gue cuma mikir aja gimana caranya jauhin Cinta dari Nino" ucap Arjuna.

Haikal tertawa, "Gampang lah, lo pacarin Cinta aja juga jadi" ucap Haikal bercanda.

Arjuna tertawa, "Lo tau kan, Cinta udah ngelabelin gue dengan tulisan Blacklisted. Jadi gue nggak bakalan bisa dapetin dia" ucap Arjuna,

Haikal tertawa ngakak, "baru kali ini Arjuna kayak gini, intinya berusaha aja ya" ucap Haikal sambil menepuk pundak Arjuna pelan.

Arjuna me-rolling eyesnya, "gimana sama gebetan lo?" tanya Arjuna, Haikal menjawabnya sambil menggeleng kepalanya.

"11-12 sama lo lah" ucap Haikal, Arjuna tertawa. Haikal langsung meninggalkan Arjuna dan menuju Dance floor.

**

Arjuna mengerang pelan disaat cahaya matahari memasuki dari jendelanya. Ia lupa menutup gorden kamarnya kemarin malam, sehingga cahaya matahari memasuki kamarnya tanpa halangan. Ia membuka matanya dan berusaha duduk dengan tegap walaupun kepalanya terasa pening karena efek dari minuman alcohol yang ia minum kemarin malam. Ia memakai sandal rumahnya dan menuju ruang makan yang berada dibawah.

Ninda memasuki beberapa barang kedalam tasnya, ia menggelengkan kepalanya yang melihat Arjuna baru saja bangun tidur. "jam berapa kamu pulang?" tanyanya khawatir.

Arjuna menyesap air putih dengan cepat, "nggak tau" jawabnya, dan memerhatikan kakaknya yang sudah rapih.

"mau kemana?" tanya Arjuna

Ninda menghampiri Arjuna dan membantunya duduk dengan benar, "kerumah papa, ada acara" jawab Ninda.

Mendengar kata papa, Arjuna mendecak keras. "ngapain kesana? Kita juga udah nggak di anggap sama mereka lagi" ujarnya.

"Tapi dia keluarga kita juga" ujar Ninda.

Arjuna memegang kepalanya yang tiba-tiba merasa pening kembali. Ninda merasa khawatir langsung menyuruh bibi dirumahnya untuk membuatkan sup atau bubur untuk Arjuna. "kamu habis berapa botol kemarin?" tanya Ninda sedikit marah. Ia menyerahkan air putih hangat kepada Arjuna "mba nggak suka kamu banyak minum kayak gitu, nggak baik buat Kesehatan kamu" tambahnya.

Arjuna mengacuhkan amarah Ninda lalu berjalan menuju kamarnya hendak tidur kembali. "Arjuna" panggil Ninda.

Arjuna menengok kearah Ninda "Please, nggak usah marah-marah. gue juga berusaha untuk ngurangin, so mendingan lo buruan pergi kerumah pria itu. Kalau perlu ancurin acaranya" ucap Arjuna dan membanting pintu kamarnya dengan keras. Ninda hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Arjuna.

Arjuna berjalan sempoyongan menuju tempat tidurnya, ia tersenyum kecut melihat foto Keluarga yang terpajang dikamarnya walaupun bingkai tersebut sudah retak. Sudah berapa lama dia tidak merasakan apa arti dari keluarga. Arjuna memandang foto mamanya yang masih cantik, ya sebelum pria brengsek itu merusak semuanya. "I miss you ma" ucap Arjuna lalu merebahkan tubuhnya kembali tidur.

Cinta ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang