2

761 74 5
                                    

HAPPY READING AND SORRY FOR THE TYPO

ADA YANG PUNYA IDE UNTUK VISUALNYA??

Arjuna memasuki rumahnya yang cukup besar dengan tampang kusam. Ia meleaspkan sepatunya asal dan menaiki tangga tanpa memandang kakak perempuannya, Ninda yang sedang berkacak pinggang.

"Juna" paanggil Ninda, Arjuna tidak mendengarkannya dan tetap menaiki tangga.

"Arjuna Putra Mangkubumi" panggil Ninda dengan nama lengkapnya dan membuat Arjuna terhenti.

"Apa sih mba? Aku capek tau habis sekolah. Bisa nggak, nggak usah ngomel-ngomel dulu hari ini?" balas Arjuna dan menatap Ninda dingin.

Ninda menghembuskan nafasnya dan membuat poni perempuan yang berumur berada sekitar 26 tahunan lebih berantakan sedikit. "Gimana aku nggak ngomel-ngomel sama kamu terus. Orang kamunya nakal banget, asal kamu tau ya mba tadi di telfonin sama Guru BK kamu karena kamu ketauan cabut pelajaran" omel Ninda.

Arjuna hanya memandang kakaknya "ya elah mba, kayak aku nggak pernah cabut pelajaran aja" ucap Arjuna santai lalu kembali menaiki tangga.

"Bukan masalah ya elahnya, mba tuh capek dengerin omongan orang-orang yang bilang kamu susah di atur. Mba juga capek ngebilangin kamu tapi kamunya suka ngeyel" ucap Ninda

"Yaudah mba nggak usah dengerin kata orang lain. udah ah aku capek mau istirahat" ucap Arjuna lalu menutup pintu kamarnya dengan kencang.

Ninda memandang foto keluarga yang terpampang di ruang tamu, "Mah, Ninda capek ngurusin Arjuna" ucap Ninda pelan lalu memasuki ruang kerjanya.

****

Arjuna melempar tas sekolah dan tas olahraganya secara sembaranagan. Ia merebahkan badannya di Kasur king size yang besepreikan berwarna hitam. Ia memandang lurus kelangit-langit kamarnya dan sedikit termenung, tangannya memijat pelipisnya pelan dan memejamkan matanya merasa lelah, "Arjuna kangen sama mama" gumamanya pelan, lalu beberapa menit kemudian dirinya terlelap memasuki dunia mimpi.

Mimpi itu terasa indah, Arjuna dapat melihat kilasan masa lalu yang sampai sekarang menghantuinya. Tubuhnya terasa lebih tenang, karena melihat senyuman mamanya, namun senyuman itu menghilaang disaat lelaki yang seharusnya disebut papa memasuki dalam mimpi indahnya. Kilasan mimpi tersebut berubah menjaadi masa lalu yang suram, dimana Papanya memukuli mamanya dan papanya juga meninggalkan Ninda dan Arjuna memilih perempuan lain.

Arjuna terbangun dengan paksa, peluh membasahi tubuhnya dan nafasnya memburu hebat. Diambil secara kasar rokor yang berada di nakas samping kasurnya dan menuju balkon kamarnya. Dinyalakan rokok tersebut untuk menghilangkan tegang ditubuhnya. Arjuna memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan rasa pening karena terbangun dengan cara seperti itu.

*

Cinta memasuki rumah dengan perlahan, matanya melihat ke kanan dan ke kiri. "mba Cinta kenapa?" tanya Bi Nur, bibi yang sudah bekerja sangat lama dikeluarga Maheswara. Cinta memegang dadanya karena kaget melihat bi Nur berada di hadapannya.

"Mas Gentanya belum pulang kan mba?" tanya Cinta.

Bi Nur menggeleng pelan, "Mas Genta tadi bilang bakalan pulang telat" jawabnya, dan membuat Cinta menghembus nafa lega. Bi Nur melihat Cinta yang merasa lega merasa sedikit bingung.

"Emang kenapa mba?" tanyanya, dan dijwab gelengan kecil.

"nggak ada apa-apa kok bi, kalau begitu saya keaatas dulu ya, mau ketemu sama mama" ucap Cinta sambil berjalan menuju tangga. namun langkah terhenti karena ia mendengar suara yang sangat ia kenal.

Cinta ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang