HAPPY READING AND SORRY FOR TYPO
Arjuna memakai seragamnya lalu mengambil tasnya dan turun kebawah. Ia menemukan Ninda yang sedang makan sendirian, "Tumben belum berangkat?" tanyanya kepada Ninda sambil mengambil sepotong Roti bakar.
Ninda tersenyum kecil, "Nunggu Pak Yanto" jawabnya.
Arjuna memandang wajah Ninda yang sedikit bengkak, "Yaudah aku sekolah dulu, muka mba dikompres dulu matanya keliatan bengkak" ujarnya lalu meninggalkan Ninda.
Arjuna memakai Helmnya dan meninggalkan rumah besarnya. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi, menuju arah sekolahnya dan berhenti tidak jauh dari pintu masuk sekolah. Ia menuju tempat tongkrongan teman-teman sekolahnya, Arjuna melepas helmnya lalu duduk disamping Haikal, "Mpok Milo satu" ucap Arjuna.
"Barang udah kekumpul semua?" tanya Arjuna kepada Hernan yang sedang memainkan gitar. Hernan mengangguk, "Udah kok, udah disimpen di Gudang belakang sekolah nanti sebelum pulang langsung pada kumpul disana" ucap Hernan.
"beneran jadi hari ini Nan?" tanya Haikal, Hernan mengangguk lagi, "tadi perwakilan dari sekolah sebelah udah nyampein kok" jawab Hernan.
"Yaudah, intinya jangan sampai ketauan dan siapin fisik kalian" ucap Arjuna lalu menerima Milo Panas dari Mpok. "Tenang, gue udah nyiapin diri dari kemarin" ucap Hernan.
"intinya jangan sampai kalah! Inget kerja sama, jangan sampai ada yang babak belur, okay!" ucap Arjuna menyemangati teman-temannya yang berada disana.
**
Mobil mewah milik keluarga Maheswara berhenti didepan Lobby, Cinta turun dari mobil namun kepalanya masuk lagi kedalam, "Kamu nggak mau parkir disini aja?" tanya Cinta kepada Adimas.
"Iya habis itu aku di tonjokin sama angkatan atas" jawab Adimas.
"Yaelah kamu tinggal bilang disuruh aku, atau nggak aku yang markirin sini" ucap Cinta.
Adimas menggeleng, "Nggak usah, udah sana masuk" ucap Adimas, Cinta langsung cemberut "Tapi kuncinya langsung kasih ke aku, nanti kamu cabut lagi" ucap Cinta.
Adimas tertawa "ish mba, kalau cabut aku ngajak-ngajak mba kok, yaudah sana masuk" ucap Adimas, lalu Cinta menutup pintu mobilnya.
"Selamat pagi pak" sapa Cinta kepada kepala sekolahnya lalu bersalaman dengan Kepala Sekolah. Cinta berpas-pasan dengan Nino yang hendak ingin menjadi petugas upacara hari senin.
"Pagi Cinta" sapa Nino, Cinta tersenyum "Pagi Nino" balas Cinta, "by the way thank you sama martabak tipkernya" tambah Cinta.
"sama-sama, gue tau lokan suka makanan manis jadi gue beliin tipker nutela" ucap Nino.
"Nino" panggil Bu Amel dari ruang kesiswaan, "Kalau gitu gue izin dulu ya, mau siap-siap buat upacara" ucap Nino, Cinta mengangguk lalu menuju lokernya.
Cinta menaruh mukena yang baru di cucinya dan menaruh berapa makanan manis di kotak berwarna hitam dan menuju mejanya, Cinta berhenti di tengah-tengah sambil berfikir.
"Kalau gue duduk sama Sabrina, nanti si Arjuna marah-marah nggak jelas. Tapi kalau gue duduk di meja gue, gue males liat muka Arjuna" batin Cinta lalu menggelengkan kepalanya dan hendak berjalan menuju meja Sabrina namun Haikal sudah mendahuluinya.
"Suami ibu sudah memberi pesan kepada saya, kalau ibu harus duduk sama Suami ibu" ucap Haikal, Cinta hanya melongo dan memasang buka cengo. "Siapa suami gue? Kalau suami gue Wang Yibo masih mau gue" ucap Cinta.
Sabrina tertawa sambil menggelengkan kepala "Katanya Song Kang Cin?" tanya Sabrina.
"Nggak Song Kang Cuma selingan doang" jawab Cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Arjuna
Teen FictionCinta dan benci saling menyatu, ada yang jatuh cinta ada juga yang saling membenci. Hukum alam memang seperti itu, tetapi cinta dan benci bisa berubah berjalannya waktu. Seperti cinta mereka, yang sama saling membenci namun berujung menjadi saling m...