Imagine With BTS [SLOW UPDATE]

Love Is...

[V & You]

Your POV

"Sayang, apa kau lihat kertas naskahku di atas meja ruang tamu tadi?" Tanyaku kepada suamiku, Taehyung yang sedang mencuci mobil.

"Kertas apa?" Tanyanya balik.

"Kertas berjudul 'Naskah Drama Legenda Putri Duyung' kau lihat tidak?" Tanyaku lagi dengan sedikit emosi.

"Yang seperti apa bentuknya?"

"Kertas Tae. Satu rangkap. Kau lihat tidak? Jangan bermain- main aku hampir terlambat," kataku panik.

Taehyung pun berhenti mencuci mobil dan membantuku mencari naskah drama itu.

"Dimana kau menyimpannya sayang?"
"Di meja ini Tae, aku yakin aku menyimpannya disini. Kenapa sekarang tidak ada?"

"Apa judulnya?"

"Naskah drama legenda putri duyung Tae. Aku kan sudah bilang tadi," Kataku bertambah kesal.

"Oh tunggu, sepertinya aku tau," Kata Taehyung.

"Dimana? Cepat beri tau aku Tae."

"Sebentar... umm... di kertas itu ada gambar putri duyungnya kan? Ada 18 lembar."

"Eoh kau benar itu punyaku, dimana kau melihatnya?."

"Ah, jadi itu punyamu?"

"Eumm.. wae? "

"Mian aku tidak sengaja membuangnya," kata Taehyung dengan wajah polos.

JGEEERR

Kakiku lemas seketika. Air mataku turun dari pelupuk mataku.

"TAEEEE, MENGAPA KAU MEMBUANGNYA HIKS KAU TAU KAN AKU AKAN MENGUMPULNYA HARI INI? HIKS HARI INI DEADLINENYA. AKU BISA KENA MARAH TIM PRODUKSI JIKA TIDAK MENGUMPULNYA HARI INI HIKS," Ucapku ambil terisak.

Taehyung terlihat panik.

"Sayang maafkan aku, aku tidak sengaja. Kukira kertas tadi sudah tidak digunakan lagi. Maafkan aku, aku bersalah."

"HARUSNYA KAU BERTANYA DULU PADAKU BODOH. AKU MEMBENCIMU," Teriakku kepadanya, kemudian aku pun lari ke dalam kamar dan menguncinya.

"Sayang, tolong buka pintunya. Maafkan aku, aku tidak sengaja mian. Jangan menangis sayang, mian."

Isakanku semakin keras.

So cry~ please dry my eyes~ (Ringtone hpnya yn)

"Yeoboseyo?"

"(Yn), kenapa kau belum datang ke kantor? Dan mengapa suaramu serak begini?"

"Eul-ah naskah dramanya tidak sengaja terbuang oleh suamiku. Bagaimana ini hiks," ucapku masih sambil menangis.

"MWO? B-bagaimana ini bisa terjadi?" Kata Haneul, teman sekantorku.

"Haneul ada apa?" Ucap seseorang yang kuyakini adalah bosku.

"Ah itu-" "Itu (yn) kan? Berikan telefonnya padaku," Kata bosku.

Matilah kau Kim (yn)

"Halo, (yn)"

"N-ne sajangnim"

"Dimana kau sekarang? Kenapa kau belum datang juga. Kita tidak bisa memulai meeting jika naskahnya belum ada. Cepatlah datang," Kata Lee Sajangnim dengan suara yang keras.

"Ah itu.. Sajangnim m-mianhae, tapi naskah dramanya tidak sengaja terbuang. Aku minta maaf, ini kesalahanku karena ceroboh menaruh naskahnya," Kataku sambil meminta maaf kepada Lee Sajang.