Jika dengan pergi membuatmu merasa tenang, aku bisa apa?
Mencegah pun telah kulakukan
Nyatanya tetap sama, kamu dengan keputusanmu
Aku mengerti bahwa keinginanmu baik
Namun, tak sadarkah kamu
Ada hati yang menangis ketika kau tinggalkan
Ada jiwa yang sepi ketika kau tak di sini
Kau bilang, semua akan terobati seiring dengan bergulirnya waktu
Hei ... coba kutanya
Sanggupkah waktu mengembalikan masa-masa yang telah berlalu begitu saja?
Sanggupkah kau selalu melihat deraian air matanya ketika waktu belum sanggup untuk mengobati luka?
Aku ... jujur, aku tak sanggup
Ini terlalu mendadak
Tak adakah cara lain selain memutuskan untuk pergi?
Kumohon, di sinilah ... untuk dia, dia, dan dia
Aku tahu, permohonanku tak akan mempan
Untuk itu, semogalah kau bahagia dengan keputusanmu
Semogalah airmata kepergianmu itu tak terlalu mengores hatiku
Semogalah akan ada bahagia setelah ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati
RandomSebuah kumpulan cerita harian, puisi dll. Baik itu kisah dari diriku sendiri atau inpirasi dari curhatan kawan-kawan.