Sembilan

10 1 2
                                    

Entah kamu membaca atau tidak.

Mawar, itulah kiasan yang tepat untukmu.
Kamu itu bagai mawar, dari luar terlihat tajam dan sulit didekati.

Ketika awal menyentuhmu menimbulkan rasa sakit.
Tidak, aku tahu kamu hanya melindungi dirimu.

Dibalik tajammu, ada kelembutan dan keharuman yang sengaja kau tutupi.

Dibalik durimu ada keindahan dan ketulusan.

Mawar, aku memang belum pernah bertatap langsung denganmu. Itu bukan berarti aku tak memperdulikanmu. Hanya saja, waktu tak ijinkan untuk kita temu.

Mawar, sekarang kau sudah mencapai puncak remaja.

Tujuh belas tahun, semoga kau semakin dewasa.

Mawar, tetaplah menjadi mawar yang harum dan lembut hatimu meski dengan duri yg melindungi dirimu.

Semoga bertambahnya usia semakin membuatmu tahu, apa arti kehidupan yang sesungguhnya.

Semoga dengan bertambahnya usia, senantiasa diberikan kesehatan dan terkabul segala keinginanmu.

Semoga kau menjadi pribadi yang lebih baik.

Maafkan aku yang tak bisa memberikan apapun. Hanya doa tulus yang mampu kuberi, semoga kau selalu dalam lindungan Allah, semakin dicintai keluargamu, selalu sukses dan bahagia.

Mawar, aku tak tahu, di matamu aku seperti apa. Namun yang pasti aku salah satu orang yang memperdulikanmu.

Sekali lagi, Mawar. Tumbuhlah dengan harum.
Jangan biarkan ada orang yang merengut ketulusan hatimu.
Semoga kau mampu menjadi kebanggaan kami.

Selamat ulang tahun.. ({})

Suara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang