Sorry typo :v vote dl baru baca ye :*
Aku tidak tau apakah Harry benar-benar marah padaku atau memang sifatnya berubah dengan sangat cepat.Kau tau,Harry memang susah mengontrol emosi nya dan sifat nya selalu berubah dalam waktu singkat.Seperti saat ini.Dia sangat dingin.
Selesai sarapan dia pergi ke mobil nya dan aku hanya mengekor dibelakang nya setelah mengunci pintu rumah.Di dalam mobil sangat hening,dia tidak berbicara,juga tidak menyalakan radio.Matanya menatap tajam kearah jalanan,meskipun agak tertutup oleh rambutnya yang semakin panjang.
"Kau ada mata kuliah hari ini?" Dia memecah kebisuan.Namun saat dia berbicara kepadaku,matanya tak sedikitpun melirik kearahku.
"Ya.Jam kuliah ku siang ini"
"Aku akan mengantarmu.Jangan pergi dengan siapapun kecuali denganku."
Aku hanya mengangguk.Meskipun sifatnya sangat acuh,tapi aku tau di dalam hatinya,dia sangat peduli kepadaku.Mobil Harry berhenti di halaman OGC Hospital.Aku keluar setelah memberikan ucapan terima kasih padanya dan berjalan ke kamar ibu.
Shit.Dia disini lagi.Mau apa dia.Aku tidak membutuhkan nya.Mata Zayn menangkap keberadaan ku yang mematung di pintu kamar inap ibu.Dia mendongak dan berjalan kearahku.Kuangkat tanganku untuk memberinya kode agar tidak mendekat lagi kearahku.Dan dia seketika diam di tempat.
Aku menghampiri ibu,mencium keningnya singkat dan tersenyum kearahnya.Mungkin ini lebih baik,mengacuhkan Zayn untuk menghindari terjadi nya masalah disini.
"Ibu sudah sarapan?"
Ibu hanya mengangguk.Dan disusul oleh masuk nya dokter yang menangani ibu bersama suster pendamping nya.Kulihat mereka berdua sedang memeriksa keadaan ibu jadi aku mundur beberapa langkah.Selesai dengan pekerjaan mereka,dokter itu keluar.Aku mengikuti nya."Bagaimana keadaan ibu saya?" Tanyaku
"Operasi akan dilakukan hari ini.Kami akan menyiapkan segalanya.Ibu anda akan dibawa ke ruang operasi sekitar satu jam lagi.Dan untuk sekarang saya sarankan untuk nya beristirahat sejenak sebelum melakukan operasi."
"Baik dok.Terima kasih" Dokter itu memasang senyum tulus padaku lalu segera pergi.Aku kembali ke ruangan ibu yang hanya ada Zayn disana.Mungkin Paman John dan Lorrena sedang mencari sarapan atau semacamnya.Karena aku tau kalau Paman John sangat dekat dengan Lorrena begitupun sebaliknya.Lorrena akan sangat senang saat diajak Paman John kemana saja.
"Ken..apa yang terjadi?" Tanya Zayn
"Ibu akan di operasi" Aku menjawab sambil menatap wajah ibu.Namun,tak sedikitpun ekspresi kegelisahan nampak di wajah ibu.Dia tersenyum padaku dan aku menghampirinya lalu memeluknya.
"Tak apa ken.Doakan saja operasi ibu akan lancar"
Aku mengangguk padanya.Sial,mataku hampir menangis.Dengan segera kuseka air mata itu."Dokter menyarankan ibu harus istirahat sebelum melakukan operasi yang akan dilangsungkan satu jam lagi" Kataku sambil membetulkan selimut ibu.Dia tersenyum sambil mengangguk.
Zayn menarik lenganku lembut,memaksaku keluar dari ruangan untuk membiarkan ibu beristirahat.
"Ken.." panggil nya.
"Aku tau kau hampir menangis.Kau tak perlu melakukan nya.Semua akan baik-baik saja" Ucap Zayn.
Aku mengacuhkan nya.
"Ken..." Panggil nya lagi
"Apa?" Jawabku kali ini.
"Kau mau pergi sebentar bersamaku?"
"Tidak."
"Aku bahkan belum memberitahumu kemana kita akan pergi."
"Ya,aku tau.Dan jawabannya tetap tidak."Zayn membetulkan posisi duduk nya disampingku sambil merangkulkan lengannya di senderan kursi ku.
"Ayolah. Kita hanya pergi sebentar."
"Tidak.Dan bisa kau singkirkan tanganmu itu?" Dia menarik tangannya dari senderan kursi ku."Jadi,kau akan menunggu disini seperti orang gila yang tidak punya kegiatan lain?Itu akan sangat membosankan."
Kupikir ucapan nya benar juga.Apakah aku harus diam disini sampai satu jam kedepan?Tapi aku juga menimbang-nimbang.Biar bagaimanapun Zayn bukanlah siapa-siapa ku lagi.Dan aku kembali mengingat Harry.Bagaimana jika Harry melihatku dengan Zayn?Atau teman-teman Harry yang melihat kami?Bukankah Harry mempunyai banyak teman diluar sana?"Ya-Ya aku akan disini."
"Aku tau kau ragu dengan jawaban mu itu" Dia tertawa kecil.
"Baiklah.Kau akan mengajak ku pergi kemana?" Mungkin untuk kali ini saja tidak ada salahnya.Pikirku
"Ikutlah denganku." Dia bangkit dari duduknya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku Zayn"
"Kau akan tau nanti"******
Mobil Zayn berhenti di taman kota yang tidak terlalu ramai pagi ini.Oh,memori itu kembali ke ingatan ku.Kami sering pergi kesini untuk sekedar bercanda dan berbincang sambil memakan ice cream.Lalu memberi makan bebek dan angsa yang ada di danau di tengah taman.Tapi itu dulu.
Itu hanyalah memori masa lalu yang telah hancur dikalahkan oleh ego manusia yang tak ada batasnya."Kau ingat dulu kita sering kesini?"
"Ya." Jawabku dingin.Kami sampai di dekat danau memandang sekitaran.Kupikir mengacuhkan nya lebih baik.
"Jadi,siapa dia?" Tanya Zayn.
"Siapa?" Aku menoleh kearahnya.
"Pria dengan rambut ikal panjang itu.Dia pacarmu?"
Aku hanya mengangguk.Bisa kulihat dari ekor mataku,dia sedang tersenyum.
"Aku terlambat." Ucapnya
"Kau tidak terlambat Zayn.Ini sudah berakhir.Inilah yang kau inginkan bukan?Perpisahan? Kau ingat perkataan mu dulu?Jangan membohongi dirimu sendiri.Hanya karena kau menginginkan sesuatu itu datang lagi padamu."
"Maafkan aku."
"Jika kau mengajak ku kesini hanya untuk meminta maaf itu sangat tidak berguna."
"Apa dia mencintaimu?" Tanya Zayn lagi.Sedari tadi aku tidak melihat kearahnya.Aku tidak akan bisa menahan diriku untuk melihat mata cokelat nya yang indah itu.
"Kau terlalu lancang menanyakan hal itu." Jawabku dingin.Mataku memandang sekeliling saat kami sedang berjalan beriringan di tepian danau.Shit,aku yakin aku tidak salah lihat.Niall.Itu Niall.Dia tau aku disini.Matanya memandangku aneh.Dia sedang bersama seorang gadis,mungkin kekasihnya?Ah,aku tidak peduli.Segera aku memalingkan wajah dari Niall menghadap kearah Zayn disampingku.
"Ada apa?" Tanya nya kaget.
"Bisa kita kembali sekarang?Kumohon." Tubuhku masih menghadap ke dada Zayn.
"Baiklah.Tapi ada apa?"
"Bukan sesuatu yang penting.Cepatalah,aku ingin segera pergi dari sini."*********
•HARRY POV•
Mereka mengoceh tak jelas disampingku.Aku tak tau apa yang mereka bicarakan.Mungkin hanya hal tidak berguna seperti rencana untuk meniduri salah satu jalang di kelompok kami?Atau mungkin hanya ocehan ringan tak bermutu yang sesekali berujung pada adu mulut yang sangat hebat?Hal itu sangat tidak asing lagi di kelompok kami.
"Hei,Harry?Kau terlihat tidak semangat sekali?Ada apa bung?" Liam memandang kearahku.Refleks semua mata tertuju padaku.
"Bukan urusanmu"
"Kau tau apa yang sedang kita bicarakan?Kau ingin mengikuti balap liar itu?"
"Balap liar?Kapan?"
"Malam ini.Di dekat jembatan Brooklyn."
"Akan aku pikirkan.Dimana Niall?" Tanya ku.
"Aku tidak tau.Ada apa kau mencarinya?" Jawab Luke.
"Latihan basket.Besok kami ada pertandingan."
"Sial.Aku melupakan hal itu." Ucap Liam.
"Itu dia" Luke menunjuk kearah Niall yang menghampiri kami.Seperti biasa,dengan wajah tak berdosa nya."Hei bung.Aku tertinggal berita apa?" Tanya nya
"Dari mana saja kau?" Luke bertanya balik padanya.
"Bukan urusanmu" Hei,tunggu dulu.Itu kata-kata yang sering kuucapkan bukan?"Latihan basket Ni.Ayolah" Aku berdiri dan mendahului nya.Dia dan teman-teman ku yang lain mengekor di belakang.
Niall mendekat kearahku dan menyamakan langkah nya disampingku.Mulutnya seperti akan berbisik sesuatu.
"Ada apa?" Tanyaku
"Aku melihat Ken tadi." Dia setengah berbisik.
"Lalu?"
"Dia bersama seorang pria ditaman." Mataku melirik tajam kearahnya.
"Aku tidak suka leluconmu"
"Ayolah,Harry.Apakah wajahku seperti sedang berbohong?" Shit,dia memasang mimik wajah serius.Dia benar-benar tidak sedang bercanda?
"Seperti apa pria itu?" Rahangku menegang.Sial.Emosi ku memuncak saat ini.
"Um...pria tinggi seumuran kita dengan wajah keturunan arab.Semacam itulah, Dia juga terkesan badboy".Langkahku melebar mendahului Niall.Dia tidak bercanda?Benarkah itu?Siapa pria sialan yang berani sekali mengajak Ken ke taman?Jika memang Niall tidak berbohong aku tidak tau akan jadi apa wajah pria arab sialan itu.Emosi ku sangat tidak bisa kupendam lagi.Kalo misalnya ff ini dikasi Dirty Imagine lagi mao kaga nih? Comments yak.Ntar kalo emang mau bakal gw kasi lagi adegan gituan,tentunya dengan bantuan nstyles02 :v :v partner kerja weh :v
Ditunggu vote&comments nya yak :*
See u in the next chapter :)
KAMU SEDANG MEMBACA
For Your Eyes Only •H.S•
Fanfiction-I see something in your eyes,there was a fire that burn me but i find a love that always warm me- P.s :[[Sebagian chapter di PRIVAT !! FOLLOW AUTHOR DULU KALAU MAU BACA.]] P.s.s : [[Sedang Direvisi]]